Senin, 08 Agustus 2011

Instrospeksi yuu

Ramadhan kali ini baru tunai 1 hari aja, di awal. Hari kedua si bulan datang up until now. Mudah-mudahan besok bisa puasa. Amiin..

Ujian paling berat Ramadhan tahun ini (dan tahun-tahun sebelumnya juga sih) adalah menahan amarah dan nafsu, terutama dalam menghadapi orang-orang yang sulit. Tapi memang kan, di dunia ini ada manusia yang memang diciptakan untuk menjadi cobaan/ujian bagi orang lain. Nah, di bulan ramadhan ini biasanya manusia-manusia yang seperti itu mendadak tinggi loadingnya (atau tiba-tiba sumbu kesabaran kita yang jadi pendek?). Waktu saya nyebrang jalan kemarin aja, ada pengendara sepeda motor yang saling memaki, padahal sudah menjelang jam berbuka puasa. Nah loh, jadi puasa mah puasa.. maki-maki jalan terus. Dalam hati saya pingin deh komentar.. injury time pak.. injury time.. Tapi kok kayaknya usil amat. Nanti pahala saya yang malah berkurang. Ya sudahlah, saya cukup istighfar..

Aneh ya. Kadang-kadang kita suka ga sadar memisahkan antara urusan dunia dan akhirat. Akhirnya ibadah pun diartikan sebatas harfiah saja. Sholat mah sholat, tapi memfitnah orang jalan terus. Ngaji mah ngaji.. tapi dari mulut yang sama juga keluar kata-kata makian yang kasar. Zakat mah zakat, tapi ngambil hak orang lain juga ga malu. Ga heran ya negara kita kalau dilihat dari parameter tingkat kereligusan, tinggi banget. Bangsa yang religius katanya. Eh tapi, kenapa indeks korupsi kita hampir mendekati sempurna?

Hmm, tapi sebelum ngurusin orang lain (apalagi negara), mending tanya ke diri masing-masing deh. Sudah jadi manusia yang bener belum? Saya sendiri kalau ditanya, jawabnya : masih jauuuh. Makanya saya berusaha untuk ga ribet mikirin orang lain dan begitupun mikirin pendapat orang lain tentang saya. Ya memang saya belum dan masih jauh dari sempurna kok, kalau mau dibahas kekurangan saya, ya mau gimana lagi, monggo. Manusia memang lebih pandai melihat kekurangan ketimbang kelebihan kan.

Yang jelas saya selalu berusaha introspeksi. Kalau ada masukan, betapapun menyakitkannya, saya olah dan proses, siapa tau bisa membuat saya jadi orang yang positif. Meskipun saya akui, ketika masukan datang, apalagi dengan kata-kata yang ga proper, saya sulit untuk membedakan tujuannya, apakah untuk menyakiti saya dengan sengaja atau memang tulus demi kebaikan saya. Saya cenderung berpikir dengan asumsi yang kedua. Meski sakit hati saya, saya berusaha untuk ga marah, apalagi berpikir untuk menyerang balik. Bagaimanapun, Allah kan tidak tidur dan Dia yang maha mengetahui segalanya. Saya percaya, setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia, itu ada perhitungannya sendiri.  Apa yang dia tanam, itu pula yang dia tuai. Saya sudah menyaksikan sendiri loh how it works dan cukup takjub, begitu mudahnya Allah memutar keadaan. Dulu kaya, sekarang miskin. Dulu suka memandang rendah orang, sekarang dipandang hina. Dulu memfitnah, sekarang difitnah. Ah, beneran deh, Allah ga tidur..

Yuk Introspeksi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar