Jumat, 31 Agustus 2012

Dream Experience

Tergelitik untuk sharing tentang dream experience setelah baca twit-nya pak Jamil. Kalau ditanya mimpi apa saja yang saat ini sudah terwujud, jawaban saya banyak. Ya, saya memang wanita pemimpi..

Andrea Hirata di buku trilogi Laskar Pelangi pernah menulis "bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu'.

Kalau saya ga mengalami sendiri, mungkin saya ga akan terlalu mendalami kata-kata tadi. Tapi setelah saya mereflek dengan apa yang saya alami dalam hidup saya, sungguh, rasanya diri ini langsung merasa kecil di hadapan Alloh. Mimpi yang awalnya tampak mustahil, sedikit demi sedikit menjadi kenyataan..

Sekarang, bisa dibilang saya sudah berada dalam comfort zone. Kehidupan yang waktu saya kecil tidak pernah saya bayangkan, sedikit demi sedikit sudah mulai saya jalani. Berkarir di institusi yang mapan, berkeluarga dengan suami dan anak yang sholeh dan ganteng, keluarga yang hangat dan supportif, apa yang kurang?

Tapi, saya lantas tersadar bahwa mapan untuk diri sendiri saja bukanlah kehidupan yang saya inginkan. Lebih dari itu, saya ingin menjadi orang yang bisa lebih bermanfaat, untuk keluarga saya, untuk keluarga besar saya, dan kalau bisa untuk society. Caranya lewat apa? banyak, dan salah satu yang bisa diusahakan yaitu ilmu.  Right, untuk itu saya harus sekolah lagi..

Selalu dan selalu seperti halnya cita-cita sebelumnya, cita-cita ini juga akan menemui banyak tantangan. Tentang suami dan anak nanti bagaimana dsb, dsb. Tenang, perjalanan masih panjang. Saya percaya jika niatannya sudah lillahita'ala pasti sedikit demi sedikit akan ada jawaban di setiap kesulitannya.

Bismillahirrohmanirrohiim.

Kamis, 23 Agustus 2012

Back to work

Hari pertama masuk kantor setelah lebaran itu.... seperti terbangun dari mimpi :)

Anyway, selamat Idul Fitri 1433 H ya. Taqabalallahu Minna Wa Minkum.

Kami sekeluarga juga mohon maaf lahir batin ya..

Mudik tahun ini ajib macetnya, tapi senang tak terkira. Alhamdulillah masih bisa merasakan Idul Fitri di tengah keluarga besar Garut dan Tasik.

Around family itu sesuatuuu banget :)

Selasa, 14 Agustus 2012

Pentingnya dokumentasi

Pagi ini map dokumen pekerjaan mendarat di meja saya. Lah ini kan dokumen yang kemarin sore dicari-cari asisten direktur saya. Karena disposisinya ke dua orang, jadi saling lempar posisi terakhir ada dimana. Halah.

Sudah saya bilang berkali-kali sama agendaris tim bahwa dokumentasi itu penting banget. Pokonya setiap hal itu dicatat, direcord, di copy kalau perlu dan disimpan baik-baik. Jadi kalau ada yang ngeles tinggal disodorin aja dokumentasi tadi.

Buat saya pribadi, semenjak bekerja di instansi yang sangat mengedepankan dokumentasi, saya jadi terbawa tertib. Bukan cuma di kantor, tapi kebiasaan ini jadi terbawa juga sampai ke hal-hal pribadi. I record all my business very well.   Pokonya yang namanya barang bukti itu (disposisi atasan, transferan, bayar cc, air, dll) itu dicopy dan disimpan baik-baik. Siapa tau nanti dibutuhkan. sebagai contoh, cicilan mobil pertama saya selama 48 bulan, saya copy bukti transferannya dan dibukukan di map plastik. Rapih.  Semua identitas, AJB, Sertifikat rumah, STNK, dokumen hutang piutang dan dokumen berharga lainnya juga selalu saya copy dan disimpan di tempat yang aman.

Kenapa begitu? ya jaga-jaga aja sih kalau hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Namanya juga berinteraksi dengan orang lain. Ini untuk melindungi kepentingan kita juga, kalau-kalau ketemu sama orang yang jago ngeles atau pura-pura amnesia atau yang paling sial sih malah berbalik merugikan/menuntut. Kayak kasus tadi, seandainya agendaris saya menyimpan barang buktinya dengan baik, ga akan disalahin kan.

Ini kelihatannya sepele. Tapi beneran deh, penting banget. Mau membela diri seperti apa pun kalau barang buktinya nol ya bisa apa dong. So, mulai dari sekarang ayo tertib administrasi.

