Rabu, 31 Maret 2010

About my Job

I'm still not feeling well today. Sempet menyangka diri ini hamil, tetapi hasil test pack tadi pagi menunjukkan hasil yang negatif. Okay, aku masuk angin nih sepertinya. Kl bahasanya Raditya Dika sih enter the wind. Hahaha..

Load kerjaan lagi ga terlalu banyak alias santai, jadi sembari menunggu konfirmasi dan klarifikasi dari bagian lain yang berdampak pada pekerjaanku, aku pun menulis blog. Tetapi karena pusing, temanya pun yang ringan-ringan saja lah. Sebetulnya pingin juga sih membahas Julia Perez yang dengan pede-nya mencalonkan diri jadi Bupati Pacitan, ah tapi sudah terlalu banyak forum yang mendiskusikan itu, berikut hujatan dan support. Dunia betul-betul sudah gila..

I'm welcoming you to see the other side of me. yes I'm a mom, you can see it trough the picture i put in this blog. I'm also a wife. And I'm working. Here's the story of it..

Akhir tahun 2006 aku resmi diterima sebagai pegawai di instansiku sekarang. Sempat mengikuti pendidikan perbankan selama 6 bulan di LPPI Kemang, 2 minggu diklat militer di Secapa, Sukabumi,ditutup dgn Pesantren Kilat di Puncak, pertengahan tahun 2007 aku resmi diangkat sebagai pegawai. Yay, sudah punya SK!
Aku ditempatkan di Satuan Kerjaku (Satker) sebagai Analis. Agak heran sebetulnya karena satker-ku amat berbau "hukum", kenapa aku yang seorang Sarjana Ekonomi di tempatkan di sini ya? Hanya Allah yang tahu. Tetapi keep positif saja lah. Alhamdulillah tim-ku amat kooperatif, sehingga aku sedikit demi sedikit bisa mengikuti flow kerjaanku. Meski masih saja membuat kesalahan, tetapi aku tak gentar untuk terus belajar.Oya, Pekerjaanku sekarang mostly berhubungan dengan penyelesaian aset yang bermasalah. Aku jadi sering mondar mandir BPN, Kantor Pajak, Dinas Perumahan, serta mengikuti berbagai kursus dan in house training yang betemakan sengketa tanah, trend property, maupun tata cara pembuatan akte dan dokumen hukum lainnya.  Gosh, I'm really working hard on this.

Hal yang menyenangkan dari instansiku (selain paket remunerasi yang sangat baik) adalah acara makan-makan. Hahaha. Dalam setiap event, pasti ada rupa-rupa hidangan  yang enak dan-kutebak- cukup mahal. Mulai Tahun baru, Halal Bihalal, 17 Agustus, Buka bersama, Ultah kantor, maupun event kecil sekedar merayakan ultah atau keberhasilan proyek. Mungkin hal-hal semacam itu pula yang kerap menjadikan instansiku disorot publik. Hehe. Padahal kontribusi kami terhadap negara ini juga tidak sedikit loh. Kami juga tidak memakan dana APBN, malah dengan Undang-undang terbaru, kami jadi objek pajak. It means, Negara sudah cukup menyedot penghasilan kami yang jika dikumulatifkan pasti jumlahnya signifikan untuk pembangunan. Ah sudahlah. Juts let it be..

Sejak bekerja disini aku jadi pecinta kuliner. Selain banyak event, tuntutan pekerjaan membuatku sering mengadakan meeting di luar. Oleh karena itu, aku jadi hapal katering-katering dan restoran-restoran yang berkelas, mewah dan tentu saja enak. Tetapi tidak hanya yang mahal-mahal saja, almost jajanan di Thamrin dan sekitarnya pun kujelajahi dengan tim maksi-ku yang setia. Bahkan, dalam perayaan event dengan skala kecil, satkerku kerap memboyong mang-mang gerobak soto/bakso untuk dihadirkan di kantor kami. Hahaha. Seru.



Oya, Instansi-ku selalu memiliki ide kreatif untuk merayakan ultahnya. Contohnya waktu tahun 2007. Kami harus mengenakan kostum busana daerah, padahal menu utamanya adalah senam bersama. Satkerku kebagian daerah Sulawesi Selatan. Bingung kan? maka hasilnya menjadi seperti ini..

(Aku berfoto bersama mantan Direkturku dan dayang-dayang penggembira)

Meskipun kostumny aneh dan membuat kami tampak konyol, tapi kami berahsil memenangkan kateogi best dressed. Uhuy!


 Foto yang ini Girl's Only  ^_^
Jadi, kami memakai baju olahraga lengkap dengan training, dan baju bodo modifikasi dimana bagian rok tidak dijahit, hanya dikaitkan saja dengan peniti lalu dihias balon kecil supaya tidak terlihat. Jadi, meskipun heboh, kami tetap bisa berolahraga dengan riang gembira. Hebat ya desainernya? hihihi..
Take a look at the picture below untuk lebih jelasnya..

Contoh event lain yang dirayakan dengan seru adalah pisah sambut pimpinan lama-baru. Contohnya seperti foto dibawah. Kami menjadi penyanyi lagu daerah dadakan sebagai tanda terima kasih kami kepada pimpinan sebelumya, dan ucapan selamat datang kepada pimpinan baru. Lagi-lagi, kostum seru is a must. Kali ini menjurus ke norak sih, tp justru karena itu kami sangat menarik perhatian. Hahaha..

Sebetulnya masih banyak kegiatan lain, seperti pertandingan futsal dan lomba band. Sebagai staff baru sudah pasti aku selalu ada di kegiatan-kegiatan semacam itu. Pada suatu kesempatan, aku pernah kebagian bermain futsal sehari sebelum aku honeymoon. Alhasil, saat honeymoon badanku pegal-pegal semua. Hahaha. Tapi tidak apa, yang penting fun. Aku juga pernah di dapuk menjadi vokalis dalam lomba band, tetapi tidak jadi mentas karena pada saat lomba, aku mendadak dians ke Semarang. Sempat pula aku mengikuti audisi untuk lomba tari tarian daerah, kebetulan aku membawakan tari Piring asal Sumatera Barat. Sempat takjub karena dinyatakan lulus dan layak sebagai penari, tetapi kemudian dipecat dari keanggotaan karena aku mangkir latihan berhari-hari karena honeymoon. Hahaha.

Oya, saat ini aku terdaftar sebagai anggota unit kesenian degung dan karawitan. Instansiku memang menyediakan banyak wadah untuk kegiatan ektrakurikuler dibawah naungan Ikatan Pegawai (semacam OSIS di SMU). Aku sebetulnya tertarik untuk ikut klub menembak, tetapi karena tempat latihannya jauh di Blok M, maka niat itu kuurungkan. Padahal keren ya, kalau wanita yang sering dianggap lemah dan disepelakan ternyata jago menembak!


Hal menyenangkan lainnya dari pekerjaanku adalah kesempatan untuk ikut kursus yang sifatnya entertain. Misalnya waktu aku kursus MC bersama Erwin Parengkuan. Rasanya seperti refreshing. Karena selain pergi ke luar kota tanpa perlu memikirkan akomodasi, aku juga bertemu dengan teman-teman seangkatanku yang penempatannya berbeda, bahkan ada yang di daerah. Reuni deh ^_^


Oya, tuntutan pekerjaan juga membuatku sering pergi dinas ke luar kota. Namun demikian, meskipun stress, tapi pada akhir perjalanan biasanya aku menyempatkan diri untuk berjalan-jalan dengan teman-temanku. Menjelajahi tempat wisata yang unik, wisata kuliner dan shopping. Misalnya waktu aku ke Jogja, meskipun aku sudah khattam dengan kota itu, rasanya tetap saja menyenangkan berjalan-jalan disana bersama teman-temanku satu tim. Pengalamanku di Jogja cukup lumayan untuk menjadi guide mereka. Hehe.
Ini foto-fotoku di Taman Sari, Yogyakarta bersama Febby dan Agus.. 


Memang sih kadang-kadang aku frustasi dengan pekerjaanku. I'm just a human. Apalagi setelah mutasi intern per 1 Oktober kemarin. Tapi dalam hidup kan selalu ada hal yang menyenangkan dan tidak, bukan? so, just look at the bright side ah..

Saat ini aku masih mengejar mimpiku di instansi ini, yaitu disekolahkan di luar negeri. Sebetulnya penawarannya sudah ada, tetapi aku masih menimbang-nimbang untuk mengajukannya sekarang atau nanti. Lebih cenderung ke nanti sih. Meskipun teman seangkatanku telah ada yang berhasil diterima di Wharton, USA, dan aku sungguh-sungguh terinspirasi olehnya, namun saat ini aku masih menikmati peranku sebagai ibu. Selain itu, suamiku juga belum menyelesaikan S-2nya, dan kami pernah berkomitmen bahwa aku akan memulai langkahku menuju gelar master setelah suamiku menyelesaikan studinya. Dengan begitu, Atha tidak akan kekurangan kasih sayang orangtuanya. Aku percaya, kalau memang sudah waktunya yang ditetapkan oleh Allah, somehow aku akan sampai juga kepada cita-citaku. Amin.

Terima kasih ya Allah untuk semua kesempatan ini. Untuk lingkungan kerja yang challanging dan teman-teman yang baik hati serta supportif..


   

Selasa, 30 Maret 2010

Melihat rusa di Istana Bogor..

I'm not feeling well today. So, menjelang jam pulang.. aku sudah malas untuk mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan. Jadi pengen mereview wiken kemarin yang kuhabiskan bersama keluargaku tercinta..

After kursus islamic banking yang menguras tenaga dan pikiranku selama seminggu full, akhirnya hari sabtu kemarin aku bisa beristirahat. Huff. Kebetulan suamiku masih berkutat dengan urusan thesisnya yang membuatnya seharian di kampus. It's just me and Atha jadinya. Meskipun jadinya tidak betul-betul istirahat, tapi menghabiskan waktuku dengan Atha amatlah menyenangkan.

Keesokannya kami mengajak Atha jalan-jalan ke Istana Bogor untuk melihat rusa.

Atha senang sekali... wajahnya terlihat takjub.. baru kali ini Atha melihat rusa yang asli.. ^_^














Aku menceritakan sedikit sebuah kisah tentang rusa. Atha menyimak dengan serius..

 Diajak Foto sama mama tetep kekeuh pengen lihat rusa. Jarang-jarang nih Atha ga mau lihat kamera.

 Dibelikan balon.. Senaaaang sekaliii.. Lupa deh sama rusanya.. ^_^
 Digendong papa.. Udah mulai bosen kayaknya. Papa kacamatanya jadi hitam karena cuaca mulai panas.. 

White musk

Alhamdulillah hari ini kami tidak ketinggalan kereta seperti kemarin. Lately, lalin jalan menuju cimanggu macet. Potensial untuk membuat perhitungan kami meleset dengan deviasi yang kadang sedikit kadang banyak..

Tadi pagi my hubby berkomentar bahwa dia suka wangiku. Ahaha. Tumben deh Mr. Smith ngomentarin hal-hal yg menurutnya receh (atau cecereme?) itu. Rayuan gombal nih ah. Hahaha.

Tp sebetulnya aku juga suka sekali dengan aroma white musk bodyshop. Soft. Aku banget. Sejak membeli paket white musk 2 minggu yang lalu, hampir tiap hari aku gunakan. Betul-betul enak. Apalagi shimering body lotionnya, keren.

Btw, aku memang penggemar parfum dan produk perawatan tubuh. Selain White Musk, aku juga suka semua parfum paris hilton (Heiress, It's me, can-can), Still from J-Lo, Kenzo Flower, Ninna Ricci, dll.

Kl untuk body lotion, selain white musk shimering lotion, almost all body shop lotion are good. Tetapi yg paling enak adalah Royal from High Desert. Kl digunakan satu paket dengan shower gel-nya.. Hummm.. Nyamm..

Aduh kok aku jadi centil begini tulisannya. Hehe. Pertama, aku terinspirasi oleh tulisan temanku (yg juga merupakan pacar adik iparku) yang mengangkat tema ttg make-up. So surprised, krn sepengetahuanku, Rani tidak pernah berdandan dan tipe naturalis sejati. Tp ternyata perlengkapannya perangnya banyak sekali. Hahaha. You're cool ran. Meskipun benda2 itu hanya digunakannya kl dinas, tetap saja kemajuan besar. Hihihi.

Dari tulisannya, aku sadar bahwa we girls, no matter how naturalist we are, pasti ada girls stuff yang kita punya, sengaja atau tidak. In my case, i love parfums and lotion. Meski begitu, aku juga punya beberapa make up base yg standar kok. Foundation, bedak, lipstik, eye shadow, blush on, maskara, eye liner, lip gloss, dll. tetapi semua benda itu hanya kupakai kalau ke kantor atau acara besar saja. Itu pun diusahakan senatural mungkin, karena aku kebetulan bukan frontliner yg setiap hari berhubungan dengan customer.

Sebetulnya ceritaku lebih seru kl ada gambarnya ya. Later kutambahkan deh.

Saat ini aku menulis blog via hp, agak sulit memasukkan gambar-gambar sebagai ilustrasi. Netbook kesayanganku sedang dipinjam oleh ayah mertuaku. Aki-aki itu gaul sekali sekarang ^_^

Suatu hari ada sertifikasi yang mengharuskannya menguasai komputer, minimal untuk proses input data secara online. From that moment, papa ga lepas dr netbook. Aku dan Mr. Smith bolak balik mengajarkan dasar-dasarnya. Kami cukup surprise, krn untuk aki-aki berusia 60 tahun, papa cepat sekali belajarnya. Sekarang aki sedang belajar internet. Cita-citanya mau membuatkan facebook untuk
mama. Hahahaha..

Well, sekian dulu ceritaku.. Sebentar lagi kami sampai nih. Oya, aku masih berhutang tulisan tentang islamic banking ya. Insya Allah wiken ini kuposting.. Amiin..

Kamis, 25 Maret 2010

Thanks for reading ^_^

Alhamdulillah hari ini Mr. Smith sudah membaik. Kami kembali menjadi pasangan romantis yang kompak menaklukan Jakarta..

Tumben hari ini Mr. Smith tidak berkaskus ria, tp malahan membaca diktat yg judulnya aku bahkan tidak ingat. Mungkin ada kaitannya dengan meeting WHO nya hari ini..

Btw, Mr. Smith adalah penggemar kaskus. Seru memang sih. Selain mengasah cara berpikir spy kritis, juga banyak pengetahuan di dalamnya. Dr Kaskus, Mr. Smith jadi tau prosedur me-recall mobil kami yg disinyalir mengalami defect teknologi. Ah, tidak perlu repot-repot lagi jadinya..

Mr. Smith kemarin mengajarkanku caranya melihat data statistik blog-ku. Horay! Aku jadi tau grafik pembaca blog-ku, bahkan software2 yg digunakannya. Ada yg dari opera (kemungkinan lwt hp?) dan pc. Kl di deteksi lebih jauh, aku bisa tau lokasi2 pembacaku. Satu langkah lagi, aku bisa mengetahui identitas pembacaku. Asyiik. Aku bisa menjalin silaturahim denganmu..

Oya, sejauh ini judul yg paling banyak dibaca adalah diary of a working mom. Mungkin karena labelnya must read? Tetapi aku memang meng sms beberapa temanku sesama working mom to read sih, pantas load-nya tinggi sekali. Lokasi pembacaku juga terpencar di Jakarta, Bogor, Bintaro, Bandung, dan Yogyakarta. Ada juga yg di luar negeri (Hongkong, Jepang, Aussie, Belanda, dan US). Kemungkinan teman-temanku yg sedang kuliah atau bekerja disana?

Anyway.. Thanks for reading my blog yah? Aku jadi semangat untuk menulis yang lebih berbobot. Oya, aku juga minta masukan-masukannya jika tulisanku ada yang perlu diperbaiki.

Mr. Smith.. U're so cool.. ^_^

Selasa, 23 Maret 2010

I'm missing him badly

Hari ini hari kedua kursus Islamic banking yang sedang kuikuti. Alhamdulillah, banyak sekali pengetahuan yang kuperoleh dari kursus ini, terutama mengenai agamaku sendiri. Selain menambah wawasan, kursus ini juga memperluas pergaulanku. Bagaimana tidak, aku bertemu dengan teman-teman bankers se-Indonesia. Menyenangkan sekali berbagi pengalaman dengan mereka. Dan lucu juga memperhatikan mereka bicara dlm dialek masing-masing yang unik.

So far, para pengajar membawakan materi dengan baik. Mereka merupakan lulusan Universitas Madinah, Saudi Arabia dan Universitas Al-Azhar Kairo, namun pemikiran mereka amat modern. Syariah islam tidak melulu tentang Ibadah ritual tetapi juga tentang Muamalah. Islam bukan hanya sekedar shalat, puasa, zakat, dll, tetapi juga Ukhuwah. Aku mungkin akan merewiew materinya setelah keseluruhan programku selesai, Insya Allah.

Namun ada yg mengganjal hatiku saat ini. Suamiku sakit. Menjalani hariku tanpanya amat aneh. Aku merindukan kerjasama Mr&Mrs.Smith kami dalam perburuan kereta pagi dan sore hari. Aku merindukan gurauannya yg membuat penuh sesak kereta tidak lagi menyebalkan. Aku merindukan sandaran bahunya kala aku mengantuk. Aku merindukan genggaman tangannya yang selalu menuntunku agar aku tidak salah jalan. Aku merindukan saat-saat kami bertengkar kecil hanya karena jajanan di pinggir jalan yang akhirnya kami makan juga sambil tertawa. God, I do really miss him badly..

Cepat sembuh matahariku.. Jakarta menunggu kita, sayang.
Insya Allah, Brussel dalam antrian berikutnya..

Minggu, 21 Maret 2010

I'm seeing my self in Her..

Wiken ini aku di rumah saja. Sebetulnya aku sudah berencana untuk mengikuti Metro Big Sale yang kebetulan sedang menjalin kerjasama dengan kartu kredit bank-ku. Aku tertarik untuk membeli tempat tidur King Koil dan Florence untuk di rumahku kelak. Those things are so much expensive with normal price and i may think twice to buy it, but my bank offering me a 60+20% dicsount and 0% installment for 12 months. very interesting package, isn't?  This queen of discount is just can't stand it. Hehe

Tapi Athazka demam. Sudah sejak malam Jum'at sebetulnya. Jadi aku memutuskan untuk di rumah saja mengawasi Atha. Bye bye King Koil. Nanti kl ada rezekinya, we will buy you. hehe. yang penting sekarang adalah Atha cepat sembuh. Temanku menyarankan agar aku gencar memberinya ASI supaya demamnya cepat turun. And I did! Alhamdulillah, at the moment I'm writting this blog, demamnya Atha sudah turun. Alhamdulillah..

Mama mertuaku datang menjenguk Atha kemarin. We talk a lot. Selain mendiskusikan kesehatan Atha, kami juga berbagi cerita tentang banyak hal, Akhir-akhir ini kami sering curhat. Bahkan karena keasyikan ngobrol, minggu lalu kami pulang agak larut dari rumah mama. Aku ga menyangka, ternyata banyak sekali value kami yang sama. Aku bahkan melihat diriku dalam mama mertuaku. Apabila saatnya nanti aku menjadi ibu rumah tangga, mungkin aku akan seperti beliau. Mengabdi dengan ketulusan dan totalitas seorang wanita sejati.

Mama mertuaku adalah salah satu wanita paling bersahaja yang pernah kukenal. Meskipun cukup berada, namun penampilannya amat sederhana, jauh dari kesan glamour. Mama juga tidak brand minded, meskipun kl mama mau, mama bisa membeli brand termahal sekalipun. Dan aku amat terkejut kala mama bercerita bahwa mama tidak pernah facial. What?? Kata mama, kecantikan yang paling penting adalah hati. Oh so sweet. Meskipun mama memang sedikit concern dengan masalah berat badan (well, i guess all moman does) tp alasan sesungguhnya adalah kesehatan. Waktu seusiaku, mama cantik sekali, dan langsing. Beliau memang merawat tubuhnya, tetapi tidak berlebihan. Mama juga yang mensupport aku untuk tidak terlalu memusingkan berat badan. Nanti juga kurus sendiri katanya. Mama khawatir ASI-ku akan berkurang kl aku diet dll. Lucunya, beliau juga wanti-wanti suamiku untuk tidak menuntut seorang ibu menyusui untuk bertubuh langsing yang justru membuat suamiku terheran-heran karena tidak pernah merasa menuntut apapun dari aku. Hahaha. Mama, you're so cool!

Dan tentang totalitas, She is really a person to be starring at. Mama  mertuaku adalah seorang sarjana kedokteran gigi yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga. I really give my best applause for her decision. Bukan pilihan mudah pastinya, apalagi pada saat itu, lulusan KG amat bonafid. Mama juga bercerita bahwa rekan-rekan kuliahnya sekarang rata-rata telah menjadi pejabat. Tetapi mama juga tidak kalah hebatnya kok menurutku. Dia menggunakan setiap menit dalam hidupnya untuk sesuatu yang berguna. Besuamikan seorang dokter yang memiliki jam kerja padat, praktis mama menjadi tumpuan untuk segala macam rupa-rupa urusan domestik rumahtangganya. Keadaan membentuknya menjadi seorang ibu yang mandiri dan telaten. Oya, selama aku tinggal di rumah mama (kurang lebih 4 bulan), tidak sekalipun aku menemui mama sedang bermalas-malasan. Pembantunya memang banyak, tetapi she is the queen of the house. Mama juga terafiliasi dengan beberapa kelompok pengajian dan darma wanita.

Mama juga suka memasak, perlengkapan memasaknya lengkap..kap..kap.. dan sebut saja kue atau masakan tertentu, dia pasti bisa membuatkannya. Dan yang paling spesial adalah abon sapi. Wah, untuk abon sapi  mama mertuaku, sudah melegenda hampir sekota bogor. Mama bahkan pernah mendemo-kan caranya membuat abon sapi di depan ibu-ibu darma wanita rumah sakit tempat papa praktek. Hobi mama yang lain adalah menjahit. Mama juga punya beberapa hobi yang berkembang menjadi keterampilan khusus yang membuatnya semakin istimewa. Bahkan yang menghias seserahan ketika aku menikah dulu adalah mama.Prinsip mama, Jika bisa membuat sendiri, untuk apa membeli? Ahaha, untuk prinsip ini, aku kayaknya masih jauuuuuhhhh.. hehe.. Mungkin karena sekarang aku bekerja dan tidak punya banyak waktu ya, jadi aku lebih suka membeli.. membeli..dan membeli.. hahaha.. Maaf ya maaaa..

No wonder kl papa mertuaku amat menyayangi mama. Hubungan mereka mesra sekali. Aku kadang suka geli sendiri kl menyaksikan papa yang mau meluangkan waktunya untuk sekedar membantu mama menjahit (yap, mama mertuaku pintar menjahit), atau tiba-tiba mengambil alih pekerjaan memasak di dapur (Aku suka masakan papa yang pedas). They are so romantic.

Oya, sampai sekarang aku masih menyimpan hasil jahitan papa, yaitu kain sarung yang kukenakan waktu menjelang kelahiran Atha. Mama cerita kl yang menjahitkan kain panjang itu menjadi sarung adalah papa. Wow, benda langka nih. A sarung made by a doctor! Aku simpan baik-baik kain itu sebagai bukti sejarah. Hehe.

Awalnya kupikir mama kurang setuju aku bekerja, tetapi minggu lalu mama mengatakan sesuatu yang hampir membuatku menangis. Mama mengatakan padaku bahwa aku harus berprestasi di kantor. She supports me!
Aku sampai tertegun mendengarnya. Sebelumnya aku memang bercerita tentang kondisi pekerjaanku dimana after mutasi intern, aku menjadi satu-satunya staff. Aku mengeluh betapa aku letih karena semua pekerjaan bermuara di aku, sedangkan aku tidak punya pengalaman dengan bidang yang kugeluti sekarang. Betul-betul frustasi. Mama mendengarkanku dengan penuh empati, lalu tiba-tiba dia berkata demikian. Mama lalu berpesan agar aku dapat membagi waktu-ku dengan baik. Aku harus positif thinking dan lebih sabar lagi. Apalagi kan sekarang Atha masih menyusui. Kl kata orang sunda mah "wayahnya". Anggap aja semua ini adalah fase yang harus aku lewati. Dan yang terpenting, aku harus memperhatikan kesehatanku.

Mama lalu bercerita betapa nikmatnya kesenangan jika kita pernah mengalami kesusahan. Karena dalam setiap tahapannya, akan ada pembelajaran yang akan membuat kita semakin bijaksana dan tentu saja bersyukur kepada Allah. Mama juga menceritakan kisah hidupnya yang penuh lika liku. Aku mendengarnya dengan tertegun. Setuju ma, aku akan menjadi orang yang lebih kuat dan sabar lagi.

Kami juga sempat membahas tentang rencana keluarga kami ke depan. Impian-impianku, harapan-harapan mama. Mama bahkan sempat menitikkan air mata ketika kami membahas tentang adik iparku. Mamaku memang berhati lembut sekali dan mudah tersentuh..

Aku bahagia dapat berbagi banyak hal dengan mama. Perfeksi dan idealisme beliau awalnya membentangkan jarak antara kami, namun syukur Alhamdulillah semuanya sudah tidak ada lagi. Semakin aku mengenalnya, semakin aku menemukan diriku dalam dirinya. Kemandirian seorang ibu rumah tangga kuperoleh dari teladannya..

Sabtu, 20 Maret 2010

Athazka Ray Tapjani

21 April 2009..
Dengan perut membuncit , tergopoh-gopoh aku berjalan menuju RS Hermina Bogor. Kakakku akan melahirkan. Wow. Ini sungguh berita yg menggembirakan sekaligus membuat nervous. Bagaimana tidak, jarak kehamilanku dan teteh dekat sekali. Kira-kira satu bulan. Tp ternyata teteh melahirkan satu minggu lebih lambat dari perkiraan dokter. Tepat ketika Adzan Dzuhur berkumandang, keponakanku lahir. Bayi perempuan cantik itu dinamakan "Lakeisha Kayla Athasari". Ayah dan Ibuku senang luar biasa memperoleh cucu pertama. Aku juga. Sembari takjub memandangi kayla mungil, aku mengelus-elus perutku sembari berbicara pada bayi-ku.. "Nak, teteh udah lahir tuh.. kamu juga ya sebentar lagi? tunggu papa pulang dari Malaysia ya?"

Aku sungguh tidak tahu (dan tidak percaya juga sebetulnya) kl ucapan semacam itu pantang dilontarkan oleh seorang ibu hamil yang akan segera melahirkan.. Whatever..

Sementara tetehku memulihkan keadaan pasca melahirkan, aku sering berkunjung sembari membawakan makanan, dan senam hamil (yang hanya sekali-kalinya selama aku hamil. hehe).
Dokter mengabarkan bahwa teteh sudah dapat pulang pada Jum'at, 24 April 2009. Ayah dan Ibu-ku berniat untuk menjemput teteh dan kayla mungil, maka menginaplah mereka di rumahku yang memang tidak jauh dari RS.Hermina. Sembari menunggu orangtuaku berkemas dr RS, aku ke toilet. Sungguh terkejut dan gemetar karena aku mulai mengalami bercak-bercak kecokelatan. Aku seharusnya kan melahirkan 2 minggu lagi, dan suamiku masih di Malaysia. Aku hanya menceritakan apa yang kualami pada teteh, dan dia hanya memintaku untuk pulang dan istirahat karena kemungkinan aku akan melahirkan, kira-kira seminggu lagi..

