Jumat, 09 April 2010

Please don't judge..

Dua hari yang lalu, seorang sahabat menghubungiku via yahoo messenger. Kami pun terlibat percakapan yang hangat dan seru..

Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Dan itu dikarenakan sebuah tulisan sahabatnya di dunia maya. Oh, not again, batinku. Hal semacam ini juga pernah menimpaku, dan percayalah itu sangat tidak enak. Apalagi jika yang kau hadapi adalah orang yang sebetulnya memiliki hubungan yang istimewa denganmu.

Aku tahu persis perasaannya coz i've been there. Sayang ya, kode etik dalam UU IT tidak mengatur
pasal tentang keberatan mengenai postingan seseorang selama tidak menyebut nama atau inisial. Naif sekali jika menganggap tingkat kedewasaan semua orang dlm menulis adalah sama. Ah sudahlah. Itu bukan urusan kita. Mari kita kendalikan apa yang bisa kita kendalikan saja.

Memang, di dunia maya, kebebasan berekspresi amat diagung-agungkan. Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa postingan kita melukai orang lain.

Sebagai koreksi atas apa yang pernah menimpaku, aku sekarang menjadi jauh lebih hati-hati dalam menulis, baik content maupun tema. Bukan berarti kebebasan berekspresi jadi hilang, tetapi kita kan tidak bisa memaksa orang lain untuk berpikiran sama dengan kita. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk tidak tersinggung dengan tulisan kita.

Mereka kan juga punya hak yang sama untuk berekspresi dengan kita.

Misal, kau amat mengagung-agungkan ASI ekslusive. It's okay, itu kan pendapatmu. Tetapi ada baiknya tulisan-tulisanmu tentang bagaimana hebatnya ASI di atur supaya pembacamu yang kebetulan menggunakan sufor tidak mendadak merasa kerdil dan menjadi ibu yang tidak berguna.

Dunia ini heterogen kan? Dan ada banyak kondisi yang menyebabkan seorang ibu tidak menyusui anaknya secara exclusive. Jangan naif..

Jika kau begitu memuja kecantikan, that's fine. Go ahead with those make up things, body treatment, dan hal-hal lainnya yang membuatmu senang. Tetapi, once again, ketika semua kesenanganmu dituangkan dlm bentuk tulisan, watch out. Di luar sana banyak wanita-wanita lain yang berbeda preferensi denganmu. Mungkin mereka tipe kutu buku, tipe cuek, atau tipe anak gunung yang jarang dandan.

Dandan ataupun tidak dandan tidak salah kan? Maka salinglah menghargai. Ini kan hanyalah masalah preferensi. Kau kan tidak tau bahwa takaran kebahagiaan tatkala kau merasa bangga dengan keberhasilan dietmu itu mungkin sama saja dengan kebahagiaan si anak gunung yang bangga dengan keberhasilannya mendaki.

So, please don't judge people just because they are not in the same line with you..

Ingat kan apa yang pernah dikatakan aa gym, bahwa ketika kau menunjuk seseorang, satu jari mengarah kepada orang itu, dan tiga jari lainnya mengarah padamu. Artinya, introspeksilah sebelum menghakimi. Apakah kau merasa sudah menjadi orang yang sempurna?

Tetapi aku tekankan lagi, kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk menerima argumen kita, betapapun hal itu benar. In islam, actually we don't talk about the singer, but what the song. Masalahnya, jika emosi sudah terlibat, then the song is no more important. Sulit rasanya menerima sebuah kebenaran dari seseorang yang sudah terlanjur kita cap antagonis.

Jika hal tersebut terjadi, maka sudah tidak ada gunanya lagi penjelasan maupun mediasi. Lebih mudah memecahkan daripada merekatkan bukan? Apa boleh buat, yang dapat kita lakukan adalah mencegah supaya retakan itu tidak melebar berkepanjangan.

Kendalikan diri, kendalikan emosi. Lakukan yang terbaik untuk menjaga agar hati ini bersih. Fokus pada kebahagiaan sendiri dan stop comparing. Jangan terpengaruh oleh tulisan-tulisan yang pengaplikasiannya di hidup kita tidaklah mungkin.

Kan Mbak Christina pernah bilang : you are beautiful, no matter what they said. Worlds can't bring you down. You are beautiful, in every single way. Worlds can't bring you down..

Keep smile and positive ya..

Oya, jika tulisan-tulisan itu betul-betul mengganggu, just don't read it. As I did! Insya Allah lebih tenang dan fokus. And if she puts it in the notes that you were tagged in, just remove her from your friendlist. As I did. I don't mean also to make a distance with the author, but this is the best i can do to remain the pieces of the broken glass.

I do believe that by the time going, she will understand..

So, don't worry be happy ya dear..

(this post dedicated to my double-date partner, AD)

8 komentar:

  1. nulis ngerasani diri sendiri aja deh... aman

    BalasHapus
  2. Hay backpacker man.. we meet again.. Thanks for visiting my blog ya..

    Ho'oh.. Setuju sm pendapatmu. Apapun itu nek dirasanin ke diri sendiri ki pasti aman. Masalahe, not all people understand this.. Makanya luna maya berantem ma wartawan..Huff..

    BalasHapus
  3. hhmmmm... nice post cha...

    please don't judge?? yuuppsss... u got the point cha... kita ga mungkin menilai seseorang itu buruk atau baik hanya dari luarnya aja tanpa kita memahami lebih lanjut orang tersebut... memahami di sini berarti kita harus tau latar belakang keluarga, lingkungan pergaulan dan tingkat pendidikan seseorang... biasanya keluarga adalah pengaruh terbesar saat kita menilai seseorang atau sesuatu tapi tidak dipungkiri lingkungan dan pendidikan turut memberikan andil yang besar... namun terkadang kita dapat menilai seseorang saat pertama kali berjumpa atau hanya dengan melihat fotonya saja... itu hal yang biasa...

    tidak ada satu orang yang sama, walaupun saudara kembar... so, pastinya kita ga bisa memaksakan keinginan dan kehendak kita terhadap orang lain dan sebaliknya... bener katamu cha, manusia itu sangat heterogen dan benar2 dibutuhkan kedewasaan untuk memahami manusia yang heterogen tersebut... kalau tidak, biasanya kita akan terjebak dalam dunia kita yang sempit dan picik... menjadi dewasa berarti mampu menilai orang lain dari berbagai sudut pandang sehingga kesimpulan akhirnya lebih baik...

    cha, tentang yang icha lakukan saat ada tulisan yang mengganggu ketenanganmu cocok dirimu lakukan... kalau uni, as u know cha, i accpet her invitation, but at last she, herself who removed me from her friendlist... she wrote about something that really hurt me and I wrote universal note that I hope she read and consider it wisely and as u know she removed that note.. hahahaha... as my father always told me from my earlier age, perbuatan jelek jangan dibalas dengan perbuatan jelek juga, balas dengan kebaikan... kalau ga bisa paling tidak kita tetap bersikap baik pada orang tersebut baik tingkah laku maupun perkataan... it's really hard cha, I'm sure about this but at the end we'll be the winner cha...

    my dear icha, u know that i'll always stand beside u everytime...

    BalasHapus
  4. Uni dear, It does take times for me to decide wheter to publish yor comment or no. Doesn't mean that i disagree of what's been written here, but i'm worry that they will think this post is another way to stub them. The initial AD i write above is just another character that i create.

    No, it is not true. AD is real, and my post is really inspired by her story, but as you know, now emotion is more dominant than logical, and that's make the song is no more important, uni..

    I never had a heart that could hurt someone intendedly. But i can't also force them to think just like what i think. I can't force them to trust me, no matter how hard i try.

    And I do so sorry coz you now is been corresponded with someone else that we both don't know. It should be my personal poblem uni, you just shoudn't be here.

    In the name of my family's name, we do appologizes for this confussion. They just don't have any others to be blamed of.

    If I could turn back the time, I won't let my self to be too much care of this. The mistake was beggining when I say sorry in her notes right after someone write a critics for her.

    From that moment, she thinks that i ask someone
    to write something in her notes. Demi Allah, I never did that. I did share her notes with you, not to open my own weaknesess but to have an opinion from person whom i thought could give me supportive alternative of solution.

    You are a phsycology master candidate, you must have more experience in dealing with people than i do. And you are my bestfriend for 12 years. you know me well uni. if i'm wrong, you will say honestly that i'm wrong. that's what i like from you. And when i share this to you, I ask you not to write anything in her notes. Just let me solve it by my self.

    Actually I share this problem with my sisters also, and she just told me to be more patient and ask her apologizes eventhough i didn't feel wrong. She ask me just not to make it worse.

    and I did her suggestion, but it did't solve the problem. The notes comes and comes with a words that i couldn't ever understand why they do it to me.

    And when I share it again to you to read it, since the are not in your friend list, you can't read anything. i ask you to open my account, but you refused it because you think that it's too personal.

    Then you invite her. And from that moment they correspond you with 'that one'. And from that moment they write something that hurt you also.

    I'm so sorry uni. And thanks you don't make this problem affected to our friendship.

    I do understand if you were mad and upset.But since this world is so differs, will you just release it dear?

    We have to live own our life in our way, uni. Just don't be provocated and keep humble..

    BalasHapus
  5. Dear Icha,

    If they think that what u've written here is appointed to them, that's their problem, not yours nor mine. If they upset or mad, that's their problem cha. U can write anything u want in ur blog and no one can prohibit u. OK!!!

    U and ur family don't need to say an apology to me, cha. Our friendship is worth more cha, u have to believe it. It's easy for me to make thousand enemy but it really hard just to make one friend. So, dear Icha, everything is undercontrol, insya allah.

    Now on, I'm not mad nor upset but to forget what they've done to me, it really need time cha coz I'm still a human being, cha. What they've said to me only testify that they aren't MATURE. And I don't have any business with children in this case coz I hope that I can have an argument with a mature person so I can have a constructive discussion.

    So, dear Icha, our problem with them is CLOSED. If they think no, it's their problem not mine.

    BalasHapus
  6. makasih ya Cha.. you make me stronger :)

    BalasHapus
  7. @ Uni : You're right, this problem is closed.

    Tapi kekhawatiran itu tetap aja masih ada, uni. Aku kan ga bisa mengendalikan pikiran dan prasangka orang lain. Meskipun maksudku general, kl yang baca itu mereka tetap aja nanti dianggap mancing-mancing kerusuhan.

    Apalagi dari data statistik blog-ku, keliatan kalau aku punya beberapa pembaca setia yang masih konsisten baca tulisan-tulisanku.

    Yah, cuma preventif aja..

    BalasHapus
  8. @ Sita : Ih, dah capek-capek pake inisial orangnya malah muncul.. hehehe..

    You're welcome ta, that's what a friend are for. Kebetulan pernah punya pengalaman yang sama..

    Saling mengingatkan ya taa..

    BalasHapus