Alhamdulillah. Jam kerja untuk minggu ini telah selesai. Saatnya menyambut weekend! Jangan lupa hari minggu dini hari besok adalah final world cup. Ah, jadi tambah semangat..
Hari ini sebetulnya aku berencana untuk bekerja setengah hari. Bibi pulang. Hanya sehari saja, tapi sungguh membuatku kelimpungan. Hari senin lalu aku baru saja memulangkan salah satu pembantuku karena perilakunya yang melampaui zone of tolerance kami (aku begitu kesal hingga malas membahasnya disini). Maka, ketika bibi mengajukan izin sehari dengan alasan yang menurutku cukup kuat -yang jika aku menolak, nuraniku akan bergejolak seolah aku telah melakukan pelanggaran HAM- aku betul-betul memutar otak supaya masalah ini tidak menimbulkan keguncangan di rumah.
Mamaku, my last resort, tidak lagi berperan sebagai last resort. Bukan karena mamaku menolak, tetapi saat bibi meminta izin pulang, mama sedang berada di Garut.
Mama mertuaku, my hero, tidak lagi berperan sebagai hero. Lagi-lagi, bukan karena mama menolak, tetapi karena posisi beliau saat ini sedang berada di Makassar.
Kakakku, ah.. dia juga sama bekerja sepertiku *coret dari daftar list*
Kakak iparku - yang semakin hari semakin cantik saja- , dia juga sama memiliki balita sepertiku. Dan aku tidak tahu apakah mba ayang sedang berada di bogor atau di Jakarta. Sebelum merepotkannya, maka aku menghubungi adikku terlebih dahulu -yang sudah biasa aku repotkan-.
Adik bungsu, Feni : "ga bisa teh, aku minggu ini lagi full". Yeah, well, adik bungsuku ini seorang Bidan. Tidak enak hati untuk memaksanya. Jangan-jangan aku merugikan pasiennya yang rata-rata merupakan wanita yang akan melahirkan. *coret dari daftar list*
Adik kedua, Irma :" Oke teh, tapi aku ga bisa lama-lama ya, soalnya aku mau urus surat kuasa untuk ambil gajiku".
Aha! permasalahan terselesaikan. Nanny dadakan pun meluncur sesuai target. Harap-harap cemas aku menunggu bibi pulang seperti yang dia janjikan : Jum'at pagi. Sebagai antisipasi, aku pun menceritakan permasalahan domestik ini pada atasanku supaya beliau memberikan izin bilama aku harus pulang setengah hari. Adikku kan tidak bisa lama-lama.
Alhamdulillah, jam 1/2 11 bibi pulang. This news was so happening! Kecemasanku lega seketika. Aku pun tidak jadi pulang setengah hari. Waktu makan siang kuhabiskan di Grand Indonesia (again) sekaligus mencari kostum untuk Atha besok. Unlucky me, sepatu yang kupilih salah besar : High heels 7 cm. Mengitari mall sebesar GI cukup membuatku terpincang-pincang.
Begitulah secuplik kisahku tentang persoalan domestik yang terkadang memusingkan. Aku dan bibi bak simbiosis mutualisme. Kami saling membutuhkan. Perannya -tidak disangka- amatlah besar. Kuceritakan masalah ini kepada temaku sesama working mom, mereka berkata : Oh, Icha.. biasa itu. Makanya, kita harus baik-baik sama bibi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar