Jumat, 16 April 2010

He' s stepping and walking..

Seminggu sudah aku absen menulis blog. Yah, namanya juga working mom, sulit diandalkan untuk konsisten melakukan hal-hal yang sifatnya ektrakurikuler mengingat waktu luangku yang hanya kadang-kadang. Sebetulnya aku senang luar biasa ketika mengetahui bahwa atasan-atasanku berencana dinas selama 3 hari keluar kota. Aku pikir aku akan ber "Lebaran" . Sudah terbayang ide-ide nakal tentang belanja, hair and foot spa di Az-Zuhra, atau menulis blog dengan penuh ketenangan dan kekhusyuan.

Oya, lebaran adalah sebuah istilah di kantorku yang digunakan untuk menunjukkan suatu kondisi dimana bos-bos sedang tidak ada di tempat, sehingga mostly kerjaan akan menjadi pending, dan kami para bawahan menjadi bebas tugas sementara. Dengan demikian, suasana kantor menjadi santai dan riang gembira seperti menjelang/sesaat setelah libur lebaran yang panjang.

Tapi apa daya, Allah sungguh baik padaku. Aku dihentikanNya untuk menumpuk dosa. Ide-ide nakal itu tidak terealisasi. Boro-boro Lebaran, absennya bos-bosku malah memperpendek mata rantai user-ku. Aku semakin terdesak dan tidak bisa berkutik karena sekarang user-ku langsung adalah pak Direktur. Apa-apa yang harusnya ditanyakan/diminta kepada bosku, kini langsung ditujukan padaku. Huahuahua. Hiks. Mari mengheningkan cipta sejenak..

Ah sudahlah, sepertinya justifikasiku sudah terlalu panjang. Mari kita beranjak kepada pokok tulisan ini.

Kau tau tidak, Athazka sekarang sudah bisa berjalan! Alhamdulillah. Aku senang sekali. Sebetulnya Atha sudah belajar melangkah sejak berusia 10 bulan.  Tetapi puteraku ini amat low profile, sehingga jika kita memuji atau bersorak-sorak menyemangatinya untuk melangkah lebih jauh lagi, dia malah mogok. Atha lebih nyaman jika kita tidak menganggap upaya-nya itu spesial dan justru akan lebih semangat jika kita pura-pura tidak tahu atau melihat. He doesn't enjoy to be the center of attention.

Maka, kami cukup surprise ketika pada akhirnya Atha mau memamerkan kebolehannya melangkah di depan kami semua. Awalnya hanya beberapa langkah saja, tetapi lama-lama semakin jauh. Senangnya melihat atha berjalan kesana kesini dengan lincah dan gembira.

Aku mencatat peristiwa bersejarah itu terjadi pada tanggal 10 April 2010, tepat ketika suamiku pulang dinas dari Bali.Waktu itu, Atha-lah yang menyambut kedatangannya dengan melangkah keluar pintu dan menghambur ke arah papanya. Sungguh lucu dan menggemaskan. 

Aku mungkin hanya menghubung-hubungkan saja, tetapi sebelum berangkat ke Bali (tanggal 6 April 2010), suamiku berpamitan dan berpesan kepada Atha yang sedang tertidur lelap sembari menciumi wajah dan kakinya : " Atha, papa titip mama ya sayang. Atha do'ain papa juga ya mudah-mudahan meetingnya lancar. Nanti kalau papa pulang dari Bali, Atha udah bisa jalan yah?". Pada waktu itu Atha mengangguk dan berkomat-kamit ala bayi tidur. Oke, sepertinya ini man's talk, batinku.

Ternyata, it is really a man's talk. Atha is really a man! Dia memenuhi permintaan papanya, perjanjian yang disetujuinya ketika tidur. Mungkin seperti jebakan, mungkin tidak adil juga, tetapi Atha tetap memenuhinya. Nah, begitu dong nak, Atha kan laki-laki. Dan laki-laki tidak boleh ingkar janji.. ^_^

Begini rasanya menjadi ibu. Aku selalu diliputi ketakjuban dan rasa bangga yang belum pernah aku rasakan sebelumnya setiap mengamati tumbuh kembang Athazka. Dari mulai puput tali pusat, belajar miring, tengkurap, duduk, berdiri, bicara dan akhirnya melangkah dan berjalan.  Kosa kata Atha sekarang juga semakin banyak dan jelas. Atha sudah bisa memanggilku, "mama" dengan fasih, meskipun kata pertamanya adalah "papa". Hiks.

