This is a letter from a daughter who miss her parents so much
Mamah, apa kabar? Icha harap mamah selalu dalam keadaan yang sehat yah. Bapak gimana, masih kesel gara-gara Indonesia kalah sama Malaysia di Final AFF kemarin? Jangan diambil hati dong pak, kita menang kok, cuma ga juara. Lagipula apa artinya kemenangan bila di dapat dengan curang.
Pasti seru ya nobar final AFF kemarin sama keluarga besar di Garut sana.
Mah, pak, Icha kangen. Kangen sekali. Kemarin Icha main ke Cibinong, ke rumah kita yang sudah jadi milik orang itu. Rumah kita hancur mah, dibangun ulang oleh pemilik barunya. Katanya, mau dibuat kontrakan 14 kamar.
Ga terasa ya, akhirnya mamah sama bapak udah ga tinggal disana lagi. Atha masih anggap aki aji dan mamah enin tinggal disana. Waktu Icha ajak kemarin itu, Atha panggil-panggil terus Aki.. aki.. sambil nunjuk ke arah rumah.
Sebetulnya, bukan masalah rumah aja yang bikin icha kehilangan. Ya memang disana begitu banyak kenangan pahit dan manis, tetapi yang paling membuat hati ini kangen adalah sosok mamah dan bapak. Sosok orangtua terbaik di dunia. Tempat Icha bisa menjadi kanak-kanak tanpa memandang usia, bahkan saat icha sudah menjadi ibu.
Icha kangen Mamah.. Icha kangen Bapak. Tetapi life must go on. Keputusan mamah dan bapak untuk pulang kampung sangat Icha dukung 100% jika itu yang membuat mamah sama bapak bahagia. Sungguh mah, pak, sampe nadi icha berhenti berdenyut, ga ada hal lain yang icha inginkan selain melihat kalian bahagia.
Janji yah mamah dan bapak akan selalu jaga kesehatan. Please.. please jangan sakit. Kalau bisa ditukar, biar Icha aja yang sakit. Mamah sama Bapak harus sehat terus. Ayo jogging yang rajin yah, kan di Garut pemandangannya bagus dan udaranya sejuk. Ga usah mikirin anak-anak di Depok ya mah, pa, Insya Alloh kami sekarang sudah lebih dewasa dan mandiri.
Sun sayang untuk mamah dan Bapak dari Atha dan Kayla.
Alloh, tolong jaga kedua orangtuaku. Tolong hapuskan peluh diwajahnya, tolong cegah airmatanya. Bahagiakan mereka ya Alloh, karena pengorbanan yang telah mereka lakukan untukku dan Saudara-saudaraku hanya dapat setara dengan kebahagiaan dari-Mu.
Peluk cium,
Icha
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar