Senin, 24 Mei 2010

Congratulations!

Alhamdulillah.. akhirnya we did it! Sabtu kemarin aa dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar masternya. Alhamdulillah..

Start from now, I will have my husband on every weekend! Yay!

Semenjak menikah hingga kemarin, rasanya aku jarang bisa bermanja-manja dengan suamiku. Kesibukan kantor dan kuliah betul-betul membuatnya tidak berkutik. Apalagi semenjak pindah ke kantor baru. Wahh.. ritme kerjanya betul-betul mobile, sering sekali dinas.

Sebagai seorang istri yang bercita-cita ingin menjadi istri shalihah, aku berusaha untuk menekan ego-ku sedemikian rupa untuk mengurangi beban pikiran suamiku. Kehidupan baru, pekerjaan baru, dan thesis menurutku sudah cukup untuknya. Aku tidak ingin menambahnya dengan tuntutan-tuntutan atas pelayanan yang sebetulnya aku bisa handle sendiri hanya karena aku ingin merasa diperlakukan "special".

Meskipun begitu, aku tetap sependapat bahwa rasa "special" sebagai seorang wanita, sebagai seorang istri dan ibu memang penting untuk kaum hawa. Ralat, untuk kaum adam dan hawa. Penghargaan, apapun bentuknya, terutama dari pasangan, sangat berkontribusi besar bagi kebahagiaan seseorang, either pria maupun wanita. Namun, dalam kondisi tertentu memaksankan hal tersebut menurutku bukanlah pilihan yang bijak. Termasuk dalam kasusku ini. Bila tidak percaya, cobalah mengalaminya sendiri..

Alhamdulillah satu beban kini telah berkurang. Kami merayakan keberhasilan itu dengan jalan-jalan berdua ke Plaza Indonesia. Jauh memang, tapi kebetulan kami memang sudah berencana untuk mengunjungi Travel Fair di PI. Sudah sedari lama kami ingin sekali liburan. Tetapi ternyata Travel Fair-nya mengecewakan. Untuk menghibur hati, kami pun berpetualang menjelajahi beberapa gerai yang rata-rata berlabel internasional. Lalu aku teringat tulisan teman mengenai Qana'ah. Belilah barang sesuai fungsinya, bukan labelnya. Nafsu belanja redam seketika. Sepertinya aku belum membutuhkan barang-barang itu.

Lalu kami menyasar tempat makanan. Aku mengusulkan Kitchennette, tetapi begitu melihat menu-nya aku mendadak diserbu kekhawatiran mengenai kehalalan makanannya. Baron Bistro, di seberang Kitchenette menawarkan menu ala perancis yang terllihat menggoda, tetapi sehari sebelumnya mba Santi mengupdate informasi tentang Baron Bistro via Fb bahwa it's not that special. Sembari mencari tempat makan lainnya, akhirnya kami terpikat oleh Haagen Daaz. Kami pun bernostalgia di Haagen Daaz. Sllrruuup.. Meskipun bukan makanan berat, tetapi rupanya kami cukup kenyang dan memutuskan untuk dinner di rumah saja.

Setelah puas berkeliling di PI, kami pun kembali ke Bogor. Oya, kami naik Pakuan loh. Seru! Ternyata hari libur tidak menjamin pakuan kosong. Tapi tetap saja menyenangkan. Rasanya seperti kembali pacaran. Walaupun demikian, kami sedikit merasa bersalah karena meninggalkan Atha. Tadinya aku berpikir bahwa travel fair akan menghasilkan sesuatu yang menyenangkan untuk keluarga kecil kami, ternyata tidak. Akhirnya, untuk menebusnya, keesokan harinya kami menjadikan itu "Atha's day".

Kami membawa Atha kemanapun kami pergi. Pagi hari berenang di Marcopolo, Siang lunch di Pizza Hut, Sore ikut acara kumpul-kumpul IPS, lalu malam ke rumah enin di yasmin. Selain berenang dan ke rumah enin, kami tidak membawa pengasuh. Alhamdulillah menyenangkan sekali. Mungkin ini pertama kalinya kami bergembira selepas ini.  

Aa, congratulation ya.. hopefully we can have our weekend ahead this much fun.

3 komentar:

  1. wah hebaaat...selamat ya Yosi.. seperti yang Bapak Habibie katakan, "di balik pria yang hebat, ada wanita yang hebat" :)

    semoga ilmunya Yosi bisa bermanfaat bagi banyak orang ya Cha.. congrats!

    BalasHapus