Satu minggu lagi, tepatnya tanggal 24 April 2010, Atha akan berulang tahun untuk yang pertama kali. Sesuai janjiku, aku akan membelikannya sepeda seperti yang dimiliki oleh teteh kayla (aku pernah berjanji pada Atha jika kelak atha sudah bisa berjalan, maka mama akan membelikannya sepeda). Tetapi aku masih bimbang apakah akan dirayakan atau tidak. Lalu jika dirayakan, bagaimana skalanya, besar atau kecil? Apakah cukup dengan pesta kecil dan sederhana seperti Arju, atau pesta yang lebih besar dengan mengundang teman-teman kantorku segala? Atau dirayakan secukupnya saja bersama keluarga inti dengan kue tart/cheese cake ukuran sedang dan beberapa lilin untuk di tiup? Atha kan belum mengerti apa-apa. Perayaan Ultah hanya semata agar ada dokumentasi ulang tahun sebagai kenang-kenangan napak tilasnya.

Huff. Aku agak sulit memutuskan karena saat ini kami juga sedang merencanakan liburan keluarga ke Bali. Saat ini kami telah memiliku voucher Sari Pan Pacific (Bali Nirwana Resort). Aku tinggal menyiapkan tiket dan lumpsum. Tetapi bagi kami hal tersebut tetap saja costly.. Pilihan yang sulit. Satu sisi aku ingin merayakan Ultah Atha, tetapi di sisi lain aku ingin refreshing juga. Ingin rasanya memilih keduanya, tetapi nanti kami akan melanggar komitmen. Selain itu, aku khawatir jika semua keinginan dipenuhi, maka kami akan terus melakukannya lagi dan lagi.

Aku dan suami sedari awal memiliki komitment terhadap persentase deviasi pengeluaran rumah tangga kami. Jadi meskipun secara kalkulasi pendapatan kami meningkat, persentase deviasi itu tidak akan pernah berubah. Kami adalah keluarga kecil yang memiliki banyak pos pengeluaran existing maupun forecasting.  Pos pengeluaran kami sendiri masih terbagi menjadi pos investasi, pos belanja dan pos savings. Kami juga bukan tipe keluarga yang one shot spender. Segala sesuatunya harus kami rencanakan dengan perhitungan yang matang baik dari segi finansial, maupun manfaatnya. Mahal akan menjadi layak jika bermanfaat, dan sebaliknya murah akan menjadi sia-sia jika tidak ada manfaatnya.

Maka, kami akan menentukan pilihan setelah suamiku menyelesaikan perhitungan forecasting cash flow rumah tangga kami periode April- Mei. Oya, tugas itu sekarang sudah diambil alih oleh suamiku. Hihi. Maklum lah, aku sekarang hampir tidak punya waktu lagi untuk merekap pengeluaran rumah tanggaku. Akhir-akhir ini aku lebih sering mengandalkan ingatan dan justifikasi personal. Jika aku merasa overspend, maka aku akan sibuk melimpahkan tagihan kartu kreditku dari bank A ke bank B and so on. Syukurlah banyak bank sekarang memiliki fasilitas cicilan 0%. Dalam beberapa kondisi, aku cukup terbantu oleh program itu. Amat menolongku untuk berdisiplin terhadap pengeluaran. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.

Bagaimanapun juga, salah satu hal yang akan dimintakan pertanggungjawabannya di akhirat kelak adalah harta, bukan? Darimana harta itu kita peroleh dan dihabiskan untuk apa?

Note: Foto Atha sedang melangkah dan berjalan menyusul yaa..

4 komentar:

  1. Atha bentar lagi 1 taun? Wah hebatnya.. belum 1 taun udah bisa jalan yah, alhamdulillah... :)
    doakan de Razki menyusul..
    seneng kali ya nanti kalo ultah ramean Cha :)

    by the way, kalo boleh memberi masukan, liburan aja ke Bali Cha (I'm planning the same thing for next year). Karena pertama, mumpung anak masih kecil dan mau diajak2. Kedua, liburan perlu untuk refreshing dan mempererat tali kasih keluarga kecil kita..

    buat di rumah, ultahnya sederhana aja Cha..yg penting doa (betul betul betul?)

    salam sayang buat Aa Atha :)

    BalasHapus
  2. Adek Athazka..selamat ulangtahun semoga Semakin pinter,ganteng dan sehat selalu..amin... Maaf kemaren Mas gak bisa dateng abisnya ngedadak kirain rencana rayainnya awal mei bareng Papa Yosi?
    Yaudah kadonya nyusul yaa adek..hehe

    Mas Arju-

    BalasHapus
  3. Iya mas Arju, ga apa-apa..
    Tadinya emang mau dirayain bareng papa, tapi pesan sponsornya galak-galak kocak, mama sama papa ga berkutik, akhirnya dirayain kecil-kecilan aja.. hihihi..

    BalasHapus
  4. @ Sita : Ta, akhir tahun ini aja yuk ke Bali-nya?

    Btw, kl ngeliat pertumbuhan Razki yang pesat, Insya Allah sebelum setahun udah bisa lomba lari sama aa atha.. amiinn..

    Razki dan Atha kok bisa jadi fotokopian Bapaknya gini ya ta??

    BalasHapus