Senin, 13 Agustus 2012

Lebih baik saya diam

Berikut kutipan tulisan Ariel dari buku terbarunya 'kisah lainnya' :

Jika saya bercerita sekarang
Maka itu hanya akan membuat sebagaian orang-orang memaklumi saya
dan sebagian lagi akan tetap menyalahkan saya

Tetapi itu juga akan membuat mereka memaklumi dunia
Yang seharusnya tidak dimaklumi dan tidak ada yang dapat menjamin apakah, semua dapat memetik hal yang baik dari kemakluman itu, atau hanya akan mengikuti keburukannya

Maka saya lebih baik diam

Jika saya bersuara sekarang
Maka itu akan membuat saya terlihat sedikit lebih baik
dan beberapa lainnya terlihat sedikit lebih buruk sebenarnya

Maka saya lebih baik diam

Jika saya berkata sekarang
Maka akan hanya ada caci maki dari lidah ini
dan teriakan kasar tentang kemunafikan
serta cemoohan hina pada keadilan

Maka saya lebih baik diam

Saya hanya akan bercerita kepada Tuhan
Bersuara kepada yang berhak
Berkata kepada diri sendiri
Lalu diam kepada yang lainnya.

Lalu biarkan seleksi Tuhan bekerja pada hati setiap orang

Deg. Buat saya tulisan tersebut sangat dalam. I once feel like this. Banyak sekali kebenaran yang ingin saya teriakkan untuk meluruskan fitnah-fitnah yang bertebaran di sekeliling saya. Tapi apa.. apa pengaruhnya kalau itu hanya akan membuat saya merasa lebih baik, tapi di sisi lainnya aib-aib orang lain yang terbongkar?

Jadi lebih baik saya diam. Terpojok oleh prasangka-prasangka liar di luar sana oleh orang-orang yang bahkan tidak mengenal saya luar dalam.

Do I feel hurt? Pasti. Tapi bertindak defensif maupun argumentatif bukan pilihan saya saat ini. Banyak hal lain yang harus saya pikirkan, banyak cita-cita yang harus saya perjuangkan daripada sekedar meratapi perasaan saya.

Saya juga percaya bahwa jika saya berada dalam jalur kebenaran, Allah akan menggantikan rasa kecewa saya ini dengan kebahagiaan yang berlipat-lipat jumlahnya. At the end, rasa bahagia dan syukur yang akan mendominasi hati saya.

And that is my life now. I'm happy indeed. Terlalu banyak nikmat untuk didustakan.

Hm, tumben ya saya menumpahkan curhatan saya disini. Well, hidup saya kan bukan dongeng. Saya cuma manusia biasa yang mencoba mempresentasikan hidup ini sewajarnya. Sama seperti yang lainnya, diantara derai tawa, pasti tersisip juga air mata.

Happy fasting all! Tadarus Qur'an sudah berapa juz? *Jleb* Ambil cermin*

Note : Tentang Ariel, jujur, i'm still a fan of him. Betul bahwa dia bukan panutan yang baik. Saya juga tidak pernah membenarkan perbuatan zina, tapi caranya menyikapi kasus video pornonya menurut saya cukup simpatik. Pasrah, tidak defensif, dan diam. Kalau urusan taubat, itu biar Alloh yang menilai.  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar