2010 is when :
1. I signed the agreement of my house ownership (February)
2. Athazka was stepping for the first time (April)
3. Resmi terbebas dari ikatan dinas, no more penalty, yay! (Juni)
4. My husband signed his new contract as a Trust Fund Officer (September)
5. Moving out from Cimanggu to Depok (November)
6. Trade in my old car into a new one (Desember) --> It looks silly to do this in the middle of my financial turbulence, but somehow i found a very best deal that won't ruin my cashflow at all.
Alhamdulillah, that i've passed so many things in 2010. Most of my goals are completed, but some of it aren't and i'm still working on it. I never know what 2011 will bring, but i'm still excited stepping to it.
Happy new year everyone. May Alloh bless us in every step we make. Amin
Jumat, 31 Desember 2010
Rabu, 29 Desember 2010
Beautiful Marriage
Pernikahan adalah proses dua menjadi satu. Tetapi bagiku, itu bukan berarti hanya "aku dan kamu". Sedari awal aku sadar bahwa "aku" berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dengan "kamu". Saat aku memilih suamiku, itu berarti aku telah siap menerima dengan segala konsekuensinya, termasuk menerima keluarganya untuk menjadi keluargaku. Menghargai value keluarganya sebagaimana aku menginginkan value keluargaku dihargai oleh suami. Aku tidak hendak memaksa untuk membentuknya menjadi seseorang yang aku inginkan, karena aku pun tidak menginginkan hal serupa menimpaku. Bukankah lebih menyenangkan untuk tetap menjadi diri sendiri dan dicintai sepenuh hati?
Saat aku memutuskan untuk menikah, aku tidak hendak memisahkannya dari keluarga besarnya, karena aku pun tidak hendak dianggap sebagai entitas yang terpisah dari keluargaku. Hubungan orangtua-anak, serta kakak-adik tidak boleh terputus hanya karena pernikahan. Dari pemikiran itulah sejak awal hubungan aku selalu mencamkan betapa pentingnya penerimaan yang baik dari kedua belah pihak keluarga besar. Dimana bumi di pijak, disitulah langit dijunjung. Sebelum resmi menjadi anggota keluarga, pantang bagiku untuk menuntut macam-macam dari (calon) suami dan apalagi keluarganya. Pada waktu itu, aku selalu merasa bahwa orang yang paling berhak atas (calon) suamiku adalah keluarganya, terutama ibunya. Aku hanya seorang pacar yang baru mengenalnya selama 8 tahun, tidak ada apa-apanya dibandingkan ibu yang telah melahirkannya, ayah yang telah menyekolahkannya, serta kakak dan adiknya yang telah berbagi kasih sayang dengannya selama 25 tahun.
Saat aku memutuskan untuk menikah, aku tidak hendak memisahkannya dari keluarga besarnya, karena aku pun tidak hendak dianggap sebagai entitas yang terpisah dari keluargaku. Hubungan orangtua-anak, serta kakak-adik tidak boleh terputus hanya karena pernikahan. Dari pemikiran itulah sejak awal hubungan aku selalu mencamkan betapa pentingnya penerimaan yang baik dari kedua belah pihak keluarga besar. Dimana bumi di pijak, disitulah langit dijunjung. Sebelum resmi menjadi anggota keluarga, pantang bagiku untuk menuntut macam-macam dari (calon) suami dan apalagi keluarganya. Pada waktu itu, aku selalu merasa bahwa orang yang paling berhak atas (calon) suamiku adalah keluarganya, terutama ibunya. Aku hanya seorang pacar yang baru mengenalnya selama 8 tahun, tidak ada apa-apanya dibandingkan ibu yang telah melahirkannya, ayah yang telah menyekolahkannya, serta kakak dan adiknya yang telah berbagi kasih sayang dengannya selama 25 tahun.
Aku bersyukur, amat bersyukur karena aku memulai proses pembentukan keluargaku dengan -Alhamdulillah- wajar. Pada saat memutuskan untuk menikah, usiaku dan suami sudah cukup umur, kami telah bekerja, sifat pekerjaanku memungkinkanku untuk berumahtangga (tidak ada ikatan dinas atau larangan untuk hamil dan semacamnya), serta keluarga besar kami merestui. Tidak ada alasan lain selain ibadah. Friksi kecil memang ada. Maklum, di Indonesia, pernikahan juga berarti menyatukan dua keluarga besar. Ada banyak pendapat, pertanyaan, ide, dan demand-demand lain yang membuat darah ini naik ke otak. Alhamdulillah semua hanya masalah kecil, bukan sesuatu yang prinsipal apalagi skandal. Aku meyakini bahwa segala sesuatu yang dimulai dengan baik-baik akan membuahkan hasil yang baik-baik pula.
Sekarang usia pernikahanku genap 2,5 tahun. Masih amat baru. Perjalanan masih panjang. Kami masih kerap berbeda pendapat, masih suka bertengkar untuk hal-hal yang sepele, dan masih dalam proses mengendalikan ego. Pernikahanku masih penuh gejolak, tetapi itulah yang membuatnya sempurna.
Aku dan suami sepakat untuk selalu mengedepankan kejujuran karena rumah tangga bukan panggung sandiwara. Aku selalu menceritakan masalahku pada suamiku, dari yang besar hingga yang ecek-ecek, beserta detailnya. Tidak ada satu hal pun yang kulakukan tanpa sepengetahuan suami. Begitupun sebaliknya. Belakangan aku baru menyadari keuntungannya saat beberapa waktu lalu seseorang mengadukanku pada suamiku atas hal yang dirasakannya satu pihak dan mengakitkannya dengan masalah yang tidak ada relevansinya sama sekali. Suamiku sendiri menanggapinya dengan tersenyum dan memintaku untuk banyak beristighfar dan bersabar. Tidak perlu ditanggapi. Secara kasat mata, tidak perlu ilmu khusus untuk menilai kualitas orang yang mengadukan istri pada suaminya sendiri. Lagipula, apapun yang aku rasakan tidak sebanding dengan rasa malu yang dia tanggung.
Anyway, aku bersyukur meski kerap diwarnai dengan perbedaan pendapat, meski masih ada benturan ego, pernikahanku cukup membahagiakan. Saat aku terluka, Alloh selalu menumbuhkan rasa cinta yang lebih besar dari kekecewaanku. Saat aku menangis, Alloh selalu mengganti tiap tetes air mataku dengan gelak tawa dengan jumlah yang berlipat-lipat di hari yang lainnya. Saat aku frustasi, Alloh selalu mengingatkanku bahwa suamiku adalah orang pilihanku sendiri, yang aku terima lamarannya dengan sadar, dan aku ikhlaskan untuk menjadi suamiku. Apalagi kini kami telah memiliki Athazka yang semakin hari semakin lucu. Rasanya aku tidak berhak lagi untuk mengeluh.
Terima kasih ya Alloh. Janji-Mu tidak pernah ingkar. Bahwa hidup bersama laki-laki pilihanku dalam koridor yang telah Kau halalkan adalah nikmat yang tak terkira. Alhamdulillah.
Rabu, 22 Desember 2010
A whole New World
I found a whole new world this last weekend. For the first time, we sing together. I was very surprise knowing that my husband knows the lyrics of this song almost perfectly. I thought, in singing, he is very lack just like I'm lack in technology. Hahaha.
Masayu, now I have a very great duet partner in singing. Yeah! Husband, let's do more practice...
Oya, this is the lyrics of our beautiful song. Just imagine how romantic to sing it with a person you are in love with..
Unbelievable sights
Masayu, now I have a very great duet partner in singing. Yeah! Husband, let's do more practice...
Oya, this is the lyrics of our beautiful song. Just imagine how romantic to sing it with a person you are in love with..
A whole new world
I can show you the world
Shining, shimmering, splendid
Tell me, princess, now when did
You last let your heart decide?
I can open your eyes
Take you wonder by wonder
Over, sideways and under
On a magic carpet ride
A whole new world
A whole new world
A new fantastic point of view
No one to tell us no
Or where to go
Or say we're only dreaming
A whole new world
A dazzling place I never knew
But when I'm way up here
It's crystal clear
That now I'm in a whole new world with you
Now I'm in a whole new world with you
Unbelievable sights
Indescribable feeling
Soaring, tumbling, freewheeling
Through an endless diamond sky
A whole new world
Don't you dare close your eyes
A hundred thousand things to see
Hold your breath - it gets better
I'm like a shooting star
I've come so far
I can't go back to where I used to be
A whole new world
Every turn a surprise
With new horizons to pursue
Every moment red-letter
I'll chase them anywhere
There's time to spare
Let me share this whole new world with you
A whole new world
That's where we'll be
A thrilling chase
A wondrous place
For you and me
Jumat, 17 Desember 2010
Turbulence, It's just about consequences
Hari ini tanggal 17 and it's my salary day. Dimajukan seminggu lebih awal dari biasanya. Pikiran ge-erku menganggap seolah Alloh bermurah hati atas kondisi cashflow kami. Dan aku semakin ge-er saat mendapati sejumlah nominal yang tak biasa muncul sebagai penambahan. Alhamdulillah.
Bisa dibilang, beberapa bulan belakangan, kami sedang mengalami turbulensi dalam cashflow rumahtangga kami. Ternyata, keputusan untuk membeli rumah sekaligus melakukan renovasi betul-betul membuat kami memutar otak untuk tetap survive. Ya memang sih, kami termasuk kaum ogi alias ogah rugi. Meskipun dalam kondisi mepet, kami masih bersikeras untuk tidak mengutak-ngatik beberapa pos aktiva kami dan memaksakan diri untuk tetap menabung untuk Athazka. Sebagai gantinya, kami memilih untuk mengencangkan ikat pinggang.
Sebagai orang yang kerap dimintakan pendapatnya mengenai masalah cashflow (financial planner amatir), aku terkadang suka malu hati. Hihi, this is not supposed to happen. Dalam kehidupan yang wajar dan seimbang, jumlah kewajiban dibandingkan dengan income seharusnya masih bisa menyisakan savings kira-kira 10-20% dari total income.
Aku sendiri, saat memutuskan untuk membeli rumah, aku masih dalam proses menyelesaikan cicilan mobilku dan sudah kadung committed dengan 2 asuransi pendidikan (tenor 10 tahun), 1 asuransi hospitality savings (tenor 5 tahun) dan 1 tabungan rencana pendidikan (tenor 3 tahun). Semuanya untuk Athazka. Teori cash on hand pada waktu itu mendorongku dan suami untuk segera memarkirkan sejumlah uang untuk pendidikan Atha di masa depan.
Secara perhitungan kasar, aku sadar bahwa keputusan ini akan menimbulkan turbulensi .Tetapi sehubungan dengan masa cicilan mobilku yang sebentar lagi selesai, maka aku memberanikan diri untuk membeli rumah itu. Aku sudah jatuh cinta betul dengan lokasinya, suasananya, lingkungannya, even bentuknya. At the first time i saw the house, i know that it was what i am looking for. Dan sayangnya, rumah yang tersisa hanya 2 unit. Itu pun aku masih harus berlomba dengan para peminat lain dalam waiting list. Bagaimana bisa aku memutuskan untuk menunggu hingga cicilan mobil selesai. Tidak mau kehilangan rumah impian, aku langsung memutuskan untuk membayar downpayment dan mengurus KPR sesegera mungkin. Selang satu bulan, KPR-ku di approve dan resmi aku menempati prioritas pertama dalam daftar peminat.
Time flies, and now i am officially live in my dream home. I am very much happy i can't even describe. I stand in my own floor, i sleep in my own bed, i cook in my own kitchen, i take a shower in my own bathroom, i design the detail of its interior, i choose the colours of my curtain on the most favor, and lots of things more. I feels like a real queen. *lebay*
But now i am also dealing its challenge. Until my car's loan is fully completed, i will working hard on balancing my cashflow. No pain, no gain. I never think that i've made a wrong decision with buying a house. It's just about consequences. For the next several monts, i will stay away from discounts, the hardest part of all (what is the joy of going to a mall without participating their sale's season anyway?). I am not bankrupt, i just have to be a little bit wise to use my money. I just have to rearrange my priority which should be completed first. Once i through it, i think i willl start a 'new' me. No more madam overspent. Amin Ya Alloh.
Above all, I am deeply thankful to Alloh for His countless blessing. It is beyond my dream to live a life like what i have right now. It is really beyond what i could ever dream. Alhamdulillah..
Kamis, 16 Desember 2010
Goals
Inspired by Confucius (551-479 SM), Filsuf dan Guru terkemuka asal China :
" Ketika sudah jelas bahwa tujuan tidak tercapai, jangan tujuannya yang disesuaikan, tetapi sesuaikan lagi langkah-langkah untuk mencapainya"
Selamat menuliskan resolusi untuk tahun depan teman-teman. Jangan menyerah ya..
" Ketika sudah jelas bahwa tujuan tidak tercapai, jangan tujuannya yang disesuaikan, tetapi sesuaikan lagi langkah-langkah untuk mencapainya"
Selamat menuliskan resolusi untuk tahun depan teman-teman. Jangan menyerah ya..
Rabu, 08 Desember 2010
My cute boy
Rasanya sudah lama tidak mengupload foto Athazka.
My baby is turn to be a toddler now. He is getting smarter and still cute. Love you, Athazka.
My baby is turn to be a toddler now. He is getting smarter and still cute. Love you, Athazka.
Senin, 06 Desember 2010
3 Things
Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa kembali :
1. Waktu
2. Kata-kata
3. Kesempatan
So, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, berhati-hatilah dengan kata-kata yang diucapkan dan bersiaplah menyambut kesempatan. Semoga kita semua dijauhkan dengan hal-hal yang akan mendatangkan penyesalan.
3 hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:
1. Kemarahan
2. Keangkuhan
3. Dendam
1. Waktu
2. Kata-kata
3. Kesempatan
So, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, berhati-hatilah dengan kata-kata yang diucapkan dan bersiaplah menyambut kesempatan. Semoga kita semua dijauhkan dengan hal-hal yang akan mendatangkan penyesalan.
3 hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:
1. Kemarahan
2. Keangkuhan
3. Dendam
Mengakui kesalahan, menerima kekurangan dan berintrospeksi adalah lebih baik daripada melampiaskan kekesalan dengan berbalik menyerang, mencari-cari kesalahan orang lain dan menyimpan bara dendam (ciri-ciri manusia angkuh)
Ada 3 hal yang tidak boleh hilang :
1. Harapan
2. Keikhlasan
3. Kejujuran
Andrea Hirata dalam buku Laskar Pelangi pernah menulis.. "bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu". That is so right. Bermimpilah selagi mimpi itu gratis. Jangan putus berharap. Itulah yang akan memacu semangat kita untuk mewujudkannya. Dan percayalah, di dunia yang semakin menyerupai panggung sandiwara ini, akan selalu ada tempat yang istimewa untuk keikhlasan dan kejujuran, value utama yang harus dimiliki setiap insan. Konsistensi dalam berbuat ikhlas dan jujur niscaya membuahkan hasil yang indah : hidup yang nyaman dan bebas dari rasa takut.
3 Hal yang paling berharga :
1. Kasih sayang
2. Keluarga dan sahabat
3. Kebaikan
Tidak perlu diuraikan lagi. It's clear bahwa atas apapun yang kita usahakan, semuanya akan tertuju kepada keluarga serta sahabat tercinta, tempat dimana kasih sayang paling tulus di dunia dapat dirasakan.
3 Hal yang membentuk karakter seseorang:
1. Komitmen
2. Ketulusam
3. Kerja Keras
Pernah mendengar istilah "no pain, no gain"? It's so true karena manusia yang sukses adalah yang selalu bekerja keras dengan tulus dan penuh komitmen.
3 Hal yang membuat kita sukses :
1.Impian
2.Kemauan
3.Fokus
If there is a will then there is a way. Asalkan ada kemauan, maka ada seribu jalan menuju roma. Fokuslah pada tujuan, singkirkan rasa takut dan pesimis, bersiaplah menuju sukses!
*forwarding from my blackberry broadcasted message*
Happy Monday All. Cheers ^_^
Jumat, 03 Desember 2010
Mama Atha
So, my neighbours officially call me "mama Atha" instead of Mrs.Yosi or even my own name. I guess Atha is more popular than his mommy or daddy. It's funny but I like it ^_^
Happy weekdend guys. Have you make a 'to do' list for this weekend? I have, and it seems gonna be an exhausting weekend since i have to re-arrange and unpack a lot of stuffs in my home. I can hardly wait for it.
Cheers!
Happy weekdend guys. Have you make a 'to do' list for this weekend? I have, and it seems gonna be an exhausting weekend since i have to re-arrange and unpack a lot of stuffs in my home. I can hardly wait for it.
Cheers!
Rabu, 01 Desember 2010
Peterpan
Menjadi dewasa adalah pekerjaan yang menyebalkan, tetapi harus kulakukan juga. Perjalanan menuju kedewasaan itu sendiri tidak selalu mulus. Tetapi tiga hal yang kuyakini bahwa tidak ada satu pun permasalahan yang tidak ada jalan keluarnya, tidak ada yang salah dengan perbedaan dan sampai kapanpun kebenaran akan menang.
Ah, teringat kembali masa-masa kecilku yang bahagia, saat kerikil dalam proses pendewasaan tidak terlalu tajam dan membara. Aku sekarang paham mengapa Peterpan tidak mau menjadi dewasa.
Selamat hari rabu teman-teman. Selamat memasuki bulan terakhir di tahun 2010.
Kamis, 25 November 2010
Ginko vs Clumsy
Jika ada perhelatan untuk memperebutkan the clumsiest or the 'ginko'-est person in this world, aku mungkin akan masuk sebagai salah satu nominee.
Ginko - istilah yang diciptakan oleh sahabatku Masayu- refers to sifat pelupa. Oh it's so me. Saat konsentrasiku terganggu, entah karena tekanan negatif maupun positif (terlalu senang), maka aku akan menjadi ginko level 4. Lupa meletakan handphone lalu sibuk mencari-cari di mushala atau toilet dan akhirnya menemukannya tergeletak di meja kubikal yang terhalang oleh dokumen, lupa membawa dompet atau membawa dompet tapi lupa membawa uang (ya aku memang suka -again- lupa memasukan uang ke dalam dompet setelah mengambilnya dari ATM), lupa telah menyelipkan uang hasil reimburse klaim medis di agenda rapat dan melenggang pulang as if jutawan kaya raya dan mendadak panik saat sampai di loket pembelian kereta (yang berakhir dengan mengais-ngais uang receh dari segala penjuru tas dan kantong demi tidak kembali lagi ke kantor dan ketinggalan kereta which is yang terjadi adalah sebaliknya), dan rupa-rupa lupa lainnya. Aku rasa sudah mencapai stadium 4. Saat sisterhood converence kemarin, kakak dan adik-adiku sepakat bahwa kelemahanku yang terparah adalah sifat pelupa. Dan aku dilarang untuk mengucapkan kalimat janji tanpa menyebutkan "Insya Alloh", karena janji adalah hutang dan hutang dibawa sampai mati (duh).Insya Alloh bukan berari menjadikan niatku abu-abu, sungguh, aku sepenuh hati saat mengucapkannya, namun apa daya, ginko stadium 4 sering membuatku lalai. Maafkaann.
Clumsy.. (oh I wish i can say that it's genetic), that is also so me. Hingga detik ini aku masih menakjubi hasil test yang merekomendasikan aku dapat diterima di instansi yang menganggap kecerobohan adalah sebuah dosa. Ya Alloh tolong lindungi aku selalu. Semoga kecerobohanku tidak muncul di saat-saat yang genting, kasihanilah atasan dan user-user hamba yang lain ya Alloh.
This clumsiness telah membuatku malu beberapa kali. Dan yang aku paling ingat adalah saat aku salah mengirim sms berupa pujian kekagumanku pada asisten dosen pembimbing skripsiku yang seharusnya kukirimkan pada sahabatku dan akhirnya malah terkirim kepada mas asisten itu beberapa saat menjelang masuk ruangannya. Rasanya ingin cepat-cepat angkat kaki dan melesak ke bumi, namun apa daya, jadwal skripsi yang mepet membuatku gagah berani menahan malu dan tetap melanjutkan konsultasiku (saat konsultasi aku tidak berani menatap wajah mas asisten itu).
Oh adakah obat untuk menyembukan ginko dan clumsy? Lately aku merasa kembali dihinggapi oleh dua makhluk itu. Aaaaarrrggghhh....
Husband, please be patient yah..
Selasa, 23 November 2010
Attitude
Benar kata pepatah bahwa pelajaran bisa didapatkan dimana saja dan kapan saja. Seperti halnya hari ini. Hatiku begitu tersentuh oleh status Fb seorang teman yang berbunyi :
If you don't like something, change it. If you can't, change your attitude..
Ya mungkin aku telah sampai pada titik dimana idealismeku tidak lagi dapat kupaksakan harmonisasinya dalam dunia yang semakin berubah. Pada hal-hal tertentu, di saat seluruh dunia memandangnya sebagai sesuatu yang biasa, aku masih stuck dengan nilai-nilai jadul yang ditanamkan orangtuaku. Saat aku memperjuangkannya, aku nampak konyol dan begitu menentang arus atau lebih parah lagi, yaitu ditempatkan dalam posisi yang salah.
Ada sebuah hadist yang kurang lebih mengatakan seperti ini :
Barangsiapa di antara kamu melihat kemunkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu, maka cegahlah dengan lisannya, dan apabila tidak mampu, maka dengan hatinya. Yang demikan itu adalah selemah-lemahnya iman (Hadits riwayat Imam Muslim).
Aku tidak bisa merubah dunia, aku hanya mampu merubah diriku. Merubah sikapku, merubah cara pandangku. Anggaplah ini sebagai wujud kompromiku akan semakin majunya peradaban. Walau begitu, aku tetap menolak untuk menjadi liberal.
Aku ingin menjadi manusia pertengahan saja.
So, from now on, it's just me and my happy life..
Senin, 22 November 2010
Yippie
Alhamdulillah.. From now on, alamat korespondensiku officially menjadi : Pesona Alam Residence, Blok A No.7, Depok. Alhamdulillah. Thanks Allah for this blessing.
Well, setelah melewati berbulan-bulan masa pindahan yang melelahkan (ya, kami mencicil barang-barang pindahan kami setiap wiken), akhirnya kami resmi menempati rumah baru kami. Rasanya betul-betul luar biasa bahagia, meskipun beberapa perabot inti belum terbeli (ngomong-ngomong, kapan kah bonus tahunan muncul?).
Aku dan husband menjadikan hari bahagia tersebut momentum untuk membenahi berbagai kekurangan dalam rumahtangga ini. We run our overy own family. Ya Alloh, mudah-mudahan aku bisa meredam ego-ku dan menjadi istri, ibu, serta nyonya rumah yang lebih baik lagi, lebih fokus (tidak boleh lagi mengurusi hal-hal yang tidak penting), dan lebih amanah.
Step berikutnya, mencari playgroup untuk Athazka. I'm just so excited!
^ _^
^ _^
Selasa, 16 November 2010
Love is in the air
Yeah, called it bulan baik untuk menikah. Janur kuning dimana-mana. Salah satunya febby, sekretaris tim sekaligus sahabatku. Lagu-lagu romantis terus menerus berkumandang di sekitarku seolah mencuci otak yang sumpek.
Aku hampir saja melupakan habitatku. Musik dan bernyanyi. Aku bahkan masih hapal tiap lirik lagu-lagu romantis itu. Pada suatu masa, jauh sebelum aku berpikir untuk menikah, sahabat kostku, yeyen kerap meracuni komputerku dengan lagu-lagu kawinan. Memang sih, setelah teracuni, aku malah mengidap kecintaan yang lebih parah daripada yeyen akan lagu-lagu semacam ini.
Mendendangkannya saat ini, meski tak sama seperti ketika ku mendendangkannya bersama masayu ataupun yeyen, tetap menghadirkan suasana riang di hatiku. Tetap berbunga-bunga, meskipun kini pujaan hati itu telah menjadi suami. Love is in the air..
Thanks to febby
Mari bernyanyi..
Valentine (Martina McBride)
If there were no words
No way to speak
I would still hear you
If there were no tears
No way to feel inside
I'd still feel for you
And even if the sun refuse to shine
Even if romance ran out of rhyme
You would still have my heart
Until the end of time
You're all i need
My love, my valentine
All of my life
I have been waiting for
All you give to me
You've opened my eyes
And showed me how to love unselfishly
I've dreamed of this a thousand times before
In my dreams i couldnt love you more
I will give you my heart
Until the end of time
You're all i need
My love, my valentine
Rabu, 10 November 2010
10112010
10 November means hari pahlawan. Pakaian putih hitam. Bersiap upacara (yang pada prakteknya lebih sering membolos dengan rupa-rupa sebab). Berangkat lebih pagi. Bersemangat.
Saat aku berjalan tergesa-gesa mengejar kereta (kenapa ya aku selalu bernasib mepet dalam hal perkereta-an), my husband ask me what date is it? Aku menjawab datar : "sepuluh" (sambil sedikit menggerutu, masa gitu aja tanya, lihat dong pakaian upacaraku hari ini). Aku berlalu mengejar kereta, husband mengantri di loket, membelikan karcis. Kami naik beberapa saat menjelang pintu tertutup. Mepet sekali, tapi kali ini kami beruntung.
Sesampai di kantor, aku baru ingat perihal tanggal sepuluh ini. Yes, it's been 4 years and 6 months relationship. It's our date. Ah, my husband.. kamu romantis sekali sih. Maafkan istrimu yang pelupa parah ini. *hug husband*
4 years and 6 months since the day i say yes to you..
2 years, 5 monts, and 12 days since we were pronounced as husband and wife..
Sometimes i feel overwhelmed by you, and yes, up until now i still learn the pattern of you.
It's a rollercoaster, but I hope we can overcome it together..
Love you, Papah Atha ^_^
Saat aku berjalan tergesa-gesa mengejar kereta (kenapa ya aku selalu bernasib mepet dalam hal perkereta-an), my husband ask me what date is it? Aku menjawab datar : "sepuluh" (sambil sedikit menggerutu, masa gitu aja tanya, lihat dong pakaian upacaraku hari ini). Aku berlalu mengejar kereta, husband mengantri di loket, membelikan karcis. Kami naik beberapa saat menjelang pintu tertutup. Mepet sekali, tapi kali ini kami beruntung.
Sesampai di kantor, aku baru ingat perihal tanggal sepuluh ini. Yes, it's been 4 years and 6 months relationship. It's our date. Ah, my husband.. kamu romantis sekali sih. Maafkan istrimu yang pelupa parah ini. *hug husband*
4 years and 6 months since the day i say yes to you..
2 years, 5 monts, and 12 days since we were pronounced as husband and wife..
Sometimes i feel overwhelmed by you, and yes, up until now i still learn the pattern of you.
It's a rollercoaster, but I hope we can overcome it together..
Love you, Papah Atha ^_^
Selasa, 09 November 2010
My Best Friend's Wedding
Minggu, 7 November 2010, akhirnya Marshal menikah.. Menikahi salah satu teman baikku, Arti.
Gosh, aku amat terharu menyaksikan akad nikah mereka. Marshal dengan wajah nano-nano-nya, dan Arti yang .. Subnahallah, cantiknyaa. Kalau kata orang sunda/jawa, manglingi. Lucu, pengantin cantik ini masih bisa tersenyum dan mengedip padaku saat menjelang Ijab Qabul, while disebelahnya, Marshal semakin kembang kempis.. hahaha..
Suamiku bilang, momentum Ijab Qabul memang kerap menghantui mempelai Pria. Betul-betul moment yang menegangkan. Jadi ingat waktu Indra Bekti, presenter yang sudah 9 tahun malang melintang di dunia entertainment melakukan Ijab Qabul, tetap ketegangan tidak bisa disembunyikan dari wajahnya. Hahaha.
Bagiku sendiri, Ijab qabul juga menegangkan dan mengharukan. Apalagi saat memohon restu kepada Bapak untuk dinikahkan, wah.. belum ada satu kata terucap, tenggorokan ini terasa tercekat dan air mata langsung tumpah begitu saja. Teringat jasa-jasa orangtua dan tentu saja dosa-dosa yang pernah kulakukan pada beliau. Yeah well, just call me pengantin lebay, hehe..
Marshal.. my best friend yang unik, lucu dan apa adanya. Kerap mebuatku kesal, tetapi kadang juga membuatku terharu. Aku masih ingat, saat aku mengalami kegagalan dalam ujian skripsi, marshal yang pertama datang. He said no words, just heard me cry all night, and went home. Oh so sweet. Di hari lainnya, kejengkelan memuncak saat dia dengan santainya melupakan janji untuk memperbaiki kunci motor yang rusak dengan alasan tidur siang. Oh well..
Arti.. teman baikku yang baik dan loveable. Kami kerap bertransaksi menjelang hari raya Idul Fitri di Dunkin Donat Stasiun Bogor. Pernah suatu waktu Arti rela menerjang badai demi memenuhi janji transaksi kami. Apakah itu? Rahasia ah.. yang jelas halal (aku khawatir kebanjiran orderan apabila kubeberkan disini, hehe).
Percaya atau tidak, sebetulnya aku sudah pernah meramalkan ini akan terjadi. Arti dan Marshal is just a soulmate (Hey kalian kaum B5, dengarlah ini). Tanggal 13 September 2006 (sehari setelah aku ultah), aku, marshal dan Arti pernah pergi ke dufan seharian sampai malam, curhat di pinggir pantai sambil memamah McDonald's dan blackforest ultahku, and suddenly i feel like i shouldn't be here, hehehe.*Derita orang ketiga* (Foto-foto dufan itu kemarin di pajang di pernikahan mereka, of course pada angle dimana aku tidak tampak, hahaha)
Oya, kami bertiga (berempat dengan suamiku) satu kelas waktu kelas 3 SMU. Life is just so funny. Tidak pernah menyangka, aku dan suami yang duduk bersebrangan serta Arti dan Marshal yang duduk satu bangku, akan berjodoh hingga ke pelaminan. Teman berkonyol-konyol ria itu, teman tertawa terbahak-bahak itu, teman cabut dari kelas itu kini menjadi pasangan hidup.
Anyway.. congrats for you both yaa. Selamat menempuh hidup baru bersama pasangan yang telah dihalalakan untukmu. Welcome to the club, dear. *hug arti dan marshal*
Note : Foto menyusul..
Jumat, 05 November 2010
The Way You Lie..
I really, really hate lie. But for some case when the truth is so irritating that I don't even want to believe,
For the first time in my life, I have to admitt that..
Yes.. I love the way you lie..
For the first time in my life, I have to admitt that..
Yes.. I love the way you lie..
Just gonna stand there,
And watch me burn
But that's alright
Because I like
The way it hurts
Just gonna stand there
And hear me cry
But that's alright
Because I love
The way you lie
I love the way you lie
... She's Lois Lane, but when it's bad, It's awful, I feel so ashamed..
(I love the way you lie, Eminem feat Rihanna)
Jumat, 29 Oktober 2010
More than a house
Dua minggu lalu rumah orangtuaku di Cibinong, Bogor resmi terjual. Meski berat, toh keputusan itu akhirnya kami sepakati setelah menimbang-nimbang pros dan kons. Orangtuaku sendiri telah memiliki sebuah rumah di kampung halamannya, Garut. Rumah yang didesain dan dibangun sesuai impian mereka akan hari tua. Bila tidak ada aral melintang, officially mereka akan menetap di Garut pada akhir tahun ini.
Tidak pernah terbayangkan bahwa rumah yang selama 28 tahun menemani kami dalam suka dan duka itu akan menjadi milik orang lain. Ada rasa haru dan sedih tatkala kami mulai packing barang-barang kami. But life must go on, bukan? Saat ini kebetulan aku dan kakakku akan segera menempati rumah baru kami, adikku irma akan segera pindah ke jakarta, sedangkan feni masih sibuk berkutat dengan profesi dan cita-citanya untuk melanjutkan studinya di bidang kebidanan. In short, tidak ada yang menempati dan mengurus rumah di cibinong. Keinginan orangtua untuk pulang kampung pun tidak terbendung sudah.
Aku sendiri merasa memiliki hubungan yang istimewa dengan rumah itu. Konon, rumah itu dibangun pada saat aku lahir. Usia kami sama. Dan satu-satunya anak mama yang lahir di Cibinong adalah aku. RS Bersalin dimana aku lahir terletak 200 meter dari rumah. Orang bilang, aku pembawa keberuntungan. Padahal menurutku, semua anak yang lahir adalah pembawa keberuntungan.
Meski bukan tergolong rumah mewah, tidak pula terletak di perumahan yang elit, namun kehangatannya menjadi suatu kenangan tersendiri. Ada banyak tawa dan tangis di rumah itu. Ada keharuan dan kejengkelan. Tetangga-tetangga yang ramah, bahkan terlalu ramah. Dan tentu saja, kesederhanaan dan kesahajaan lingkungan yang mengasah rasa peduli dan empati dengan sesama.
Di sekitar rumahku, banyak kaum yang tidak mampu. Dan apabila melihat cara mereka menolong sesamanya, hati kita pasti akan tersentuh. Memberi dari kekurangan, itu adalah pelajaran termahal yang tidak aku peroleh dimanapun selain di sekitar rumahku sendiri. Malu hati dan begitu tertohok rasanya jika kita yang masih memiliki penghasilan tetap dan hidup lebih nyaman masih perhitungan untuk melakukan kebajikan. Berdampingan dengan mereka membuatku sadar bahwa kemuliaan hati tidak dapat diukur dari materi. Dari situ, aku belajar juga untuk tidak membeda-bedakan orang lain hanya karena mereka tidak mampu. Sungguh, secara fitrah, mereka sama denganku. Ada kebutuhan untuk dihargai dan diperlakukan dengan baik dan layak.
Waktu kecil, aku pernah bertanya kepada Ayahku, mengapa kita tidak pindah saja ke perumahan yang elit? Namun papa hanya membalas dengan senyum. Papa lalu berkata, untuk apa pindah neng? Enakan disini, sekecil apapun yang bisa kita lakukan untuk tetangga, akan menjadi suatu keberkahan tersendiri untuk keluarga kita. Kalimat itu sulit sekali aku cerna waktu aku kecil, namun kini aku mengerti. I Love you so, dad!
Ya memang, tidak sedikit akhirnya yang memandang kami remeh hanya karena kami tinggal di perkampungan. Itulah juga yang membuat perasaanku waktu kecil terluka. Tapi keteguhan hati ayahku patut diacungi jempol. Dan pada akhirnya ketika beliau membangun rumah di Garut, barulah mereka malu hati. Itulah moment dimana ketulusan orang dapat aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Memandang segala sesuatu dari materi menurutku perilaku rendahan.
Ah, akhirnya sampai pula kami pada saat dimana kami harus meninggalkan rumah itu. Rumah yang telah mengajarkanku banyak hal. It's more than a house, it's a home..
Pa, ma, makasih ya udah mengajarkan Icha banyak hal disana. Semoga Icha bisa melakukan hal yang sama untuk Atha. Nikmatilah masa tua papa dan mama dengan bahagia di Garut. Nanti Atha dan Kayla bakal sering berkunjung yaa..
Senin, 25 Oktober 2010
Ibu Kepala Sekolah
Akhirnya tema ini aku posting juga setelah mengalami penundaan sehubungan situasi "politik" yang tidak memungkinkan (ciaelah!).
Seminggu yg lalu aku chat dengan salah satu sahabat baikku, Masayu . Kami membahas banyak hal hingga sampailah pada julukan ini "Ibu Kepala Sekolah". Ahahaha. Kaum B5-ers mungkin sudah tidak asing dengan sebutan ini yang akhirnya melekat padaku (well, pencipta julukan ini adalah Mba Mei. Errr).
Bagi yang telah mengenalku dengan baik, tentu sudah memahami sisi "keras" dalam diriku. Hey, I'm not an angel instead. Meskipun seringkali digolongkan sebagai kaum yang bersumbu panjang, toh pada hal-hal tertentu yang melampaui batas toleransiku, taringku juga keluar. Dan jeleknya, ketika itu terjadi maka aku akan bertransformasi menjadi antitesisku sendiri : galak dan tidak sabaran.
Tetapi caraku mengungkapkan ketidaksukaan, ketidaksetujuan, maupun keberatanku tidaklah dengan cara yang terselubung. Mohon maaf, sindir menyindir jelas bukan tipeku. Selain -menurutku- kurang elegan, cara tersebut belum tentu tepat sasaran apabila yang bersangkutan tidak peka. Dan please, disaat taringku keluar, sudah jelas aku tidak punya banya kesabaran untuk berharap orang lain mengerti dan merespon sinyal-sinyal yang aku kirimkan kepada mereka.
So, tidak ada sindir menyindir. I would rather say what i feel, directly and personally. Head to head. Aku utarakan langsung apa yang aku tidak suka dan alasannya. Awalnya memang seperti shock theraphy. Siapa sih yang suka dikritik anyway?
Setelah mengeluarkan unek-unek, aku juga kerap dihinggapi rasa bersalah karena bersikap terlalu frontal. Padahal ini kan cuma salah satu bentuk pengungkapan sudut pandang yang berbeda. For this, oke, maybe it's one of my weaknessess. Padahal bergaul dengan berbagai orang dengan latar belakang budaya yang berbeda tentu sedikit banyak menimbulkan gesekan.
Aku sendiri mencoba untuk bersikap terbuka dan dewasa menghadapi gesekan-gesekan itu. Aku juga kerap berbeda pendapat dengan sahabat-sahabatku, dan kami terbiasa untuk berkomunikasi lugas dan jujur meskipun menyakitkan. Betul, rasanya seperti shock therapy. Tapi bukankah itu lebih baik dari sekedar berpura-pura atau basa basi? Toh persahabatan serupa seleksi alam. Kecocokan dan ketidakcocokan nanti juga akan menemukan ritmenya sendiri. Aku tidak akan memaksakan diri dalam suatu hubungan, apapun itu bentuknya, bila perbedaan value yang dianut sudah sedemikian jauh dan tidak bisa di tolerir. Tidak ada yang salah atau benar, it's just a difference.
Bagiku, persahabatan adalah proses yang mendewasakan. Idealnya, membuat kita menjadi orang yang lebih baik.
Tidak ada sedikitpun niat jahat terbesit di hatiku ketika aku bersikap frontal. Maka ketika julukan "ibu kepala sekolah" melekat padaku, aku hanya bisa tertawa geli. Untuk adik-adik kost B5 yang pernah merasakan periode kepsek-ku, maafkan ya. Kalian terpaksa menerima beberapa teguran karena bersikap seenaknya. Hidup berdampingan kan tidak bisa semau gue. Kita juga harus belajar berempati. Jangan memandang sesuatu dari sudut pandang diri sendiri atau bahasanya "coba kalo lo jadi gw", tapi belajar juga untuk menempatkan diri kita pada posisi orang lain atau.. "coba kalo gw jadi dia".
Oya, perlu dicatat bahwa aku hanya akan bereaksi pada orang-orang yang dekat denganku. Sisanya, EGP! Untuk apa bersusah payah mempertaruhkan perasaan untuk orang-orang yang kehadirannya cuma gitu-gitu aja di hidupku. Kepala sekolah hanya bereaksi terhadap value yang umum, namun menjadi personal jika aku menginginkan sebuah hubungan yang tulus dari orang yang aku percaya atau aku anggap dekat.
Bukan berarti aku memposisikan diriku yang paling benar. Tentu aku pun memiliki banyak kelemahan. Once again, ini hanya masalah cara pengekspresian.
Talking about Kepala Sekolah.. deep down inside, sebetulnya cita-citaku adalah menjadi guru TK atau bahkan merangkap sebagai kepala sekolah. Semoga segera terwujud yah supaya julukan itu tidak hanya sekedar julukan, tetapi mengalir menjadi do'a yang mengantarkan kepada kenyataan. Amin.
Setelah mengeluarkan unek-unek, aku juga kerap dihinggapi rasa bersalah karena bersikap terlalu frontal. Padahal ini kan cuma salah satu bentuk pengungkapan sudut pandang yang berbeda. For this, oke, maybe it's one of my weaknessess. Padahal bergaul dengan berbagai orang dengan latar belakang budaya yang berbeda tentu sedikit banyak menimbulkan gesekan.
Aku sendiri mencoba untuk bersikap terbuka dan dewasa menghadapi gesekan-gesekan itu. Aku juga kerap berbeda pendapat dengan sahabat-sahabatku, dan kami terbiasa untuk berkomunikasi lugas dan jujur meskipun menyakitkan. Betul, rasanya seperti shock therapy. Tapi bukankah itu lebih baik dari sekedar berpura-pura atau basa basi? Toh persahabatan serupa seleksi alam. Kecocokan dan ketidakcocokan nanti juga akan menemukan ritmenya sendiri. Aku tidak akan memaksakan diri dalam suatu hubungan, apapun itu bentuknya, bila perbedaan value yang dianut sudah sedemikian jauh dan tidak bisa di tolerir. Tidak ada yang salah atau benar, it's just a difference.
Bagiku, persahabatan adalah proses yang mendewasakan. Idealnya, membuat kita menjadi orang yang lebih baik.
Tidak ada sedikitpun niat jahat terbesit di hatiku ketika aku bersikap frontal. Maka ketika julukan "ibu kepala sekolah" melekat padaku, aku hanya bisa tertawa geli. Untuk adik-adik kost B5 yang pernah merasakan periode kepsek-ku, maafkan ya. Kalian terpaksa menerima beberapa teguran karena bersikap seenaknya. Hidup berdampingan kan tidak bisa semau gue. Kita juga harus belajar berempati. Jangan memandang sesuatu dari sudut pandang diri sendiri atau bahasanya "coba kalo lo jadi gw", tapi belajar juga untuk menempatkan diri kita pada posisi orang lain atau.. "coba kalo gw jadi dia".
Oya, perlu dicatat bahwa aku hanya akan bereaksi pada orang-orang yang dekat denganku. Sisanya, EGP! Untuk apa bersusah payah mempertaruhkan perasaan untuk orang-orang yang kehadirannya cuma gitu-gitu aja di hidupku. Kepala sekolah hanya bereaksi terhadap value yang umum, namun menjadi personal jika aku menginginkan sebuah hubungan yang tulus dari orang yang aku percaya atau aku anggap dekat.
Bukan berarti aku memposisikan diriku yang paling benar. Tentu aku pun memiliki banyak kelemahan. Once again, ini hanya masalah cara pengekspresian.
Talking about Kepala Sekolah.. deep down inside, sebetulnya cita-citaku adalah menjadi guru TK atau bahkan merangkap sebagai kepala sekolah. Semoga segera terwujud yah supaya julukan itu tidak hanya sekedar julukan, tetapi mengalir menjadi do'a yang mengantarkan kepada kenyataan. Amin.
Selasa, 19 Oktober 2010
Hero
HERO
There's a hero if you look inside your heart
You don't have to be afraid of what you are
There's an answer if you reach into your soul
And the sorrow that you know will melt away
And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive
So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And then you'll finally see the truth
That a hero lies in you
It's a long road when you face the world alone
No one reaches out a hand for you to hold
You can find love if you search within your self
And the empitiness you felt will disappear
Lord knows dreams are hard to follow
But don't let anyone tear them away
Hold on, there will be tomorrow
In time you'll find the way
This song is dedicated for my dearest cousin, one of the stong women i know so far, Nadia. I wish i can sing this song for you dear. Yeah, well maybe i need to take some course to make it good. It' will be great task, but you worth it.
a lot of love,
-icha-
Love for my Mom and Dad
Tulisan ini mungkin singkat, karena aku kehilangan kata untuk menggambarkan perasaanku saat ini. I've just called my dad, and it always relieve me. The same thing happen when i call my mom. They always relieve me.
Mama yang selalu menyejukan dengan senyuman yang membuat mata sipitnya semakin berkerut serta papa yang mengagumkan dengan selera humor serta kesabarannya yang secara tidak langsung mengajarkanku akan apa arti kerja keras.
Seeing they smile.. ah.. rasanya apapun menjadi layak untuk diperjuangkan. Ya Alloh, semoga aku masih diberikan kesempatan untuk terus membahagiakan orangtuaku..
I love you mom and dad. Love you so..
Senin, 18 Oktober 2010
Google Analytics
Ah senangnya.. Google Analytics menyajikan data peningkatan persentase yang positif dari keseluruhan data kunjungan blog ini. Tingkat bounce yang rendah, returned visitor yang semakin tinggi, serta visitor from direct traffic yang jauh lebih banyak. Alhamdulillah..
Menurutku, Google analytics lebih informatif daripada live feedjit. Kebetulan aku menggunakan jasa keduanya. Jika ingin mengetahui detail informasi kunjungan blog, you should try google analytics.
Bukan berarti menjadi narsis dengan selalu memantau perkembangan blog pribadi, tetapi dari data-data tersebut kita bisa mengetahui tulisan mana yang menjadi top list, darimana saja pengunjungnya dan bagaimana pembaca bisa sampai ke blog. Bukan tidak mungkin juga kita memperoleh masukan yang positif dari pengunjung blog, baik mengenai tulisan maupun konten ^_^
Wanna try?
Kamis, 14 Oktober 2010
My Own Weather
It's my blog name. Sebetulnya kalimat ini aku peroleh saat aku mengikuti In House Training (IHT) di Cirebon beberapa waktu yang lalu. Tema yang diangkat yaitu mengenai 8th Habits of Highly Effective People yang -tentu anda pasti sudah tau- diciptakan oleh Steven R. Covey. Tema ini dibawakan dengan baik oleh tim pengajar dari Dunamis.
Sewatu masih mengikuti pendidikan di Kemang, materi ini juga pernah diberikan oleh tim dari dunamis, namun tidak terlalu mendalam. Aku bahkan pernah dihadiahi sebuah buku 7th habits (waktu itu Covey belum menambahkan habits yang kedelapan). Buku yang amat bagus menurutku. Membuat kita bersemangat untuk maju tanpa lupa untuk bersyukur. Lengkapnya mengenai 8th habits ini dapat dibaca disini atau disini.
Anyway, kalimat my own weather memang tidak termasuk dalam satu dari habit-habit tersebut, namun apabila anda mengikuti pelatihan ataupun membaca bukunya, you will understand what i mean. It's a beautiful way to live this life..
Semua orang pasti memiliki cita-cita, mimpi dan tujuan hidup. Idealnya, tujuan tadi harus dibarengi oleh usaha yang maksimal untuk mencapainya. Sayangnya, ketika things are not going as expected, mulailah kita mencari-cari kambing hitam sebagai justifikasi atas kegagalan tersebut. Dan yang paling disalahkan adalah takdir, nasib, dsb. Tapi apakah benar begitu?
Menurutku pribadi, tidak ada satu pun keberhasilan yang dicapai tanpa usaha yang keras. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS 13:11). Dari kalimat tersebut, dapat ditarik sisi positifnya bahwa sesungguhnya God already gives us privilleges to create our own weather. Mau cerah atau mendung, itu semua tergantung kita. Faktor utama keberhasilan atau kegagalan adalah diri kita sendiri. Dan orang yang paling bertanggungjawab atas apapun yang terjadi di kehidupan kita serta pada setiap keputusan-keputusan yang dibuat(even the smallest one) adalah diri kita sendiri.
It's me who in charge of every single decision in my life..
Jadi, hentikanlah untuk selalu menyalahkan orang lain atau menyalahkan keadaan ketika menghadapi sesuatu yang tidak berjalan sesuai keinginan kita. Ibarat kata, buruk wajah cermin di belah.
Namun demikian, bersikap konsisten dan konsekuen memang ternyata tidak sesimple itu. Tidak lantas menjamin bahwa hidup kita akan berjalan mulus-mulus saja. Komentar miring bahkan fitnah seringkali muncul menyertai perjalanan hidup ini. Bagaimanapun juga preferensi orang lain terhadap kita, like and dislike, adalah hal yang lumrah. Dan cara pengeskpresian like and dislike tadi juga amat beragam. Beruntung jika yang menghampiri kita adalah yang lembut, sehingga mungkin dapat dengan mudah diabaikan. Namun, apabila yang terjadi adalah sebaliknya, once again, ingatlah bahwa apapun yang dikatakan orang lain terhadap kita, sekasar apapun, itu tidak akan mengubah kehidupan kita, pencapaian kita bahkan kebahagian kita, satu senti pun!
It's me who in charge of every single decision in my life, not you, not her or him. It's me..
Jadi, please create your own weather as I do. Tidak usah lagi menyalahkan keadaan, tidak juga perlu lagi menanggapi komentar negatif orang lain because to live a life is not about waiting until the storm is gone, but it's about how to dance through the rain..
I decide to live my life to the fullest..
Ayo semangat yaa..
Selasa, 12 Oktober 2010
Tidur Siang
If you ask me what thing I desperately wish to do this lately, especially at the moment i'm writing this..
I would lovely answer : take a nap!
Yes, it's a kind of luxurious thing, even money can't buy. I miss the feeling of comfortness and peace that bring me away from this world for a while. And during that time, my energy is recharging its battery..
Gosh, i am so so sleepy and tired..
*sorry curcol*
I would lovely answer : take a nap!
Yes, it's a kind of luxurious thing, even money can't buy. I miss the feeling of comfortness and peace that bring me away from this world for a while. And during that time, my energy is recharging its battery..
Gosh, i am so so sleepy and tired..
*sorry curcol*
Senin, 04 Oktober 2010
..Just an intermezzo
For the first time..
I’m trying to write again..
It's because of you..
You’re still and always will be my inspiration,
A reason for me to fight,
.. and when I lost all the courage, I know where to run..
It’s you,
My strength to stand..
Your smile bright my days..
Your touch comfort me much..
And every time I hear your voice,
I feel no fear..
I couldn’t even remember how and when this all started..
But I do feel so deeply Thankful to God
Since the day I have you in my life..
(... an intermezzo, Yogyakarta August 7th 2006 )
I’m trying to write again..
It's because of you..
You’re still and always will be my inspiration,
A reason for me to fight,
.. and when I lost all the courage, I know where to run..
It’s you,
My strength to stand..
Your smile bright my days..
Your touch comfort me much..
And every time I hear your voice,
I feel no fear..
I couldn’t even remember how and when this all started..
But I do feel so deeply Thankful to God
Since the day I have you in my life..
