Senin, 23 Juli 2012

Sadar keuangan (part II)

Lanjutan dari postingan kemarin.

Di post sebelumnya saya sudah menceritakan tentang pos-pos keuangan primer saya. Nah di postingan kali ini saya mau ceritakan juga mengenai pos-pos sekunder saya. Di pos sekunder saya mencatat antara lain :

1. Vacation

Siapa yang tidak perlu berlibur? Oh well, diantara semua perjuangan memenuhi kebutuhan primer, we deserve a life kan? Saya sendiri menganggarkan liburan keluarga setahun sekali. Sumber dananya darimana? dari uang cuti tahunan dong. Alhamdulillah masih ada pos aktiva untuk dikais-kais :p

In case tidak ada uang cuti tahunan pun, saya akan bela-belain buka rekening khusus yang diambil dari penghasilan bulanan untuk vacation. Biar sedikit asal konsisten dan timing pencairannya pas, dana liburan ini sebaiknya memang dibentuk. Sungguh, ini investasi psikologis yang tidak akan pernah rugi.

2. Menyenangkan orangtua/kakak/adik

Maksud saya disini bukan porsi rutin bulanan ya. Itu sih sudah default. Maksud saya disini adalah mengabulkan keinginan khusus orangtua misalnya membelikan mobil, tanah. memberangkatkan umroh, mensponsori wisuda adik, dsb.  Kalau ada rejeki yang sangat berlebih, apa salahnya menyenangkan keluarga yang kita cintai. Toh, kita juga tidak bisa menjadi seperti kita sekarang kalau bukan karena support mereka kan.

Saya memang menaruh pos ini di pos sekunder, line kedua karena sifatnya kan hura-hura. Sama sekali bukan force major. Konyol rasanya mengorbankan dana pendidikan, dana darurat, dan dana haji demi pos ini. Kalau vacation mungkin masih bisa dinegosisasi, seberapa urgent-nya keinginan orantua atau event keluarga yang dihadapi.

Jujur, setelah menikah, saya tidak seleluasa dulu untuk memenuhi pos ini. Maklum, waktu single belum ada pengeluaran KPR, KPM, dll jadi semua jor-joran kesini. Meskipun sekarang pengeluaran banyak tersedot, kalau sudah niat, ada saja jalannya. Sumber dananya dari mana? biasanya sih dari lumpsum perjalanan dinas saya atau husband yang tidak menentu jadwalnya. Secara jumlah mungkin jadi lebih sedikit, tapi Alhamdulillah orangtua saya tidak pernah menghargai pemberian dari harganya. I always feel happy seeing them happy when opening my gift. The same smile for every gift, from a car to a simple bag..

3. Beternak rumah/Bisnis

Kalau ada rejeki yang super duper berlebih. Siapa juga yang tidak mau berinvestasi dibidang property. Ini kalau saya memperoleh softloan (meskipun softloan, tetaplah judulnya pinjaman berbunga), atau menang undian, atau penghasilan saya dan husband sudah memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan sebelumnya, barulah saya berpikir untuk membeli rumah baru, mobil baru, atau berbisnis. Saya sendiri saat ini belum sampai ke tahap ini, but one day I will, Insya Alloh. Amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar