Kamis, 25 November 2010

Ginko vs Clumsy

Jika ada perhelatan untuk memperebutkan the clumsiest or the 'ginko'-est person in this world, aku mungkin akan masuk sebagai salah satu nominee.

Ginko - istilah yang diciptakan oleh sahabatku Masayu- refers to sifat pelupa. Oh it's so me. Saat konsentrasiku terganggu, entah karena tekanan negatif maupun positif (terlalu senang), maka aku akan menjadi ginko level 4. Lupa meletakan handphone lalu sibuk mencari-cari di mushala atau toilet dan akhirnya menemukannya tergeletak di meja kubikal yang terhalang oleh dokumen, lupa membawa dompet atau membawa dompet tapi lupa membawa uang (ya aku memang suka -again- lupa memasukan uang ke dalam dompet setelah mengambilnya dari ATM), lupa telah menyelipkan uang hasil reimburse klaim medis di agenda rapat dan melenggang pulang as if jutawan kaya raya dan mendadak panik saat sampai di loket pembelian kereta (yang berakhir dengan mengais-ngais uang receh dari segala penjuru tas dan kantong demi tidak kembali lagi ke kantor dan ketinggalan kereta which is yang terjadi adalah sebaliknya), dan rupa-rupa lupa lainnya. Aku rasa sudah mencapai stadium 4. Saat sisterhood converence kemarin, kakak dan adik-adiku sepakat bahwa kelemahanku yang terparah adalah sifat pelupa. Dan aku dilarang untuk mengucapkan kalimat janji tanpa menyebutkan "Insya Alloh", karena janji adalah hutang dan hutang dibawa sampai mati (duh).Insya Alloh bukan berari menjadikan niatku abu-abu, sungguh, aku sepenuh hati saat mengucapkannya, namun apa daya, ginko stadium 4 sering membuatku lalai. Maafkaann. 

Clumsy.. (oh  I wish i can say that it's genetic), that is also so me. Hingga detik ini aku masih menakjubi hasil test yang merekomendasikan aku dapat diterima di instansi yang menganggap kecerobohan adalah sebuah dosa. Ya Alloh tolong lindungi aku selalu. Semoga kecerobohanku tidak muncul di saat-saat yang genting, kasihanilah atasan dan user-user hamba yang lain ya Alloh.

This clumsiness telah membuatku malu beberapa kali. Dan yang aku paling ingat adalah saat aku salah mengirim sms berupa pujian kekagumanku pada asisten dosen pembimbing skripsiku yang seharusnya kukirimkan pada sahabatku dan akhirnya malah terkirim kepada mas asisten itu beberapa saat menjelang masuk ruangannya. Rasanya ingin cepat-cepat angkat kaki dan melesak ke bumi, namun apa daya, jadwal skripsi yang mepet membuatku gagah berani menahan malu dan tetap melanjutkan konsultasiku (saat konsultasi aku tidak berani menatap wajah mas asisten itu).

Oh adakah obat untuk menyembukan ginko dan clumsy? Lately aku merasa kembali dihinggapi oleh dua makhluk itu. Aaaaarrrggghhh....

Husband, please be patient yah..

3 komentar:

  1. HAHAHAHA! (adakah huruf yg "lebih kapital" lg utk menyimbolkan terbahak2??)
    btw ginko itu kl ga salah istilah dari mbk mei deh..dy merekomendasikan qt be-2 utk m'konsumsi ginko spy penyakit lupa turun stadiumnya!wakakakak

    BalasHapus
  2. Udah nemu gak Ginkgo Biloba ? Hahaha..

    BalasHapus
  3. Aaaarrrggghhh... Ginko dan Clumsy.. enyahlah!!!

    BalasHapus