Ramadhan lalu saya pernah bercerita bahwa hidup tanpa asisten rumah tangga itu sesuatu banget. Ternyata, it's just the beggining. Selepas mudik kemarin, pengasuh anak saya ga balik lagi. Sip deh. Bisa dibilang zero level for a working mom. Twitter saya pun akhirnya berisi keluh kesah kegalauan saya. At that time i feel really clueless. Gimana dong..
Tadinya saya sempat berpikir untuk menitipkan pada keluarga, tapi kalau dipikir-pikir lagi, itu solusi yang sifatnya temporer. Iya ga sih? sampai kapan coba mau bergantung sama orang lain?
Semenjak menikah saya usahakan untuk sebisa mungkin mandiri. Jatuh bangun ya dipikirin sendiri. Ini didukung kondisi juga sih. Orangtua saya kan sudah pindah ke Garut sejak 2010, sedangkan kakak saya, baru saja melahirkan anak kedua Agustus lalu. Mertua? Hm, never be an option (kecuali kl udah mentok banget.*grin*). Kalau sudah begitu, pada siapa lagi dong daku mengadu? hehehe
Semenjak menikah saya usahakan untuk sebisa mungkin mandiri. Jatuh bangun ya dipikirin sendiri. Ini didukung kondisi juga sih. Orangtua saya kan sudah pindah ke Garut sejak 2010, sedangkan kakak saya, baru saja melahirkan anak kedua Agustus lalu. Mertua? Hm, never be an option (kecuali kl udah mentok banget.*grin*). Kalau sudah begitu, pada siapa lagi dong daku mengadu? hehehe
Yah, akhirnya mulai survey daycare. Alhamdulillah ketemu daycare yang sreg di hati. Namanya Noori daycare. Tetangga saya yang rekomendasiin. Sebelum dia berangkat ke Glasgow UK, anaknya ikut daycare Noori ini dan perkembangannya bagus. Trial seminggu, eh Atha betah. Ya sudah, lanjut deh..
Sejauh ini sih, Alhamdulillah perkembangannya bagus ya. Dipikir-pikir, daripada ditinggal di rumah sama orang yang kita ga kenal ya mending di daycare. Apalagi Atha ini masuk ke usia golden age, pas bagian nyerep-nyerepnya lagi: 3,5 tahun. Di daycare ini Insya Alloh kegiatannya, tontonannya, percakapannya, dsb itu dibawah bimbingan teacher yang berpengalaman. Selain itu, anak juga diajarin sosialisasi serta sopan santun dengan benar.
Tapi ya teacher kan bukan orangtua sendiri, tetap aja sih yang namanya value itu dimulainya dari orangtua. Role model terbaik ya tetap parents. Nah masalahnya, yang jadi parents yakin ga untuk bisa jadi role model yang baik. Kadang-kadang kan kita suka kelupaan, keasyikan sama urusan sendiri, misalnya nonton TV eh lupa bahwa acaranya itu ga cocok untuk batita. Itu parents loh, kalo nanny lain lagi kan tontonannya. Nah, untuk menghindari masuknya hal-hal yang ga perlu, daycare jadi pilihan terbaik saya saat ini.
Minusnya di daycare, ada sih. Tapi yang paling bikin senewen itu pas kalo ada anak lain yang sakit. Ihiks. Ketularan deh. Biasanya sih batuk pilek. Tapi Alhamdulillahnya daya tahan tubuh atha sekarang udah jauh lebih baik. Mudah-mudahan sih sehat selalu. Amin.
Di Noori ini bahasa pengantarnya inggris dan arab. Inggris untuk sehari-hari, arab untuk lesson do'a, sholat, dan qur'an (kalau sudah kindergarten). Pengajarnya semua sarjana. Khusus qur'an yang ngajar Hafiz. Jadi sejak dini diajarin arabic pronounciation dengan benar. Mudah-mudahan nanti pas saatnya belajar benar-benar sudah terbiasa.
Kasian ga sih anak di daycare? Jujur, awalnya iya. Rasanya bersalah banget. Tapi setelah melihat perkembangan Atha, saya harus akui bahwa sekarang Atha lebih positif. Speakingnya, mannernya, dan terutama, energi positifnya. He feels and seems happy. Tau darimana? ya tau lah, liat wajah dan ekspersinya anak saya setiap dijemput itu sudah memberikan saya.. apa ya.. rasa lega, bahagia, dan terharu sekaligus.
We made it.
I thought it was a zero level, tapi ternyata ada harta karun yang ingin Alloh tunjukkan kepada saya. Harta karunnya apa? Apalagi kalo bukan rasa hangat dan bahagia yang tumpah ruah di keluarga saya sekarang. Kami bertiga, mama-papa-atha bersinergi dengan positif. Betul-betul teamwork.
Melelahkan memang, karena otomatis semua pekerjaan domestik (kecuali setrika) itu dipegang oleh saya dan husband. tapi ternyata kalau dikondisikan seperti itu, bisa juga dilakukan. Setiap pagi saya bangun lebih awal untuk memasak sarapan/bekal Atha dan perlengkapan daycare (baju, handuk, sprei, dll), husband menyapu, terkadang mengepel. Husband memandikan Atha, saya yang memakaikan baju. Husband mengantar ke daycare pagi, saya yang menjemput sore harinya. Husband bermain bersama Atha, saya memasak makan malam+cuci piring.
It's really run and catch life, i tell you. But we're happy :)
S.i.b.u.k. t.a.p.i B.a.h.a.g.i.a
Thanks Alloh. It's true, when you feel overwhelmed by life, all you have to do is belive in Alloh. It's never fail.
To others working mom, selamat berjuang dengan tantangan masing-masing ya. Saling mendo'akan dan menyemangati. Just try to always look on the bright side..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar