June 2010 means :
1. Officially been 3 years already in this office! *bebas ikatan dinas*
2. Jatah cuti tahunan kembali muncul
3. Remunerasi cuti tahunan muncul
4. Allowed to apply TiNa
Alhamdulillah..
Maka, meski flu menyerang, aku tetap bersemangat untuk berangkat ke kantor. Hari bersejarah patut diperjuangkan, bukan?
Kenapa ya akhir-akhir ini aku sering mengeluh lowbatt? Kondisi tubuhku yang tidak istimewa atau aktivitas yang terlalu berat? well, mungkin perpaduan antara keduanya..
Tapi bulan Mei tahun ini ini memang istimewa, Atha sakit, Aa Ultah, Aa menjalani 4 tahap ujian Thesis (dan akhirnya lulus, alhamdulillah), dan ditutup dengan liburan keluarga yang menyenangkan.
Yap, kami akhirnya memutuskan untuk berlibur ke Tasikmalaya, kampung halaman suamiku, pada long wiken kemarin. Sebetulnya badan ini belum betul-betul istirahat after menjalani serangkaian peristiwa yang terjadi selama bulan Mei yang amat melelahkan fisik dan mental kami. Apalagi aa juga masih harus melakukan beberapa revisi thesis serta mengarrange meeting di Brunai awal Juni ini. Tetapi sungguh tidak enak hati rasanya jika mengabaikan undangan mama untuk berkunjung ke Tasik sedari bulan lalu itu. Konon, saudara mama sudah berbenah segala menyiapkan kedatanganku sekeluarga yang sudah terlanjur diiklan-iklankan.
Jum'at dini hari, kami pun berangkat ke Tasik. Aku awalnya sempat protes perihal waktu keberangkatan ini. Bayangkan saja, hari kamis malam aku baru sampai rumah jam 10 malam dan belum packing. Tetapi karena aa menyanggupi untuk menyetir, maka aku sebagai penumpang hanya tinggal patuh saja. Kami pun berangkat dengan perlengkapan logistik yang disiapkan seingatnya.
Ternyata bukan hanya aku dan mertuaku, kakak iparku pun turut serta. Wah, betul-betul liburan keluarga. Perkiraan waktu tempuh meleset hingga 2 kali lipat. Cuaca sungguh panas. Tapi karena semua orang yang menjalaninya dalam suasana senang, maka hal itu tidak menjadi kendala yang berarti.
Overall aku puas sekali dengan kunjunganku kemarin itu. Kehangatan keluarga, suasana pedesaan yang nyaman dan asri serta jauh dari hingar bingar aktivitas yang hedonis berhasil meninggalkan kesan yang postitif bagi kami sekeluarga. Beberapa sesi curhat dengan mama, tante dan uwa juga cukup menguatkan aku untuk senantiasa menjadi wanita yang kuat dan sabar. Oya, tanteku berencana untuk melanjutkan pendidikannya hingga S3. Wow, so inspiring. Yah, mudah-mudahan aku juga bisa melanjutkan sekolah setinggi mungkin.
Oya, ada peristiwa kurang mengenakkan terjadi saat kepulanganku ke Bogor. Mobil kami mogok! Padahal keluaran tahun 2007. Aku sendiri tidak terlalu memperhatikan perawatannya karena selama ini yang menggunakan adalah mamaku, tetapi karena ada keperluan, mama minta tukar mobil dengan yang biasa aku pergunakan karena ukurannya lebih besar. Biasanya ini ada kaitannya dengan tetanggaku yang akan manten/ngunduh mantu dan membutuhkan mobil yang memuat banyak penumpang untuk ngebesan. Papaku sering menjadi andalan untuk itu.
Ya, tetapi sebagai orang Indonesia sejati, i always look at the bright side. Meskipun mengalami kemalangan, tetap saja aku berpikir untung :
1. Untung mogoknya bukan di tanjakan nagreg. Bila itu terjadi, sudah pasti kami akan jadi bulan-bulanan montir tembak. Dan bengkel di sekitar situ sudah pasti bukan bengkel yang nyaman untuk tempat menunggu Atha.
2. Untung mogoknya bukan di jalan tol, sudah terbayang betapa bahayanya serta repotnya menghubungi unit derek krn tidak semua jalan tol punya.
3. Untung mogoknya di Bandung, which is terdapat bengkel Honda resmi yang bisa diandalkan saat hari libur
4. Untung ada a Jajang, sepupuku yang seorang montir senior Honda yang berdinas di Bandung dan tidak keberatan untuk membantu kami. Pengawasan a Jajang membuat waktu pengerjaan jadi lebih cepat daripada yang dijanjikan sebelumnya (aku sempat ancer-ancer untuk menginap di Hotel saja dan pulang keesokan harinya.
5. Untung bengkel Honda Autobest di Jl.Soekarno-Hatta merupakan bengkel besar dengan tempat menunggu yang nyaman dan fasilitas berlimpah yang membuat kami betah menunggu meskipun pengerjaan mobil kami memakan waktu hingga 2 jam.
Ini dia contoh bengkel yang patut ditiru, di tempat menunggu yang ber-AC itu terdapat cafe (yang makanan dan minumannya gratis), tempat bermain anak yang penuh mainan berikut Play Station, koneksi Internet melalui Wifi maupun desktop yang disediakan serta toilet yang super nyaman. Atha sungguh riang gembira di bengkel ini, apalagi tempat bermain anak dijadikan satu lokasi dengan showroom mobil. Seperti bermain mobil, tetapi mobil sungguhan. Hahaha.
6. Untung bisa pake kartu kredit karena ternyata biaya perbaikannya tidak sedikit. Huff..Huff. Ada gunanya juga jadi cashless people, hihi.. Untung Limit kartunya juga cukup. Alhamdulillah.
7. Untung hal ini menimpaku, bukan orangtuaku yang sudah tua. Kasihan kan?
Well, kami sampai di Bogor dengan selamat, tanpa macet sama sekali dan amat berbahagia. Tinggal lelahnya yang belum selesai dan flu yang mulai merajalela. Mudah-mudahan segera membaik supaya aku bisa merencanakan untuk liburan lagi. Hehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar