Kamis, 28 Juli 2011

Santri kecilku

My smart boy is now officially a santri (His school prefer to use word of santri than student)..



I am so much thankful seeing the growth path of my son. Alhamdulillah tanpa henti mengalir di hati saya, apalagi jika mengingat  perjuangan kami melewati proses operasi usus buntu disaat kandungan saya menginjak 22 minggu..

Alhamdulillah, Atha tumbuh sehat dan cerdas.

Atha tidak tergolong gemuk, tapi tidak juga kurus. Di usianya yang menginjak 2 tahun 3 bulan berat badannya 15,5 kg. Sangat normal. Kemampuan verbal Atha sangat baik. Atha sudah lancar bicara dan bahkan menyanyi. Kemampuan kognitif juga meningkat. Dia sudah bisa membedakan semua objek, baik benda hidup maupun benda mati, warna-warna, apa yang boleh yang tidak boleh, serta hubungan causa. He can also ride a bike..



and play youtobe..



Saya sendiri selalu memperlakukan dia as a person, bukan anak kecil. Hak suara Atha sama seperti saya dan papanya. Atha boleh memiliki pendapat, tetapi saya selalu menekankan alasan di balik setiap pendapat. Alhamdulillah sekarang Atha sudah pandai bermain logika, dan lucunya, sudah mulai berpolitik ria dengan mama papa (yaitu mengeluarkan seribu alasan untuk satu tujuan).

Contoh simpel :

Mama : Athazka, mama mau bikin susu Atha. Ayo Atha turun, mama ga mau ninggalin atha di kamar atas sendirian, nanti atha turun tangga.

Atha : Ga mau ma. Atha disini aja, nonton bebi ensten (harusnya baby einstein, film kesukaan dia)

Mama : Nanti aja nonton lagi, sekarang Atha turun dulu aja sama mama..

Atha : Ga mau ma, di bawah ada bibi. Atha takut di cium..

Hihihihi. Itu saya ga pernah mengajarkan loh. Pure logika Atha. Saya juga surprise kenapa Atha bisa bicara begitu..

Oya, sedapat mungkin saya selalu memenuhi janji saya pada Atha, atau jika memang belum pasti saya cenderung tidak berjanji. Saya ingin mendidik anak saya untuk menjadi pribadi yang bertanggungjawab, termasuk pada kata-kata yang diucapkannya. Lebih baik sedikit bicara tapi dapat dipertanggungjawabkan, daripada banyak bicara tetapi asbun. Saya juga selalu mengajarkan Atha untuk membereskan semua mainan setelah dia gunakan ke dalam boks besar. Kemarin, ketika papa sedang mencuci mobil, saya memintanya untuk mencuci mobil mainannya sendiri (finishing tentu dikerjakan sama bibi). Here is the picture :


Seperti anak kecil pada umumnya, Atha juga terkadang menunjukan perilaku yang sulit. Apalagi jika keinginannya tidak dituruti. Saya juga bukan ibu peri yang tidak pernah marah. Tentu saya marah, dan sometimes overheat, tapi saya berusaha sekuat tenaga saya untuk tidak membentaknya, atau mengeluarkan kata-kata kasar. Saya berusaha untuk sabar meskipun asap sepertinya sudah mengepul di telinga. Bukan berarti menjadi orangtua yang dikendalikan anak, hmm, saya hanya berusaha ntuk menjadi orangtua yang cerdik. Tarik ulur. At some point saya memberlakukan reward dan punishment jika strategi reasoning mental. dan strategi terakhir adalah to ignore him. Memang sih, saya bukan pakar. Saya hanya ibu biasa yang berusaha meminimalisir luka psikologis anak akibat penerapan strategi yang salah. 

Ah, anak saya sudah menjadi santri kecil. Dia sekarang sedang belajar shalat dan berdo'a. Jika saya shalat, cepat-cepat dia ambil sejadah kecilnya dan meniru saya. Lalu berdo'a :

.."Ya Alloh, jadikan Atha anak sholeh. Amin "(dengan bahasanya yang lucu yang membuat saya hampir batal karena menahan tawa)..

Here are some recent pictures of him..





Sudah besar ya Athazka..
He is no longer a baby..

Kamis, 14 Juli 2011

Dream room..

Hai blog, apa kabar? *sambil sapu-sapu dan lap-lap debu*

Hampir dua minggu ga nulis rasanya lamaaa banget. Kemana aja kah? Yah, apalagi kalau bukan sibuk. Bulan ini dinas melulu. Besok malahan jadwalnya gathering kantor di Bangka Belitung (Yippie! negeri laskar pelangi). Exhausted sih, but fun. Siapa yang ga perlu liburan hayooo..  

Tapi ada sedihnya juga ding. Pertama, harus pisah sama Atha. Alhamdulillah he has a one in a million daddy (kiss husband, mmuach). Kedua, ga sempet ambil TOEIC. Hiks. Ya udah lah, nrimo. Lagian masa hidup saya maunya up and up aja..

Dua minggu lalu, saya ikutan Electronic Solution Grand Opening Promo di Pasaraya Blok M. Unplanned sebenernya, karena tujuan utama keluar rumah pada waktu itu adalah pegi ke undangan. Tapi karena promo sale-nya menarik, mampirlah kita dengan kostum kondangan ke ES. Horee, dapet LED yang saya idam-idamkan (bukan LCD ya *pongah*). Ah senang! Kebetulan saya dan suami sama-sama hobi nonton dan memang bercita-cita banget punya theatre di kamar supaya bisa nonton film sambil leyeh-leyeh. Akhirnya kesampean juga. Besok mau dipasang bracketnya biar nempel ke dinding. Wooho, my dream room is going to become true..

Talking about room, dari awal isi rumah, kalau ditanya which part that cost me a lot, saya pasti jawab kamar. Kenapa? because I will spend around 7-8 hours each day in my room. Itu kan 1/3  hari. Penting banget jadinya buat saya untuk mendesain dan milih perlengkapan kamar yang comfy. Mahal? Relatif. Oya, saya pakai kasur Lady Americana tipe spinal orthopedic dan divan Giovanni. Sprei-nya House Of Windsor dan Elegance (untuk bahan satin dan jaquard), tapi kalau bahan katun saya biasanya pesan di toko Amira di Thamrin city. Bukannya kegayaan sampai sprei aja ikut-ikutan yang mahal, tapi tinggi kasur saya (40cm) agak ga standar, hanya available di merk-merk tertentu atau pesan. Ah, tapi kan beli sprei itu ga setiap bulan..

So, here is my dream room.. (hug husband)


Simple, nice and comfort; saya banget..Homy, bikin kangen.

Bonusnya, karunia yang cerdas (Athazka). Tambah ngangenin..

Jumat, 01 Juli 2011

Kitchen set

Saya lagi berpikir keras untuk memilih model kitchen set untuk rumah tersayang..

dan saya suka yang ini..

Simpel, minimalis. Saya banget..

Kira-kira berapaan ya biayanya? Hopefully we can have it before Ramadhan. Amin. *praying hard*