(... an intermezzo, Yogyakarta August 7th 2006 )
Kamis, 30 September 2010
Credit Card : The Do's and The Don'ts
Saat ini kartu kredit telah menjelma menjadi bagian dari lifestyle kaum urban. Kita tidak harus kaya atau berkelas untuk dapat mengajukan aplikasi kartu kredit, walaupun tentu tetap perlu memperhitungkan daya beli real kita saat ini. Berbagai pusat perbelanjaan berskala besar juga kerap menggandeng bank tertentu untuk memanjakan credit card holder-nya dengan berbagai penawaran menarik, entah itu berupa diskon atau cicilan 0%, misalnya Plaza Indonesia dengan BNI, Grand Indonesia dengan BCA, dsb. Sebagai ratu diskon, tentunya aku memiliki minat yang cukup besar terhadap hal-hal tersebut. Beruntung aku bekerja di lingkungan yang cukup membuka wawasanku tentang hal ini, sehingga meskipun aku memiliki 3 kartu kredit, sejauh ini belum ada masalah yang berarti.
Dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, saat ini pengajuan aplikasi kartu kredit dapat dikatakan lebih mudah, murah dan cepat. Beberapa bank bahkan berani untuk mempromosikan kartu kredit yang free annual fee seumur hidup. Wah..wah.. ada apakah gerangan? Anda yang awam dengan dunia perbankan mungkin tidak percaya, mana mungkin bank tidak memperoleh keuntungan?
Tentu ada, tetapi keuntungan tersebut mungkin saja tidak dibebankan langsung kepada konsumen. Perlu diketahui, pada bulan September 2010 ini, BI mengambil kebijakan untuk menaikkan Giro Wajib Minimum primer dari 5% menjadi 8% DPK (Dana Pihak Ketiga) dikarenakan ekses likuiditas perbankan yang masih dianggap cukup besar. Idealnya, ekses likuiditas tadi disalurkan kepada sektor riil, namun pada kenyataannya, kredit-kredit konsumtif (misalnya kartu kredit dan KPR) yang relatif low risk juga diminati bank untuk menyalurkan kelebihan likuiditasnya. Dengan terserapnya ekses likuiditas tadi kepada, misalnya, kartu kredit, maka bank tentu dapat memitigasi resiko denda yang dapat dikenakan BI kepada bank tersebut apabila dianggap melanggar ketentuan GWM. It's a benefit kan?
Selain itu, bank tentu juga memperoleh keuntungan dari berbagai merchant yang menjadi mitra kerjasamanya. Melalui newsletter bulanan yang dikirimkan bersamaan dengan billing statement, bank juga dapat melakukan promosi produk-produknya dengan biaya yang minim. Sungguh strategi pemasaran yang apik. It's also a bank benefit, right?
Keuntungan lain yang mungkin dapat diperoleh bank adalah dari tunggakan bunga nasabah yang telat membayar, membayar tidak penuh, atau menunggak. Perlu disadari bahwa bunga kartu kredit amatlah tinggi. Salah satu kartu kreditku misalnya, memasang bunga retail sebesar 2,95% sebulan atau setara 35,4% pertahun dan bunga tarik tunai sebesar 3,75% perbulan atau setara 45% setahun. Jahatnya, bunga dalam kartu kredit itu akan berbunga kembali di bulan berikutnya jika kita kembali melakukan kelalaian yang sama: telat membayar, membayar tidak penuh, atau menunggak. Inilah yang sering membuat seseorang terlilit hutang kartu kredit sedemikian rupa.
So, jangan bersikap skeptis terhadap penawaran kartu kredit, meskipun jangan pula menyambutnya dengan berlebihan. Kartu kredit akan memberikan manfaat yang optimal jika kita menggunakannya secara bijak, dan sebaliknya, kartu kredit akan menjadi malapetaka apabila selalu mengikuti nafsu konsumtif.
Nah, kl dari sisi manfaat untuk konsumen, berdasarkan pengalamanku sebagai penggunanya, manfaat kartu kredit antara lain:
1. Memudahkan kita melakukan berbagai pembayaran dalam jumlah besar. Jadi tidak perlu repot membawa uang tunai dalam jumlah besar. Manfaat ini sama halnya dengan kartu debit.
2. Membantu miss match keuangan. Pada beberapa kasus, seringkali program cicilan 0% amat membantuku untuk membeli barang yang harganya cukup mahal tapi amat diperlukan. Mendisiplinkan diri juga supaya lebih comitted dengan keputusan. Artinya jika sudah memutuskan untuk membeli barang A dengan smart spending, it means aku harus mau menyisihkan uang setiap bulan untuk melunasi cicilan itu tanpa perlu mengganggu cashflow rutin.
3. Akumulasi poin kartu kredit dapat ditukar dengan berbagai hadiah menarik. Favoritku sendiri adalah voucher Pizza hut dan J.Co. Selain itu, pada jenis kartu kredit tertentu yang menjalin kerjasama dengan supermarket besar seperti Giant, hypermart dan Carrefour, akumulasi point tadi dapat berbentuk cash back yang dapat kembali digunakan untuk berbelanja. I really really love it!
4. Diskon di berbagai merchant pilihan. Terkadang diskonnya amat menggiurkan. *taring keluar*
5. Akses ke Executive lounge di hampir semua bandara di Indonesia. Pesawat delayed, datang terlalu pagi ke bandara? Don't worry be happy..
6. Hadiah langsung saat pengajuan aplikasi kartu kredit disetujui. Aku pernah memperoleh handphone, I-Pod, dan berbagai benda menarik lainnya.
Nah, kl dari sisi manfaat untuk konsumen, berdasarkan pengalamanku sebagai penggunanya, manfaat kartu kredit antara lain:
1. Memudahkan kita melakukan berbagai pembayaran dalam jumlah besar. Jadi tidak perlu repot membawa uang tunai dalam jumlah besar. Manfaat ini sama halnya dengan kartu debit.
2. Membantu miss match keuangan. Pada beberapa kasus, seringkali program cicilan 0% amat membantuku untuk membeli barang yang harganya cukup mahal tapi amat diperlukan. Mendisiplinkan diri juga supaya lebih comitted dengan keputusan. Artinya jika sudah memutuskan untuk membeli barang A dengan smart spending, it means aku harus mau menyisihkan uang setiap bulan untuk melunasi cicilan itu tanpa perlu mengganggu cashflow rutin.
3. Akumulasi poin kartu kredit dapat ditukar dengan berbagai hadiah menarik. Favoritku sendiri adalah voucher Pizza hut dan J.Co. Selain itu, pada jenis kartu kredit tertentu yang menjalin kerjasama dengan supermarket besar seperti Giant, hypermart dan Carrefour, akumulasi point tadi dapat berbentuk cash back yang dapat kembali digunakan untuk berbelanja. I really really love it!
4. Diskon di berbagai merchant pilihan. Terkadang diskonnya amat menggiurkan. *taring keluar*
5. Akses ke Executive lounge di hampir semua bandara di Indonesia. Pesawat delayed, datang terlalu pagi ke bandara? Don't worry be happy..
6. Hadiah langsung saat pengajuan aplikasi kartu kredit disetujui. Aku pernah memperoleh handphone, I-Pod, dan berbagai benda menarik lainnya.
Berikut ini adalah sedikit saran mengenai kartu kredit, the Do's and the Don'ts :
1. Sebelum mengajukan aplikasi, pahami betul kondisi keuangan kita. Jangan jadikan kartu kredit sebagai alat untuk meningkatkan standar hidup karena kartu kredit sebenarnya adalah "hutang", bukan sesuatu yang "cuma-cuma".
2. Pilihlah kartu kredit yang menawarkan banyak program dan fasilitas dan bebas biaya bulanan. Dapat juga mengajukan kartu kredit pada bank dimana kita telah terdaftar sebagai nasabahnya. Selain lebih cepat prosesnya, lebih mudah juga pembayaran tagihannya kelak.
3. Gunakan kartu kredit apabila betul-betul merasa perlu. Jangan sedikit-sedikit gesek. Nanti lama-lama kita akan tertimbun dalam tagihan kartu kredit yang printilan, namun banyak. Buatlah komitmen pada diri sendiri pada batas plafon tertentu untuk mensahkan penggunaan kartu kredit.
4. Apabila mengikuti program cicilan 0%, pilih jangka waktu yang membuat konsisi finansial kita nyaman. Jika mampu menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan, untuk apa memperpanjang hingga 1 tahun,. Bagaimanapun, hidup tanpa hutang akan lebih nyaman bukan? - quotes from my husband-
5. Pastikan tanggal cetak tagihan dan tanggal jatuh tempo kartu kredit anda. Bila perlu, beri tanda di kalender sebagai pengingat. Jangan sampai telat membayar yang berakibat pada munculnya bunga.
3. Gunakan kartu kredit apabila betul-betul merasa perlu. Jangan sedikit-sedikit gesek. Nanti lama-lama kita akan tertimbun dalam tagihan kartu kredit yang printilan, namun banyak. Buatlah komitmen pada diri sendiri pada batas plafon tertentu untuk mensahkan penggunaan kartu kredit.
4. Apabila mengikuti program cicilan 0%, pilih jangka waktu yang membuat konsisi finansial kita nyaman. Jika mampu menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan, untuk apa memperpanjang hingga 1 tahun,. Bagaimanapun, hidup tanpa hutang akan lebih nyaman bukan? - quotes from my husband-
5. Pastikan tanggal cetak tagihan dan tanggal jatuh tempo kartu kredit anda. Bila perlu, beri tanda di kalender sebagai pengingat. Jangan sampai telat membayar yang berakibat pada munculnya bunga.
6. Jangan pernah melakukan pembayaran yang tidak penuh Kekurangan satu sen saja akan berakibat pada munculnya bunga yang dikalikan seluruh total tagihan. Misalnya tagihan sebesar Rp1.543.250 dibayarkan sebesar Rp1.543.000. Bunga yang muncul akan dikalikan Rp.1.543.250, bukan Rp 250 seperti jumlah kekurangannya. Jadi, pastikan jumlah pembayaran anda sesuai jumlah tagihan.
7. Jangan pernah menunggak.
8. Jika melakukan pembayaran kartu kredit melalui ATM bersama, perhitungkan batas waktu kliring bank pada jadwal jatuh tempo kartu kredit anda. Jangan terlalu mepet waktunya. Salah perhitungan akan menyebabkan pembayaran menjadi lambat dan bunga akan segera berjalan.