Ok, perkiraan manusia memang tidak bisa dipercaya sepenuhnya. USG itu ngaco. Tebakan kakakku juga tidak benar, karena pada Kamis, 23 April 2009 malam aku sudah mengalami kontraksi! Awalnya tidak terlalu sakit, jadi aku tahan sendiri saja, daripada merepotkan orang lain. Aku kasihan pada orangtuaku dan apalagi mertuaku. Tengah malam begini mereka pasti sedang tidur lelap, aku tak tega membangunkan. Ingin rasanya menelepon suami, tetapi aku takut membuatnya khawatir, padahal besok adalah hari penutupan event-nya, pasti sibuk dan butuh konsentrasi tinggi. Akhirnya aku terjaga sepanjang malam sambil menahan rasa sakit, sesekali ku sms adikku yang kebetulan kuliah di kebidanan. Dari dia pula-lah aku mengetahui ciri-ciri kontraksi melahirkan. Setiap kali kontraksi, ku hitung dengan HP. Kontraksiku makin lama makin sering dan sakit. Positif, aku akan melahirkan.

Jum'at, 24 April 2009..
Jam 1/2 5 subuh, menjelang Adzan, aku berwudhu. Alangkah terkejutnya karena ketika aku buang air kecil, ada gumpalan darah kental berwarna merah gelap keluar.. dan kontraksiku semakin sakit. Aku akhirnya membangunkan orangtuaku dan menelepon mertuaku untuk mengabarkan bahwa aku akan segera melahirkan. Lalu aku persiapkan keperluanku untuk ke rumah sakit, berkemas, ganti pakaian, dan membuatkan teh hangat untuk orangtuaku dan untukku sendiri. Sempat pula aku ke depan rumah untuk membeli roti dari penjaja keliling yang beroperasi saban subuh. Aku kerjakan semua sendiri karena pembantuku belum bangun dan aku terlalu sakit dan letih untuk menyuruh orang lain.

Pukul 06.00 aku tiba di RS Azra dengan diantar orangtuaku dan mertuaku. Mengapa tidak di Hermina? Karena kantorku tidak bekerja sama dengan Hermina. Dan aku tidak mau ribet dengan urusan reimbursement, jadi aku pilih Azra. Kualitasnya tidak jauh berbeda, malah aku sendiri lebih suka dengan pelayanan Azra,serta letaknya yang lebih strategis. Tidak apa aku jauh sedikit, tetapi keluarga dan kerabat kan jadi lebih mudah..

Di ruang bersalin, bidan Ari melakukan pemeriksaan dalam (PD) padaku. Ya Allah, sungguh menyakitkan. Aku shock. Baru PD aja udah begini, apalagi nanti melahirkan pikirku. Pembukaan 3, kesimpulannya. Ok, diperkirakan aku akan melahirkan pada pukul 11- 12 siang. Aku pun menelepon suamiku untuk mengabarkan berita ini. Sejak semalam, aku br memberanikan diri untuk mengabarinya setelah ada penjelasan medis yang menyatakan aku akan melahirkan. Belum sempat bicara sepatah katapun, aku menangis. Rupanya suamiku sudah dikabari oleh mertuak, suaranya terdengar  getir, tetapi cukup tegar dan menenangkan. Aku tau dia pun sedih karena kami tidak bisa melewati fase penting dalam hidup kami bersama-sama. Aku kerap membayangkan bahwa ketika aku melahirkan, suamiku ada disampingku untuk memberikan dukungan moral sembali kucakar-cakar karena kesakitan, lalu bayi kami lahir dan ayahnya lah yang mengadzankannya..

Jam semakin bergerak ke kanan. Pembukaanku tak bertambah. Pukul 10.00 Dr. Inayatullah SPOG melakukan Pemeriksaan Dalam. Sakitnya dua kali lipat dari Bidan Ari. Dokter menawarkan induksi, tp kutepis. Aku mau melahirkan biasa saja, ngototku. Dokter menyanggupi.
Dan aku mengalami kontraksi itu terus dan terus.

Jam 14.00, pembukaan bertambah, tetapi tidak signifikan. Aku meminta induksi dengan metode ILA. Dokter setuju, tetapi hal tersebut urung dilakukan karena aku memperoleh kabar bahwa suamiku sudah terbang dari Kuala Lumpur menuju Jakarta. Aku memilih menahan sakit. Lagi-lagi dokter menyerah. Belakangan aku baru mengetahui bahwa dokter Inayat adalah tipe dokter yang mewajibkan suami untuk mengikuti peristiwa kelahiran anaknya supaya kelak lebih menyayangi istri dan anaknya.Oalah Pantas..

Jam 17.00 Suamiku datang, pembukaan bertambah lagi. Total sudah 5 pembukaan. Tetapi untuk menggunakan metode ILA sepertinya sudah tidak dianjurkan, karena dari pembukaan 5 menuju 10 biasanya cepat. Ok, dengan setia aku menuruti semua anjuran dokter dan bidan. Fisikku sudah payah dan aku sangat frustrasi dengan rasa sakit yang luar biasa itu. Kali ini, bayanganku akan istri yang mencakar-cakar suaminya menjadi nyata.

Pukul 21.00, aku sudah tidak berdaya, namun masih bersemangat untuk melahirkan normal karena pembukaanku sudah bertambah lagi menjadi 6. Dokter terus memantau perkembanganku melalui bidan-bidan yang kini sudah berganti shift lagi. Kali ini masalahnya bukan hanya pembukaan yang lambat, tetapi juga kepala bayi yang masih tidak mau turun ke panggul..

Pukul 22.30, aku sudah setengah sadar menahan sakit yang luar biasa, sudah pembukaan 6 dan bayi-ku masih belum turun juga ke jalan lahir. Akhirnya dokter memutuskan untuk Sectio Caesar. Aku kecewa sih, tp pada waktu itu rasa sakit yang sudah tidak bisa kutahan membuatku menyerahkan semua pada keputusan dokter. Suami dan mertuaku sudah tidak tega melihatku yang sudah lemas. Meskipun awalnya pro persalinan normal, mereka akhirnya menyetujui pula usulan dokter.

Pukul 23.00 Operasi dimulai. Aku sangat beruntung karena suamiku diizinkan untuk ikut mendampingi ke ruangan operasi dan merekam sendiri detik demi detik persalinanku. Pukul 23.28, seorang bayi laki-laki sehat lahir dari rahimku. Berat 3,3 kg dan panjang 48cm. Aku resmi menjadi seorang ibu. Alhamdulillah..
Aku amat terharu karena suamiku sendiri yang mengadzankan bayi mungil kami..


Kami menamakan bayi kami ATHAZKA RAY TAPJANI. Banyak orang berkomentar bahwa namanya 'india' sekali. Bahkan ada yang bilang namanya terdengar seperti 'cucunya Raam Punjabi', Raja sinetron itu. Haha. Padahal kami justru mengambil nama itu dari bahasa arab. Atha artinya karunia, Azka  artinya cerdas. Bila digabung, Athazka, artinya menjadi karunia yang cerdas. Ray adalah singkatan namaku dan suami (Rika And Yosi), tetapi sebetulnya artinya adalah kilatan cahaya. Lalu Tapjani (mungkin ini ya yang membuatnya sounds indian) adalah nama keluarga yang diambil dari nama belakang suamiku.

Whatever, bagi kami nama adalah do'a. Mudah-mudahan Puteraku kelak dapat menjadi anak yang shaleh dan membanggakan. Karunia yang cerdas dan berprestasi seperti kilatan cahaya. Amin ya Allah..

Sekarang Athazka sudah berusia 11 bulan. Time really flies. Hingga kini Atha masih ASI. Aku memang tidak membatasinya. Meskipun sekarang giginya sudah banyak dan kegiatan menyusui-ku kadang menyakitkan. Tp tak apalah. Allah sudah menganugerahkan nikmat menyusui yang tak ada duanya dan tak tergantikan, masa aku menolak. Lagipula ASI adalah hak bayi yang diberikan Allah melalui Ibu-nya. Septimal mungkin kita harus memenuhi hak-nya.  Bukan berarti aku pro ASI mania dan mengecam susu formula. Semua dikembalikan kepada kejujuran nurani seorang ibu. Jika memang ASI-nya tidak cukup, apa boleh buat, dicampur sufor menurutku adalah pilihan yang lebih baik ketimbang membiarkan anak kita kelaparan. Tp once again, pilihan tersebut harus diambil berdasarkan nurani yiang jujur. Aku amat tidak setuju kl sufor dijadikan altenatif pilihan hanya karena ibu malas menyusui anaknya. Dear all moms, please do not do that ya? we love our child, right?



Ah, tulisanku makin ngawur. Hari semakin sore. Sudah dulu ya flash back-nya. Aku mau menyusui Athazka dulu..

Kamis, 18 Maret 2010

Sebuah Gelas..

Wanita itu menoleh ke kanan dan ke kiri, lalu tiba-tiba dia membantingnya..
Gelas itu pun pecah, hancur berkeping-keping..

Gelas berlogo hati itu merupakan gelas kesayangan keluarganya, bahkan pernah menjadi karibnya ketika minum teh atau susu..

Dia kalap dan gelap mata..
Ketika minum kopi di sebuah gerai, tak sengaja sebuah cangkir kopi melukai bibirnya..
Sedikit, hanya sedikit dan bahkan hampir tidak terlihat..

Tapi dia tetap marah dan mendendam..
Gerai itu menawarkan bantuan, namun dia menolak..
Dia malah mencaci pramuniaga, padahal itu bukan salahnya..

Lalu berpikirlah dia bagaimana jika dibakar saja gerai sialan pembawa malapetaka itu? Maka, dia pun menghubungi kawan-kawannya untuk meminta bala bantuan. Dan untuk memperoleh simpati, tentu alur cerita perlu sedikit di dramatisir..

Niat itu tak terlaksana. Seorang Ibu separuh baya tampak menikmati senja dengan berbincang hangat dengan karibya sembari minum teh di gerai itu.

Pasukan gentar, ragu-ragu apakah kebahagiaan pelanggan lain cukup pantas untuk ditukar dengan setitik cacat dari sebuah cangkir..
Nurani mereka bergejolak..

Wanita itu kecewa..
Maka ia menyatakan perang terhadap semua cangkir dan gelas di dunia..

Dan ia pun membanting gelas hati itu..
Tak peduli jika suatu hari dia atau suaminya atau anaknya akan membutuhkan gelas itu lagi..

Yang jelas ketika saat itu tiba, tak ada satu pun teknologi yang dapat menyambung pecahan gelas itu sempurna seperti sedia kala..

Rabu, 17 Maret 2010

Athazka's First Swim..

Wiken ini (maksudku sampai Selasa ya?) amat berkesan untukku, walaupun aku sebetulnya sedikit merasa bersalah karena sempat lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal lain.

Sabtu, aku meninggalkan Athazka ke Rengganis untuk perawatan tubuh (for the first time after 6 months?*sigh*). Kebetulan hari sabtu itu urusan suamiku di kampus tidak terlalu lama, jadi kami bisa bergantian mengasuh Atha. Those body treatment cost me for almost 6 hours! Tp puas, aku sempat dikerik segala (aku msh berpendapat bahwa cara terampuh menghilangkan masuk angin adalah dengan dikerik, hehe).
Malam harinya aku dan suami membawa Athazka main ke rumah mertuaku sampai jam 9. Kami pulang dalam keadaan Atha tertidur pulas..

Minggu, kami ke rumah mamaku di Cibinong. Setelah itu, kami pergi monitoring pembangunan rumah kami di Pesona Alam Residence, Depok untuk memastikan semuanya berjalan sesuai prosedur dan spesifikasi bahan bangunan yang dijanjikan tidak meleset.
So far, beginilah gambar rumah kami.. (hehe, temboknya sudah mulai naik)

After menengok rumah, tiba-tiba ide egois melintas : Menonton film! Mula-mula alasannya karena tanggung sudah di Depok, maka sekalian nonton saja. Kami pun mendownload jadwal film yang sedang diputar di 21 Depok, tidak ada yang menarik. Lalu kami terpaku pada sebuah judul Film India yang konon lumayan bagus, My Name is Khan. Cari-cari bioskop yang memutar, akhirnya kami terdampar di Pejaten Village Pasar Minggu, Jakarta. Oh sungguh setan egois sedang merasuki kami. Padahal kami tidak berniat meninggalkan Athazka sejauh dan selama itu. Ah sudahlah. Menyesal kemudian tidak ada manfaatnya. 2 tiket XXI, My name is Khan, pukul 15.15. Sambil menunggu jadwal film aku -seperti biasa- menjelajahi mall untuk shopping. Hasilnya, promo buy 2 for 3 di Bodyshop untuk White Musk EDT, Body Lotion dan Body Scrub. Untuk mengurangi rasa bersalah kami pada Athazka, 2 potong T-shirt dari Heritage kubeli sebagai oleh-oleh.

Sebagaimana Film India lainnya, My Name Is Khan masih beraroma bawang bombay (haha, meminjam istilah temanku), cukup lebay but recommended. Lumayan lah untuk referensi. Tp durasinya panjang sekali, 3 jam! Alhasil kami pulang kemalaman dan Athazka sudah tertidur. Duh, hati ini sungguh merasa bersalah dan menyesal telah meninggalkannya terlalu lama. Kesenanganku hilang seketika. Aku tidur dengan gusar. Hari selasa, aku bertekad untuk menghabiskan tiap menitku bersamanya.

Dan tibalah hari penebusan itu. Pagi-pagi kami berkemas untuk membawa Athazka ke Marcopolo Water Boom yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah. Cuaca dan kondisi Atha mendukung rencana kami. Yap, It's his First Swim. Berkaos dalam dan celana pendek serta pelampung leher, Atha ganteng siap beraksi dengan didampingi papanya. Aku sendiri tidak ikut berenang (kan baru saja dikerik? nanti masuk angin lagi dong?) dan cukup puas dengan menjadi juru foto..
Ini dia foto-fotonya..

1. Pas pertama nyemplung ke Kolam renang, langsung girang..


2. Pake pelampung, masih bingung.. dituntun papa biar ga jatuh

3. Pose sama papa di Marcopolo Water Boom
4. Berenang sendiri, tapi diawasin papanya (teteuup)

5. Mulai menikmati, ga mau diangkat dari kolam..
6. Nyobain Jaccuzi..(eh benar kah penulisannya?).. Airnya hangat loh..


Yang ini pake gaya ke kamera..

Anakku sungguh membanggakan. Pertama kalinya berenang bukannya takut, malahan tidak mau berhenti. Haha. Akhirnya setelah satu jam berenang, aku memaksanya mandi dan mengeringkan badannya. Setelah berpakaian lengkap, Atha diberi susu hangat dan disuapi makan supaya tidak masuk angin. Alhamdulillah Kegiatan berenangnya lancar. Atha pun girang bukan kepalang. Setiap kali aku memperlihatkan foto-fotonya ketika berenang, Atha tertawa terbahak-bahak.

Matahari belum naik sampai puncak, kami sudah pulang. Berbelanja sebentar di Giant, lalu kami memutuskan untuk menghabiskan sisa waktu di rumah saja, sembari mengasuh Atha. Kupikir Atha lelah sekali setelah berenang, tp ternyata tidak sama sekali. Dia masih saja berlarian kesana kemari, dan naik turun tangga. Aku betul-betul kewalahan, tetapi senang. Alhamdulillah anakku sehat..

Dan sebagai reward untuk suamiku yang telah menjadi pelatih renangnya Atha, aku membuatkannya Spaghetti. Humm.. Nyamm. Kau jangan meremehkan kemampuan memasakku ya? Gini-gini aku lulusan dR (dekat Rumah) library, coffeshop and bookstore di Yogyakarta. Pada suatu masa, aku pernah menjadi chef andalan loh. Nanti kuceritakan tentang dR dalam label tersendiri kalau kau tidak percaya..

Ini dia foto spaghetti andalanku..


Alhamdulilah, aku puas sekali menghabiskan waktu bersama keluarga tercintaku. Pada saat Atha tertidur sore harinya, kami pun menyantap spaghetti dengan ditemani Jus buah dan beberapa potong pisang goreng sambil menonton film Hurt Locker, lalu karena bosan, diganti dengan film He's Just Not That In To You (yang malah membuat suamiku makin bosan ,hahahaha).

Ngomong-ngomong tentang film, suamiku mendownload film-film itu dari sebuah situs di Internet. Ah, dia 'gaul' sekali sih, pantas saja kemarin dia tak berkeberatan kami menonton My Name Is Khan. Rupanya dia sudah mendownload film Hurt Locker dan beberapa film lain. Mungkin ini salah satu sisi positif dari hubungan yang seusia. Tidak ada Gap dalam preferensi dan hobi. Kasarnya, kami bermain dalam 'frekuensi' yang sama. Kl jalan ke mall atau undangan kami terlihat seperti kakak adik, dalam kasusku, aku lebih sering dikira adik. Haha. Mungkin karena postur tubuhku kecil dan dandananku yang biasa saja kali ya? Haha..
(Aku meyakini bahwa make-up sedikit banyak akan berkorelasi langsung dengan penilaian orang tentang usia kita at the first sight. Pernah suatu hari aku dan kakakku menjumpai kerabat kami di sebuah mall dan amat menyayangkan caranya tampil dengan gaya lebay dan make-up menor yang membuatnya nampak lebih tua 5 tahun dari usianya). 

Oya, suamiku juga mendowload beberapa film Baby Einstein. Athazka ternyata senang sekali dengan film itu. Ada gunanya juga memiliki suami yang IT-Freak, semuanya jadi serba mudah. Bayar listrik, autodebet kartu kredit, Bayar cicilan ini dan itu dengan e-banking, jual HP via kaskus, bahkan aku sempat terkagum-kagum saat dia mendemo-kan caranya mengambil uang di ATM tanpa kartu ATM. Kau mau tahu juga? Pm saja ya.. hehe..

Jadi, demikianlah kegiatanku liburan kemarin.. menyenangkan bukan?
  

Jumat, 12 Maret 2010

Tentang Rasa..

I love this quotes:
... Pada awalnya cinta hanya sebuah rasa,
dan setelahnya, cinta adalah damai dengan pengorbanan yang ikhlas..

It describes love so beautiful and pure.






I have nothing but my heart..

I can't promise you a thing but my faith..

And I hope the best thing will begin from this simple thing..

Time will tell, Insya Allah..

Rabu, 10 Maret 2010

Academy Awards

Hari ini koran ramai memberitakan tentang seorang anggota -yang diduga kuat- teroris berhasil di tembak mati di Pamulang. Iya kah? Mudah-mudahan berita itu bukan upaya untuk mengalihkan perhatian publik dari opera sabun politik yang semakin lama semakin memuakkan itu. Aku sendiri tidak begitu ambil pusing dengan headline koran-koran tersebut. Kalaupun betul itu teroris, berarti negaraku semakin aman kan. That's it.

Saat ini aku sudah terlalu sering di bombardir dengan berita-berita yang seolah menuntut keberpihakanku. Maka, ketika pehelatan Academy Awards (atau populer dengan Oscar, yg sebetulnya nama piala) di gelar tanggal 7 Maret 2010 lalu, aku senang sekali. Akhirnya ada referensi yang menyegarkan, apalagi untuk seorang yang movie addicted sepertiku. Hal menarik lainnya tentang Academy Awards tentu saja Fashion. Red carpet itu bagaikan catwalk peragaan busana dari perancang-perancang terkenal di dunia. Dengan mengamatinya, sedikit banyak kau akan memperoleh gambaran umum tentang trend fashion dan make-up yang sedang hip.

Dari sekian nominasi, yang paling menarik perhatianku dalam Oscar kali ini adalah best movie, best actress dan best director. Bila dalam ajang Golden Globe, Avatar yang diusung oleh James Cameron unggul, maka dalam Academy Awards kali ini yang menajdi best movie adalah Hurt Locker! Aku sendiri baru membaca referensi tentang hurt locker, tetapi belum pernah menontonnya (mungkin Jum'at ini, kebetulan sedang tayang di Indonesia), jadi aku belum bisa memberikan komparasiku meskipun aku sudah menonton Avatar. Pantang bagiku untuk mengomentari sesuatu dengan informasi yang tidak berimbang karena itu hanya akan membuatku tampak konyol. Apalagi tulisanku ini kan dibaca orang. Tidak mau ah. Lebih baik aku berkata terus terang daripada berbohong supaya terlihat pintar. Hahaha..
Menurutku sendiri Avatar hebat, berteknologi sangat canggih tetapi dari segi alur cerita memang tidak terlalu istimewa. Tetapi film ini menuai banyak pujian serta menang dalam berbagai festival dan bahkan untuk Oscar tahun ini memperoleh 8 nominasi.

Artis favoritku sepanjang masa, Sandra Bullock memperoleh penghargaan bergengsi sbg best actress. Lagi-lagi, aku belum dapat memberikan komentarku karena aku sendiri belum menonton the Blind Side. Ya, ya, bisa dibilang aku ini movie addicted abal-abal, tetapi itu karena bioskop di Indonesaia juga abal-abal, selalu telat memutarkan film-nya. Aku kan tidak suka menonton DVD. Ah sudahlah. Yang penting Sandra Menang. dan OMG, dia cantik sekali dengan gaunnya. Aku vote Sandra untuk Best Dress in Oscar 2010. Dan make-up serta Hair do-nya.. perfecto! She looks simple, elegant, chic and pretty.


Next topic, Best Director. Aku sungguh senang karena dalam Oscar 2010, untuk pertama kalinya sutradara wanita menang. Yay! Kathryn Bigelow hebat! dia mengalahkan mantan suaminya sendiri, James Cameron dengan Avatar-nya. Siapa bilang wanita tidak bisa berkarya? Siapa bilang wanita tidak perlu cerdas dan kuat? Hentikan kalimat bodoh itu, karena kita sekarang puya Kathryn! Ayo ladies, jangan mau kalah untuk menunjukkan eksistensi kita sebagai insan yang kreatif..


Dan tentang Academy Awards 2010's Fashion, sedikit ulasan saja. Diantara semua dandanan selebrity papan atas itu, yang paling aku sukai adalah Sandra Bullock,

Elisabetta Conelis.
Gaun merahnya cukup menyolok, potongannya simpel, tapi sungguh elegan. Selendang merah yang menjuntai membuat penampilannya semakin wah. Tas merah mungilnya juga cantik dan matching. Conelis tidak mengenakan perhiasan apapun (mungkin sejuntai kalung yang tipis sehingga tidak tertangkap oleh kamera?), tetapi justru itu yang menambah point-nya. Make up-nya juga sangat natural. Semuanya meredam kemewahan gaun yang warnanya sudah cukup menyala itu. Ah aku suka sekali penampilannya. Kesimpulanku : simpel, mewah, elegan tetapi tidak berlebihan.

Anne Kendrick..
Gaun pink-nya manis sekali. cutting dan detail-nya memang terlihat ribet dan penuh. Tetapi warna soft-nya serta renda manis senada di bagian depan membuat semuanya tampak baik-baik saja. Tidak terlalu ramai dengan aksen. Perhiasannya juga simpel, hanya gelang perak dengan detail yang sederhana. Tas-nya senada dengan gelang. Anne jadi tidak terlalu membosankan dlm warna yang dominan pink. Make up dan hair do sedikit tebal, tp tidak menor, sangat tepat untuk model gaun yang chic. Faboulous! 



Penelope Cruz.
Gaun Maroon-nya wow! Bukan tipe-ku sebetulnya, tetapi aku kan harus memberikan penilaian yang fair. Menurutku cutting gaunnya fantastic, keren (dan jadi perbincangan banyak orang) dan amat menarik perhatian. Sedikit lebay memang, tetapi kan ini even Oscar gitu loh. Dan dia seorang selebriti hollywood terkenal. Jadi tak masalah. Perhiasan minimalis, dandanan natural dan hair-do yang apik. She really looks like a real superstar!
Sarah Jesica Parker..
Aku suka sekali dengan padanan warna gaunnya yang unik. Kuning muda dipadukan dengan silver ternyata keren juga ya. Cuttingnya juga unik, detailnya cantik. Dan gelangnya matching sekali. Make-up dan hair do sedikit berat, tapi tak apa. SJP kan warna kulitnya pucat , jadi make-up nya memang kurang pas kl natural, apalagi di acara sekelas Oscar. Tidak diragukan lagi, she is a trendsetter. One thing I always love from SJP is she always looks friendly..




dan J-Lo..
Okey, Gaunnya memang sangat lebay. Tp sungguh cocok dengan postur tubuh J-Lo. Mantap! dan enak di lihat. J-Lo juga terlihat segar dengan rambut tergelung rapi dan make-up semi natural. Ah, pokoknya cantik deh..

Sepertinya tulisanku lebih banyak mereview fashion daripada film-nya nih. Hahaha..

Oya sepertinya tahun ini rata2 selebrity tidak ada yang mengenakan kalung mutiara or jenis lain yang mencolok. mungkin sudah tidak update. Dan make-up nya pun rata-rata natural padahal ini even besar. Yah, mungkin benar, sekarang sedang trend-nya natural. So, bye.. bye.. penampilan yang lebay dan make-up menor..

Selasa, 09 Maret 2010

Honest..

I asked for strength..
And God give me difficulties to make me strong..

I asked for wisdom
and God give me problems to solve..

I asked for prosperity..
and God give me a brain and brawn to work..

I asked for courage..
and God give obstacle to overcome..

I asked for love..
and God give me troubled people to help..

I asked for favors
and God give me opportunities..

I received nothing i want,
But I received everything i need..

Live a life without fear, confront all obstacles.
and know that i can overcome them..

Sabtu, 06 Maret 2010

Usual

Finally i can write my blog..

Seminggu kemarin merupakan minggu yg menguras emosi dan kesabaran. Setelah kondisi fisikku yg sempat ngedrop 'sedikit' membaik, aku langsung tancap gas mengerjakan semua pekerjaan yg pending. Ditambah lagi bahan presentasi. Sungguh menantang. Alhamdulillah semua berjalan baik, meskipun konsentrasiku sedikit terganggu dan kerjaanku sempat dikomplain oleh user, tp as a whole masih lancar.

Oya, kemarin suamiku terkena radang tenggorokan. Dia demam. Selasa aku mengantarnya ke rumah sakit Mitra Keluarga Depok. Hanya berobat jalan sih. Tp it means, saat athazka rewel malam hari ( kau tau kan dia sedang tumbuh gigi?), aku jadi single fighter menenangkannya semalaman. Alhasil, tugas kantor yang kubawa ke rumah jadi dikerjakan di kereta! Haha.. Akhirnya aku mengalami juga hal ini : mengetik di kereta.(dahulu aku kerap berpikir bahwa orang2 yg mengerjakan di kereta sungguh workaholic dan lebay, perjalanan kan cuma 1/2 s.d 1 jam).

Tp aku cukup terhibur dengan usulan kursus islamic banking yg saat ini sedang dlm proses persetujuan. Insya allah kl jadi, tanggal 22 s.d 26 Maret di LPPI Kemang. Ah jadi inget masa2 pendidikan.. Nanti ya ku ceritakan lebih jauh tentang ini dlm label tersendiri..

Wah, suamiku sudah datang. Rencananya kami akan pergi ke resepsi rekan kantorku malam ini di TMII. Meski aku msh sedikit pusing, tp aku tetap bersemangat untuk hadir. Teman kerjaku ini sekaligus calon tetanggaku kelak. Aku harus menjalin silaturahim dengan baik bukan?

Baiklah, aku bersiap2 dulu..