Senin, 13 Agustus 2012

Lebih baik saya diam

Berikut kutipan tulisan Ariel dari buku terbarunya 'kisah lainnya' :

Jika saya bercerita sekarang
Maka itu hanya akan membuat sebagaian orang-orang memaklumi saya
dan sebagian lagi akan tetap menyalahkan saya

Tetapi itu juga akan membuat mereka memaklumi dunia
Yang seharusnya tidak dimaklumi dan tidak ada yang dapat menjamin apakah, semua dapat memetik hal yang baik dari kemakluman itu, atau hanya akan mengikuti keburukannya

Maka saya lebih baik diam

Jika saya bersuara sekarang
Maka itu akan membuat saya terlihat sedikit lebih baik
dan beberapa lainnya terlihat sedikit lebih buruk sebenarnya

Maka saya lebih baik diam

Jika saya berkata sekarang
Maka akan hanya ada caci maki dari lidah ini
dan teriakan kasar tentang kemunafikan
serta cemoohan hina pada keadilan

Maka saya lebih baik diam

Saya hanya akan bercerita kepada Tuhan
Bersuara kepada yang berhak
Berkata kepada diri sendiri
Lalu diam kepada yang lainnya.

Lalu biarkan seleksi Tuhan bekerja pada hati setiap orang

Deg. Buat saya tulisan tersebut sangat dalam. I once feel like this. Banyak sekali kebenaran yang ingin saya teriakkan untuk meluruskan fitnah-fitnah yang bertebaran di sekeliling saya. Tapi apa.. apa pengaruhnya kalau itu hanya akan membuat saya merasa lebih baik, tapi di sisi lainnya aib-aib orang lain yang terbongkar?

Jadi lebih baik saya diam. Terpojok oleh prasangka-prasangka liar di luar sana oleh orang-orang yang bahkan tidak mengenal saya luar dalam.

Do I feel hurt? Pasti. Tapi bertindak defensif maupun argumentatif bukan pilihan saya saat ini. Banyak hal lain yang harus saya pikirkan, banyak cita-cita yang harus saya perjuangkan daripada sekedar meratapi perasaan saya.

Saya juga percaya bahwa jika saya berada dalam jalur kebenaran, Allah akan menggantikan rasa kecewa saya ini dengan kebahagiaan yang berlipat-lipat jumlahnya. At the end, rasa bahagia dan syukur yang akan mendominasi hati saya.

And that is my life now. I'm happy indeed. Terlalu banyak nikmat untuk didustakan.

Hm, tumben ya saya menumpahkan curhatan saya disini. Well, hidup saya kan bukan dongeng. Saya cuma manusia biasa yang mencoba mempresentasikan hidup ini sewajarnya. Sama seperti yang lainnya, diantara derai tawa, pasti tersisip juga air mata.

Happy fasting all! Tadarus Qur'an sudah berapa juz? *Jleb* Ambil cermin*

Note : Tentang Ariel, jujur, i'm still a fan of him. Betul bahwa dia bukan panutan yang baik. Saya juga tidak pernah membenarkan perbuatan zina, tapi caranya menyikapi kasus video pornonya menurut saya cukup simpatik. Pasrah, tidak defensif, dan diam. Kalau urusan taubat, itu biar Alloh yang menilai.  




Kamis, 02 Agustus 2012

Internet, I miss you so bad!

Minggu lalu blackberry kesayangan saya selama hampir tiga tahun ini jatuh. Tidak tanggung-tanggung, jatuh dari tangga lantai 2 (kamar saya) ke lantai 1. Berguling-guling dari satu anak tangga ke anak tangga lainnya. Tragis.

Selamatkah? tentu tidak. Untuk produk IT dengan umur 3 tahun yang sering dijadikan mainan sama anak batita, tentu jatuh berguling-guling itu sungguh cobaan yang berat. Yups, blackberry mati suri seketika.

Jadi, saya resmi bb-less. Mati gaya? of course. Satu hari tanpa smart phone feels so relieving. It's silent day. Hari kedua, feels something is missing. Hari ketiga lonely. Hari keempat resmi mati gaya. Hari kelima frustasi.

No, saya tidak mau menunggu sampai hari ke-6. Jangan harap. I need to be connected to the internet right away. Yes, that urgent.

Sementara si blackberry diservice (semoga masih bisa diselamatkan), I'm planning to buy another smartphone, this afternoon.

No more barganing. Komplain jitak.

-socialite abal-abal-

PS : Don't text me through bbm or email this time. Send me sms.