9. Perhatikan batas plafon kartu kredit, transaksi yang overdraft akan dikenakan biaya. Perlu diketahui bahwa transaksi yang dilakukan dengan program cicilan 0% akan langsung mengurangi plafon kartu kredit sebesar transaksi yang bersangkutan. Istilahnya, akan ada sejumlah dana yang dibekukan dari plafon kartu kredit kita. Misalnya, transaksi cicilan 0% selama 6 bulan untuk barang senilai 6 juta, plafon 10 juta, maka dana yang tersisa yang masih dapat digunakan dari kartu kredit adalah 4 juta. Plafon tersebut akan bertambah secara bertahap sesuai jumlah angsuran. Jadi bila angsurannya 1 juta sebulan, maka pada bulan kedua plafon menjadi 5 juta, bulan ketiga menjadi 6 juta, dan selanjutnya hingga kembali menjadi 10 juta saat angsuran lunas.
10. Simpan semua bukti transaksi lalu cocokan dengan lembar tagihan. Yeah well, menurutku ini yang paling sulit. Tapi idealnya memang begitu.
Rasanya untuk seorang amatir, 10 saran sudah lebih dari cukup yah. Mudah-mudahan bermanfaat. Oya, satu hal lagi yang cukup penting, jika mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan dari penggunaan kartu kredit, segera hubungi customer care dari bank yang bersangkutan. Jangan lupa untuk tuliskan nama petugasnya, tanggal dan jam saat kita melakukan komplain. Apabila tidak memperoleh jawaban yang memuaskan, minta disambungkan dengan supervisornya. Terkadang, customer care tersebut seperti robot yang sulit sekali diajak berempati. Aku sendiri termasuk konsumen yang galak. Aku tidak suka diposisikan inferior. Maka ketika aku merasa hak-hakku sebagai konsumen tidak dipenuhi oleh bank, aku tidak ragu untuk membatalkan transaksiku, bahkan melakukan pengaduan ke media massa dengan berbekal nama petugas, jam dan tanggal yang aku catat tadi sebagai bukti.
Demikian sekilas pengalamanku tentang kartu kredit. Semoga bermanfaat..
Rabu, 29 September 2010
When September Ends
September segera mencapai penghujung. It's 29th already? Sungguh benar-benar tidak terasa..
Yes, I am entering a busy month in this September. Really feels like head over heels. I even forgot that it's my birthday month. Alhamdulillah I am 28 years now. Thanks for all those birthday wishes and cakes. Hope I can be a better person. Amin..
So, will you just ..wake me up when September Ends ? (Green Day)
Yes, I am entering a busy month in this September. Really feels like head over heels. I even forgot that it's my birthday month. Alhamdulillah I am 28 years now. Thanks for all those birthday wishes and cakes. Hope I can be a better person. Amin..
So, will you just ..wake me up when September Ends ? (Green Day)
Selasa, 21 September 2010
All the reasons..
I think I was overwhelmed by life..
I think I can't win the battle..
I think all my passion is already too much..
But when i'm arrived at home,
feel your hug..
feel your kiss..
feel your love..
I know that the battle is not yet over,
All my passion is still reachable,
And the dream is still waiting to be accomplished..
.
coz now i know
that i have all the reason to fight more..
to make you proud of me,
and to give you all the best..
just the best..
Thanks for coming in my life, Athazka.
It's all worthed because of you..
I think I can't win the battle..
I think all my passion is already too much..
But when i'm arrived at home,
feel your hug..
feel your kiss..
feel your love..
I know that the battle is not yet over,
All my passion is still reachable,
And the dream is still waiting to be accomplished..
.
coz now i know
that i have all the reason to fight more..
to make you proud of me,
and to give you all the best..
just the best..
Thanks for coming in my life, Athazka.
It's all worthed because of you..
Rabu, 15 September 2010
My Another Wallet
Rehat sejenak dari kegiatan menyusun Program Kerja, Anggaran dan Realisasi Investasi (PKARI) tim-ku, siang tadi aku memutuskan untuk lunch di Chopstix Plaza Indonesia..
Bukan tanpa tujuan aku memutuskan ke PI, tetapi memang ada barang incaran yang memang ingin aku beli. It's a wallet. Umur ekonomis barang ini mendadak jadi pendek jika jatuh ke tanganku, entah mengapa ,*sigh*.
Aku bukan tipikal orang yang gonta-ganti dompet sebetulnya. I realize my clumsiness wouldn't support that. Satu dompet saja sering ketinggalan, apalagi jika ganti-ganti. Tetapi, sungguh, karena begitu seringnya dompetku meledak, aku sampai tidak hapal kali ke berapakah dompetku ini berganti, *sigh*.
Akhirnya, setelah sekian lama menggunakan dompet kado (yang timing pemberiannya selalu pas saat aku butuhkan), kali ini aku harus rela merogoh kocek sendiri untuk membeli barang ini. Sebetulnya suatu hari tante-ku, Bi Rina, pernah menghadiahiku sebuah dompet branded yang ekslusif, tetapi malang, karena aku terlalu hati-hati menyimpannya, akhirnya aku lupa meletakkannya dimana. Bi rina, maafkaaann..
Yeah well, setelah searching sana dan sini. Akhirnya pilihan jatuh pada dompet Fossil Vintage ini. Sederhana, meriah, dan yang terpenting : Memuat banyak saku untuk kartu debit, kartu kredit, beberapa member club, SIM A dan C, NPWP, dan kartu-kartu lainnya. Oh oke, mungkin aku kartu-kartu itu perlu aku tertibkan sedikit kali ini, I mean it.
Ya Alloh, semoga kali ini dompetku awet. Amin.
Dompet baru-ku tampak depan. So vintage, modern dan feminim. Like this!
Memuat banyak kartu, yeay!
Ada resleting tengah untuk koin, dan masih ada saku untuk kartu lagi. Horee..
Rabu, 08 September 2010
Tulisan di penghujung Ramadhan
Ramadhan sebentar lagi usai. Sebagai refleksi dari usaha mengkoreksi diri sendiri, kali ini aku ingin mengenai tema yang agak serius. Tentang aplikasi ibadah dalam kehidupan nyata.
Sewaktu mengikuti kursus islamic banking, aku pernah memperoleh beberapa materi mengenai prinsip-prinsip dasar dalam agama islam. Bahwa sejatinya islam terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak. Islam mengatur kehidupan manusia secara vertikal dan horizontal. Dan perlu diingat, bahwa kedua hal tadi harus terintegrasi. Mengapa demikian? Karena sesungguhnya manifestasi islam yang nyata adalah akhlak.
Aku ingat pendapat dosenku, Bpk.T.Hani Handoko, saat memberikan kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia di Magister Sains UGM, bahwa ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya tidak dapat dijadikan parameter atau tolak ukur keimanan seseorang. Masyarakat Indonesia jika dilihat dari skala ibadah, nilainya amat tinggi.Dapat dikatakan sebagai bangsa yang religius. Tetapi kenapa korupsi masih merajalela? Itu salah satu contohnya..
Merefleksikan hal tersebut kepada skala yang lebih kecil, yaitu diri kita (seperti Aa Gym bilang, mulailah dari diri sendiri, dari hal yang terkecil, dan dari sekarang), mari kita berintrospeksi, apakah ibadah-ibadah kita dalam kerangka hubungan vertikal kita dengan Allah SWT telah betul-betul berhasil? Apakah kita termasuk orang yang beribadah amat taat dan patuh namun hatinya penuh dengki? Apakah kita termasuk orang yang setiap harinya diisi dengan shalat dan mengaji, namun di lain sisi amat fasih dalam menghina dan menjatuhkan orang lain? Shalat adalah obat penenang jiwa, Al-Qur'an adalah penenang hati. Jika setelah shalat dan mengaji, emosi masih mendominasi, apakah shalat itu dapat dikatakan berhasil?
Aku tidak hendak menempatkan diriku sebagai orang yang sok tahu, apalagi sok suci. Sungguh. Sebetulnya malu hati menulis tema ini karena aku sadar betul bahwa tidak semua shalat dan tadarusku juga berhasil. Aku masih suka marah, aku terkadang bersikap frontal memperjuangkan sesuatu yang menurutku benar, aku mudah tersinggung oleh hal-hal yang sepele, dan yang paling buruk adalah aku tidak mudah melupakan perbuatan buruk orang lain yang pernah dilakukan kepadaku atau keluargaku.
Hingga saat ini aku masih belajar untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Lebih sabar, lebih pemaaf, lebih konsisten dan konsekuen antara sikap dan perbuatan, serta lebih dewasa lagi dalam menyikapi segala hal.
Besok Ramadhan telah mencapai penghujung. Menggenapi serangkaian ibadah yang telah kujalankan selama Ramadhan, mohon keikhasannya untuk memaafkan segala kesalahan dan kekhilafan yang pernah kulakukan yah. Mari mensucikan diri, mensucikan hati menyambut datangnya hari kemenangan.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Hingga saat ini aku masih belajar untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Lebih sabar, lebih pemaaf, lebih konsisten dan konsekuen antara sikap dan perbuatan, serta lebih dewasa lagi dalam menyikapi segala hal.
Besok Ramadhan telah mencapai penghujung. Menggenapi serangkaian ibadah yang telah kujalankan selama Ramadhan, mohon keikhasannya untuk memaafkan segala kesalahan dan kekhilafan yang pernah kulakukan yah. Mari mensucikan diri, mensucikan hati menyambut datangnya hari kemenangan.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Selasa, 31 Agustus 2010
Foto Keluarga
Maaf agak Narsis, tapi memamerkan foto keluarga kami yang pertama tidak apa-apa kan? Hehe
Sebetulnya kami berniat foto wisuda, tetapi mengingat Athazka tidak bisa diam - adakah anak berusia 15 bulan yang bisa diam?- maka, hasil akhirnya menjadi semi formal. Itu pun setelah melewati beberapa sesi yang cukup panjang dan amat melelahkan. Maklum, kami berfoto pada jam tidur siang Atha. Putraku jadi rewel sekali. Jika aku fotografernya, mungkin aku akan mutung dan mendadak resign, hehe.
Sayang orangtuaku tidak dapat ikut serta karena sedang berada di luar kota. Kami berfoto di detik-detik terakhir jadwal pengembalian toga. Alhasil, mama mertuaku yang baru pulang dari pasar langsung kami ajak paksa. Begitupun dengan Ayah mertua yang baru pulang praktek di rumah sakit langsung didaulat meluncur ke lokasi pemotretan. Hehe. Senangnya memiliki mertua yang kooperatif terhadap rencana dadakan setelah planning yang sudah matang sebelumnya gagal karena suamiku sakit.
Ah sudahlah, ini dia foto-fotonya..
Foto keluarga Tapjani pertama
Aku suka ekspresi Atha dan Papa. Pose Majalah banget yaa.. *GR mode:On*
Sama Aki yang ganteng dan Enin yang cantik..
Versi yang lebih serius
Salah satu contoh Atha yang ga kooperatif..
Ganti Tema.. Hitam Abu-abu..
My Little Family in action..

Atha kiss mama. Papa Cameo doang.. hehe.. *Piss man!*
Kiss berantai.
Foto yang paling aku suka! Amat menggambarkan kehangatan keluarga kecil kami.
Mama sayang Atha dan Papa..
Oya, foto-foto tersebut diambil -lagi- di De' Photograpers Studio, Jl. Pajajaran Bogor. Thanks To Mas Iwan. You Rocks! Recommended!
Ramadhan Terbaikku..
Alhamdulillah Ramadhan tahun ini begitu banyak berkah. Alloh mengingatkanku dengan berbagai cara.
Harus aku akui bahwa proyek penambahan bangunan yang -akhirnya- kami putuskan untuk langsung dilaksanakan setelah serah terima kunci rumah bulan lalu itu, amat menggerus cadangan devisa kami. Apa boleh buat, it's all about priority. Dan mulailah aku dan suamiku berkoordinasi menertibkan pos-pos pengeluaran kami. Disanalah banyak pelajaran yang kami dapatkan..
First, tentang kebahagiaan yang ternyata tidak selalu berkaitan dengan limpahan materi yang berlebihan. Dengan pola hidup yang lebih sederhana, aku dan suami malah jadi lebih kompak dan damai. Tidak lagi impulsif dalam berbelanja. Dan prestasiku - tentu saja- berhasil mengenyahkan minat-minat diskonku. Alhamdulillah. Rasanya begitu terbebaskan.
Kedua, tentang berbagi. One day aku pernah membaca status fb temanku -yg akhirnya aku copas menjadi status bbku- begini : Orang bodoh yang dermawan lebih dicintai Alloh daripada Ahli Ibadah yang pelit. Subhanallah. Begitu pentingnya empati dalam kerangka hubungan horizontal sesama manusia hingga Alloh pun memuliakan orang yang rajin bersedekah. Dengan segala keterbatasan kondisi keuangan kami, Alhamdulillah, Terima kasih ya Alloh, Kau telah memberiku imam yang tidak membuatku gentar untuk semakin memantapkan hati dan langkahku dalam hal ini. Aku tidak hendak membahas hal ini lebih jauh karena berpotensi Riya.
Ketiga, aku menjadi lebih dekat dengan keluargaku dan keluarga suamiku. Entah bagaimana, akhir-akhir ini aku menjadi sering sekali sharing dengan orangtuaku, kakakku, kakak iparku, dan mertuaku. Sungguh rasanya begitu bahagia mendengar mba ayang baru membeli mobil mewah. Rasanya begitu senang saat mengetahui Kayla, sudah pandai menghitung dan bernyanyi. Oya, aku juga sedikit terheran-heran karena baru menyadari betapa miripnya Athazka dengan Arju. Hal-hal kecil itu kini begitu membahagiakanku.
Mungkin inilah yang terjadi saat kita tidak hanya memikirkan diri sendiri..
Ramadhan terbaikku.. :)
Senin, 23 Agustus 2010
Stop Cyberbullying!!!
Melengkapi tulisan Masayu tentang verbal bullying, kali ini aku ingin sedikit membahas mengenai Cyberbullying. Aku mendapatkan artikel bagus ini melalui forward-an bbm suamiku. I think you all should read this. Di dunia yang serba digital seperti sekarang, aku rasa cyberbullying dapat terjadi pada siapa saja, for any kind of reasons. Aku rasa tidak ada kata "main-main" untuk bullying, di dunia maya sekalipun, termasuk penanganannya. Mari kita sama-sama berantas penyakit sosial ini sebelum semakin menjadi-jadi jadi jika korban atau calon korban tidak tahu tindakan tepat yang harus dilakukan untuk menyikapinya.
Cyberbullying merupakan aksi di mana pelaku bertindak di luar batas kepada orang lain dengan cara mengirim atau memposting materi yang dapat merusak kredibilitas, menghina atau melakukan serangan sosial dalam berbagai bentuk, dengan memanfaatkan internet atau teknologi digital lainnya sebagai medianya. Medianya bisa berupa SMS, e-mail, status di facebook, twitter, chatroom dan sebagainya, baik yang melalui komputer ataupun ponsel. Dikatakan cyberbullying ketika serangan tersebut tidak ditujukan secara personal dan bilateral, tetapi justru memanfaatkan media yang lebih terbuka untuk memperoleh dua manfaat : mengaburkan identitas pelaku maupun objeknya maupun sekaligus menggiring opini publik.
Seperti yang pernah aku singgung di tulisan sebelumnya, di dunia maya, kebebasan berekspresi amatlah diagung-agungkan. Celah inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para pelaku cyberbullying untuk memulai aksinya. Tidak semua pelaku cyberbullying menuliskan namanya maupun nama objeknya secara spesifik sehingga aksinya sulit sekali untuk dibuktikan. Di sejumlah negara maju, cyberbullying jadi salah satu subyek yang mendapat perhatian cukup serius dari para orang tua dan guru. Nah, sebelum anak kita atau kita sendiri menjadi korban, mari cermati dan lakukan 7 tips untuk mencegah dan menghentikan cyberbullying:
1. Jangan merespon. Para pelaku bullying selalu menunggu-nunggu reaksi korban. Untuk itu, jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak lantas merasa diperhatikan.
2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini.
3. Adukan pada orang yang dipercaya. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orang tua, guru, atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.
4. Simpan semua bukti. Oleh karena aksi ini berlangsung di media digital, korban akan lebih mudah meng-capture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak-pihak yang bisa membantu.
5. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentuk pesan instan, teks, atau komentar profil, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan chatroom. Tambahan dariku, jika hal itu terjadi melalui Facebook atau Twitter, remove dan blocked pelaku dengan tools yang disediakan. Nah, menurutku yang paling sulit adalah ketika cyberbullying dilakukan melalui media blog pribadi, karena seperti halnya buku harian, semua orang berhak menuliskan apapun yang dia inginkan, dan serangan sosial bisa dengan mudah bersembunyi dibalik kebebasan tadi itu. Aku setuju dengan pendapat Masayu, bahwa idealnya, social needs kita dalam aplikasinya janganlah menggusur social needs orang lain. Tetapi para pelaku cyberbullying ini kan tidak berpikir seperti itu. Zero-sum game. To win a game, someone has to lose. Untuk memperoleh pengakuan positif, orang lain harus terlihat negatif. Untuk menjadi cool, orang lain harus tampak culun. Well, bila itu terjadi, segera block ip adress pelaku di data historis komputer kita and don't ever look back. Lupakan. Masih banyak hal yang lebih penting dan indah untuk dikenang, bukan?
6. Selalu berperilaku sopan di dunia maya.
7. Jadilah teman, jangan hanya diam. Ikut meneruskan pesan fitnah atau hanya diam dan tidak berbuat apa-apa akan menyuburkan aksi bullying dan menyakiti perasaan korban. Suruh pelaku menghentikan aksinya, atau jika pelaku tidak diketahui bantu korban menenangkan diri dan laporkan kasus tersebut ke pihak berwenang.
Selengkapnya dapat dibaca disini
Tips tambahan lainnya, selalu berpikirlah positif dan jadilah pemaaf. Yakinlah, apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai. Sampai kapanpun, kebenaran akan selalu menang, Insya Allah.
Semoga bermanfaat ya..
Oleh-Oleh dari Kampung Naga (Tasik)
Nah, postingan kali ini adalah oleh-oleh perjalananku ke Kampung Naga, Tasik. Seru juga ternyata. Meskipun Kampung Naga kini sudah semakin modern, penduduknya pun tidak lagi menutup diri -kecuali pada beberapa pantangan yang hingga saat ini masih dipegang teguh- tetap saja wisata ke Kampung Naga cukup menarik.
Kampung Naga terletak sekitar 90 km dari Bandung. Masyarakat yang tinggal di daerah ini mempunyai tradisi lama yang tetap dipertahankan. Keunikan kampung ini adalah bangunan-bangunan rumah yang dibuat seragam, mulai dari bahan bangunan sampai pada potongan bangunan dan arah menghadapnya.
Begitu bus terparkir di depan plang bertuliskan selamat datang di Kampung Naga, seorang guide- yang amat sunda sekali- sudah menunggu kami. Wah, ternyata Kampung Naga terletak dibawah dataran tempat parkir tersebut. Kami harus menelusuri tangga sebanyak 440 buah. Tentu saja melelahkan. Sungguh salut kepada adik-adik penduduk Kampung Naga ini yang dengan lincahnya menaiki tangga ini sambil berlari. Ya, ini adalah satu-satunya akses jalan penduduk Kampung Naga ini keluar daerahnya, dalam kasus adik-adik tersebut, misalnya untuk bersekolah. Kami bahkan sempat terheran-heran ketika sampai di bawah dan menemukan seorang tukang bakso pikul sedang berjualan di sana. Bagaimanakah dia naik/turun dengan pikulan baksonya itu???
Selengkapnya tentang Kampung Naga dapat dibaca disini
Berikut beberapa oleh-oleh foto dari Kampung Naga
Selamat datang di Kampung Naga
Kampung Naga dari atas. Tampak pemukiman warga yang beratap serupa, dan menghadap ke satu arah.
Anak tangga yang harus disusuri untuk mencapai Kampung Naga. Ada 440 buah. Thanks God, tangganya cukup landai, meskipun pada beberapa bagian cukup curam juga.
Rasanya lega begitu mencapai akhir tangga..
Rumah penduduk di Kampung Naga dari dekat. Tidak terlalu primitif, tapi cukup unik.
Rumah penduduk Kampung Naga, lebih dekat lagi..
Adik-adik penduduk Kampung Naga yang setiap hari menyusuri tangga untuk dapat bersekolah. See, mereka cukup modern kok..
Pemandangan sungai Kampung Naga yang menawan..
Berfoto di tepi sungai yang jernih, kapan lagi? di Jakarta sungainya hitam dan bau..
Langganan:
Postingan (Atom)