Engga, saya ga menang Masterchef. Boro-boro, daftar aja engga. Saya lebih suka nonton atau ngomentarin Masterchef, hehe..
Cooking award buat saya simple aja. It is when my husband and especially my son love my cook. Taunya darimana? Saya juga ga tau, karena so far masakan sold out selalu. Entah karena cocok di lidah atau karena ga ada pilihan lain. Hehe. Saya juga ga berusaha cari tau sih, takut kecewa ah, sampai suatu hari Atha's teacher told me that he is refusing food that is served by the school. Atha always said like this in the school:
"Atha mau sayur mama", or
"Atha mau tahu bikinan mama", or
" Atha mau makanan mama", or
"Atha mau makan di rumah aja", or
"Mama cepet sembuh ya, kalau mama sembuh nanti mama masakin Atha ya", or yang paling hits adalah..
"Mama Atha hebat, masakan mama Atha enak"
Itu yah hati saya seneng banget diceritain begitu. GR berat nih. Tolong bantu tangkepin hidung saya dong..
Rasaya terbayar deh capeknya masak. Ga usah menang masterchef deh, asalkan Atha habiskan makanannya, buat saya itu udah cukup banget.
Pasca tumbang kemarin husband minta saya untuk menurunkan standar saya. Ga usah ideal-ideal amat lah. Oke, saya setuju, but not in cooking. Saya mau memastikan asupan gizi anak saya terpenuhi dengan baik, meskipun itu berarti lebih melelahkan. But I tell you, when Atha said so, I feel like.. "hey, I made it!".
-sorry narsis-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar