Senin, 23 April 2012

A story close to mine..

I've just finished reading this book ..


Antalogi Rasa by Ika Natassa


Ya, rencana 'menu' buku mingguan kami memang sudah mulai jalan. Those book is one of our books-to-read this week selain : Notes from Qatar (Muhammad Assad), Negeri 5 Menara (A.Fuadi), Mendidik Anak cara Rasulullah (.. lupa).


Menghabiskan wiken yang suntuk, saya memilih buku Ika Natassa sebagai buku pertama yang saya baca dengan harapan buku tersebut ringan, lucu dan meghibur. Apa yang saya dapatkan ternyata lebih dari itu. Ada bagian dari diri saya yang merasa sedang membaca kisah hidup saya sendiri. Well, tidak terlalu mirip sih, tapi ada bagian-bagian yang saya merasa 'saya banget', from Keara's side ya. Not the guys.


Oh yeah, saya sedikit banyak tau perasaan Keara tentang bagaimana mencintai orang -cenderung sahabat sendiri- secara diam-diam, while ada orang lain -cenderung sahabat juga- yang justu selalu ada disaat saya butuh dan rela jadi sangsak keluh kesah cinta sepihak saya.


Saya juga tau, bagaimana rasanya jatuh cinta dengan orang yang tipenya bukan-gue-banget but at the same times I feel so much alike with him. Saya tau gimana rasanya jatuh cinta tanpa tau alasannya kenapa sama dia. Kenapa ga sama orang lain yang jelas-jelas will do anything for me. 

Sampai disitu, saya merasa mirip. Apalagi si Keara ini juga diceritakan sebagai bankers which is also profesi saya sekarang. Tapi gaya hidup saya tentu beda seratus delapan puluh derajat dengan Keara. Saya bukan lulusan Stern, meski GPA kami sama. And I hate night-life. I don't drunk and I don't adopt free sex.


Cerita saya tidak sedramatis itu but, I married my Ruly. Hehe. For those who want to know how's Keara feels if she finally got him, you can ask me. Hehe. And I my self would answer that..  it's biasa-biasa saja. Yes, I win him, then what? my life just run as it used to. At first when he proposed me on bended knee, yes i cried. I cried remembering how long I've been waiting for this. But, that's it. At the end, I encounter my marriage life as any other couples do. Do I happy? Of course, though ternyata.. dia ga segitu perfectnya. Hahaha.


Life must go on. Apapun yang terjadi di hidup kita, we have to pick our own happiness. Saya tidak tahu mana ending yang lebih happy, Keara atau saya. Karena pada akhirnya kebahagiaan itu bukan tentang orang lain, tapi tentang kita dan bagaimana kita menyikapi hidup ini. It's in within.


For now, saya hanya ingin mensyukuri apa yang saya miliki sekarang dan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi setiap harinya. I mean it..

Bukunya menghibur, Thanks mba Ika Natassa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar