Hari ini saya bete. Kaget? Hih, siapa bilang saya motivator. Oke, memang saya suka membagi value positif tapi tetap aja saya cuma manusia biasa. Kalau lagi grafiknya oke, oke. Kalau down ya tetap down lah. Tapi karena blog adalah media virtual yang terbuka, seminim mungkin perasaan negatif ditumpahin disini. Pertama, takut nyesel dan malu-maluin aja bacanya kalau pas masalahnya udah lewat. Kedua, takut masalahnya jadi tambah lebar karena banyak yang ikut campur.
Tapi hari ini saya ga tahan. Kesel to the max. Udah beberapa minggu ini kecipratan energi negatif (yang saya tularin lagi ke husband dengan terus-terusan ngeluhin hal yang itu lagi-itu lagi meskipun reaksi husband sama, cuma nanya 1 pertanyaan aja : "worst comes to worst-nya apa?" dan jawaban saya juga selalu sama " "ga ada").
Just don't get it. Kok ada yang orang yang bisa menghalalkan segala cara untuk dapetin apa yang dia mau, dari yang memaksakan kehendak, sampai merendahkan harga diri. Terus pas dia tetep ga dapet apa yang dia mau, ujug-ujug ngebete-in orang lain yang ga salah apa- apa. Ngelimpahin semua sebab unaccomplished-nya tujuan dia sama orang lain yang ga terkait masalahnya hanya karena -mungkin-kebetulan orang itu memperoleh penilaian yang lebih baik dari dia.
Hiih. Engga banget. Harusnya tuh ya, kalau ada orang yang menilai buruk (dalam kasus ini bahkan bukan buruk, hanya bukan the best aja), instead of protes, coba koreksi dulu, introspeksi dulu. Ga mungkin kan ga ada api kalau ga ada asap. Kenapa sih maksa orang lain melihat sesuatu dari sudut pandang dia semata? Siapa sih yang ga butuh penghargaan? Ayolah, semua orang di dunia pasti punya kepentingan, punya kebutuhan. Jangan merasa kepentingan dia yang paling besar. Tau darimana coba kalau kepentingan orang lain itu ga seberapa? Ga takut apa kalau cara-cara persuasi dia ga sengaja merampas hak orang lain.
Hiih. Engga banget. Harusnya tuh ya, kalau ada orang yang menilai buruk (dalam kasus ini bahkan bukan buruk, hanya bukan the best aja), instead of protes, coba koreksi dulu, introspeksi dulu. Ga mungkin kan ga ada api kalau ga ada asap. Kenapa sih maksa orang lain melihat sesuatu dari sudut pandang dia semata? Siapa sih yang ga butuh penghargaan? Ayolah, semua orang di dunia pasti punya kepentingan, punya kebutuhan. Jangan merasa kepentingan dia yang paling besar. Tau darimana coba kalau kepentingan orang lain itu ga seberapa? Ga takut apa kalau cara-cara persuasi dia ga sengaja merampas hak orang lain.
Dan tentunya, yang paling dirugikan ya orang yang kecipratan musibah dijutekin ujug-ujug itu. Semua yang dikerjain ada-ada aja salahnya. Jadi susah juga kan berpikir objektif. Errr..
Yah, anggap aja ini pemicu supaya cepet-cepet urus scholarship ke luar negeri. Amin.
Hihi, lucu juga marah-marah lewat blog. Gini to rasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar