Senin, 14 November 2011

Europe Trip : Paris (Part III)

Masih sambungan posting tentang Paris..

Day 5 (27 oktober 2011)
Kursus selesai jam 17.00, saya langsung ke hotel. Husband udah rapih, ganteng, nunggu di lobi. Saya sholat ashar sebentar lalu berangkat ke Pont Neuf untuk naik seine Cruise. Kita ga naik dari Eiffel karena pas walking tour kemarin husband dapet diskon gede banget untuk naik Seine Cruise yang berangkat dari Pont Neuf. Lumayan loh, 9 euro aja berdua. Waktu Canal cruise di Amsterdam aja biayanya 10 euro seorang. Pont Neuf sendiri letaknya deket dengan Louvre. Pemandangannya..awesome..

Waktu masih kuliah dulu, saya pernah nonton film "Before Sunset" yang settingnya Paris. Isinya cuma percakapan antara dua orang di sepanjang taman dan berakhir dengan mereka naik perahu di Seine. Saya menebak sepertinya, di Pont Neuf-lah settingan film itu. Dulu saya bermimpi dan bertekad kalau suatu hari nanti saya akan melakoni adegan di film itu sama orang yang saya sayangi. Ga pernah nyangka, bertahun-tahun kemudian semuanya jadi kenyataan. It's me, my husband, and sunset in seine. Perfect..

Kesampean juga bikin film before sunset versi sendiri :)

Pepohonan di sisi Seine..


Pemandangan sore di Seine

Melintasi Eiffel..


Menjelang senja, mulai romantis.. (langit masih biru menuju gelap)


Notre Dame yang megah..


Mulai gelaapp.. city viewnya ganti suasana..


Ini dia dermaga Pont Neuf

Bagi saya, semua itenerary sewaktu di Paris menakjubkan semua, tapi Seine cruise lah yang paling membekas. I really love it. Perubahan suasana dari sore ke malam itu bener-bener membuat mata saya refreshing. Oya, setelah selesai naik Seine cruise, saya dan suami sempatkan mengobrol di jembatan di atas Seine.. nothing to do, just talk heart to heart sambil menikmati pemandangan yang menangkan hati dan pikiran banget..
Pemandangan dari jembatan Pont Neuf..


Kalau suasananya kayak gini, ngobrol heart to heart enak banget..

Selesai Seine cruise kira-kira jam 1/2 8. Nah, sebelumnya itu kita sempet ngeliat Eiffel sparkling. Lucu banget. Saya sama husband tatap-tatapan trus tanpa berdebat (tumben) langsung sepakat mau lanjut tour Paris at night ke Eiffel. Tapi karena suasana malem itu windy, ya kita naik metro andalan deh. Ga terlalu jauh sih, cuma kalau jalan lumayan gempor kayaknya.

And this is what we got from Eiffel at night..

Eiffel at night..
Sparkling (keliatan ga lampu putih-putihnya?)


Dari Trocadero, gaya mangku Eiffel arahan husband

Ternyata sparkling Eiffel ini adalah show yang dipertunjukkan pada 5 menit pertama setiap jam-nya. Dan banyak banget wisatawan yang datang khusus untuk nonton sparkling Eiffel. Saya kesana jam 8 kurang, nah pas jam 8 itulah Eiffelnya sparkling lagi. Orang-orang di sekitar Trocadero langsung pada tepuk tangan. seru banget. Saya sama husband tadinya pingin naik Eiffel lagi, cuma cuaca mulai gerimis. Akhirnya kita duduk di Trocadero cukup lama cuma buat mandangin Eiffel malam hari. Ga kerasa air mata saya ngalir, semuanya indah banget. Ga henti-hentinya saya bersyukur. Ini semua kayak mimpi.. Alhamdulillah..

Hmm, karena kecewa ga sempet naik Eiffel at night, atasan saya yang kebetulan sempet akhirnya berbagi fotonya sama saya. Ini dia..


City view dari Eiffel at night..


Another side..
Seine di malam hari


Owesome..

Ah senang, malam terakhir di Paris berakhir sempurna. Tinggal siapkan fisik untuk jalan-jalan ke Roma besok..

Kesimpulan saya tentang Paris : Really romantic city to visit. Setiap sudut begitu indah, romansa klasiknya dapet banget, bangunan bersejarahnya keren, transportasi publiknya mengagumkan. Bener-bener kota yang wajib dikunjungi, minimal once in a lifetime. Soal kendala bahasa yang sering diidentikkan dengan parisians, saya rasa hukumnya subjektif ya. Alhamdulilah, saya ga menemui kendala sama sekali dengan orang-orang disana. Ya memang sih mereka ga terlalu warm dan sangat individualisitis (mereka bahkan ga sempet saling merhatiin penampilan orang satu sama lainnya, apalagi sampe ngurusin), tapi selama kita berlaku santun, parisians are very helpful. Inget ya,kuncinya ada pada sopan santun. Kalau kita bertanya dengan sopan dan berlaku santun, mereka pasti akan jawab, even dengan bahasa inggris mereka mau kok. Yah kan dari sejarahnya juga kan parisians itu bangsawan banget..

Oya, Parisians udah terbiasa dengan heterogenitas masyarakat, jadi ga usah khawatir untuk menunjukan identitas kita, meskipun kita minoritas banget disana (misalnya kalau mau pake kerudung/jilbab), toh ga akan dipandang aneh. Cool ya?

1 komentar: